Pt.25 - Syukuran

72 13 0
                                    

Halo halo EL disini~

시작!!!

"Yang bener mas kita di undang?" Semua anak magang bersorak riang ketika Serim membagikan sebuah undangan. 3 hari yang lalu Serim udah njajanin mereka es krim ampe enek, sekarang di undang acara syukuran esok hari.

Serim menjelaskan kalo itu undangan buat makan bareng2 -- syukuran menjelang pernikahannya, bukan undangan nikahan. Tapi tentu saja anak2 magang akan di undang ke pernikahan mereka.

Ya anak2 pada bersyukur lah, mumpung makan gratis dan berangkat kantor setengah hari. Tak lupa juga Serim membagikan undangannya pada beberapa rekan kerja terdekatnya. Karena hanya makan2 jadi yang diundang cuman itu-itu saja.

"Cieeeee... Udah mau nikah cie," goda Woobin sambil menyenggol2 Serim. "Apaan orang ini cuman syukuran doang. Btw kapan nyusul nih sama si Mogu?"

Raut wajah Woobin langsung tertekuk masam. Sejak mereka SMA, Serim kerap sekali menjodohkan dirinya dengan kawan masa kecil Serim -- Jungmo. Kata Serim cocok soalnya.

"Emang acara mulai jam berapa, mas?" tanya Dongheon.

Serim bergidik dan menabok bahu kawannya itu, "Kan ada jam nya di undangan, plus jangan panggil gw mas. Lu lebih tua bang,"

Dongheon tertawa dan berdalih karena Serim akan mendahuluinya menikah. Dan pernyataan tersebut di setujui oleh Youngjo. Mereka berdua bahkan bercanda dengan meminta prosesi langkahan secara khusus.

Sementara para senior bercanda, Wonjin melihati undangan di tangannya, walaupun cuma undangan syukuran tapi rasanya udah ga kuat. Belom lagi megang undangan nikah Serim nanti. Minkyu di sebelahnya hanya bisa mengusap bahunya.

"Ya udah sekarang balik lagi ke tempat masing2. Kerja kerja kerja!"

~~~

"Permisi,"

Allen memasuki ruangan dosen setelah mengetuk pintu -- yaiyalah masa mau nyelonong gitu aja. "Iya silakan. Nyari siapa, anak?"

"Saya Allen Park, mahasiswa ilmu sejarah semester--" . "Dek Al?"

Leedo datang dan memotong ucapannya, membuat pak dosen yang menanyainya memincing bingung. Allen kalut -- mau ngelanjutin ijinnya atau enggak, tapi masalahnya emang sebenernya dia nyari Leedo. Dan bam... Pak Leedo muncul sendiri.

"Maaf pak, Allen mencari saya," ujar Leedo. "Ya sudah, lain kali kalo mahasiswa sedang ijin jangan di potong ya, Pak Geonhak. Agar jelas ijin nya,"

Leedo segera meminta maaf dan menarik Allen keluar ruang dosen. Langsung lah ditanya, ngapain Allen dateng ke ruangan dosen nyariin dia padahal baru 3 hari yang lalu mereka ketemuan buat bahas skripsi nya Allen.

Allen nyodorin undangan yang sama kaya punya Serim -- ya iya lah. "Apa ini dek?"

"Undangan. Syukuran, hehe... Bulan depan Allen kan nikah pak," ujar Allen yang membuat Leedo tersenyum kecut. Yah, baru aja di deketin lima semester udah mau nikah aja anak ini. Sakit tau--

Sebenarnya tadi pagi Serim sudah mewanti-wanti agar Allen tak mengundang Leedo di syukuran kali ini, kalo pas nikahan mah gapapa. Tapi diem2 Allen ngambil lebihan undangan syukuran dan memberikannya pada Leedo.

A path to you ; {Sellen} - (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang