pt.11 - D-Day

162 21 10
                                    

Halo halo, El disini~

시작!!!

Rasanya Serim ga pengen bangun dari kasurnya, entah kenapa hari ini rasanya ia meriang. Padahal ini Senin dan ia berjanji akan nembung Allen -- pujaan hatinya, pada hari ini.

"Kak lu jangan bercanda dehh, kasian yang udah nyiapin dari kemaren loh," ucap Songyee sambil menyeka dahi Serim dengan handuk kecil yang sudah ia basahi dengan air hangat.

"Gak kok, kakak gapapa. Nanti siang udah baikan paling," Serim mengusak rambut adik nya itu. "Ambilin kakak nolak angin deh, terus kakak kamu tinggal sarapan aja,"

Songyee mengangguk lalu keluar menuju dapur untuk mengambil nolak angin -- meskipun ia harus kena marah oleh tetangganya yang sedang rewang (bantu2) karena melompati barang2 hantaran.

"Noh buruan minum, gue bawain teh anget juga nih," kata Songyee sambil menyodorkan segelas teh dan nolak angin pada Serim.

Serim menerimanya dengan senang hati, "Duh duh, dengaren apikan men kowe," duh duh, kok tumben jadi baik sekali kamu.

"Emmm, kakak nanti kalo udah nikah ama Kak Allen nggak ninggalin Songyee kan?"

Serim yang sedang ngenyot bungkus nolak angin terdiam -- Kebiasaan gw banget anjir abis minum nolak angin di kenyotin bungkusnya ˎ₍•ʚ•₎

"Gimana?"

Songyee cemberut, "Kakak abis nikah ama Kak Allen bakal pindah rumah gak?"

"Songyee, kakak lamaran aja belom loh," . "Ya tapi kan Mas e mesti di terima ama Kak Allen,"

"Songyee sayang~ Mas mu mbok di biarin istirahat dulu. Nanti sore kalo masih sakit trus ga jadi kan susah," Kihyun datang ke kamar Serim membawa seplastik bubur ayam, "Makan itu dulu ya Rim, dapur masih penuh,"

"Iya mah,"

Serim menerima bubur ayam itu dan segera memakannya, "Songyee... Ayo keluar! Mending kamu bantuin bungkus hantaran sana. Ayo!"

Songyee dengan raut sedihnya bangkit dari duduknya dan berjalan ke dapur dengan menghentakkan kakinya kesal, disusul oleh Kihyun yang menggeleng heran melihat kelakuan anak gadisnya itu.

Yaa kita tinggalkan Serim yang lagi meriang. Kita beralih ke manusia imut kesayangan kita semua yang baru bangun dari tidurnya ini.

"Eh Leoni, tumben bangun siang banget. Udah jam 11 loh ini," sahut Baekhyun -- mommy nya. Allen mengucek matanya bingung sambil melihat kearah jam di dinding dapur.

"Capek yah, semalem dia begadang ngerjain tugas di ruang kerja daddy," timpal Chanyeol, daddy nya. Allen hanya nyengir ketika Baekhyun melotot ke arah nya,

"Hehe, maaf mom,"

"Kamu ini kebiasaan, dah cepet sarapan. Udah mommy panasin di microwave," ujar Baekhyun.

Allen hanya mengangguk heran melihat mommy nya nya yang sibuk mengelap perabotan ruang tamu, pun daddy nya yang sibuk mengganti korden dan sarung bantal sofa -- ada ape nii?

"Kok daddy ama mommy sibuk banget?"

Baekhyun menghela napas, "Udah makan aja dek, cepet siap2. Sore ini kamu mau di 'tembung' mas Serim, anak RT sebelah,"

"hAh?"

"Hah heh hah heh, buruan makan trus mandi kembang sono biar wangi. Udah di siapin ama mbak Tzuyu ampe baju2 mu loh," sembur Guanlin yang turun dari lantai dua membawa cucian yang sudah kering.

A path to you ; {Sellen} - (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang