Pt.12 - Still D-Day

142 21 11
                                    

Halo2 EL disini~

Sebelum nya, aku dah bilang ya... Mulai chap ini aku akan pake nama asli dari si tokoh nya. Eh, tenang aja deng! Semua sudah ku revisi kok ᵔᴥᵔ

Klo lupa ato malah belom kenalan, langsung cus ke bagian perkenalan/unlocked, dan part kali ini bakal rada panjang karna aku bakal rada bacot di sini :)

So let's enjoy!!!

시작!!!

2 keluarga itu sedang menikmati makan malam bersama, sambil bercengkrama -- mengakrabkan diri satu sama lain, tanpa terkecuali si calon pengantin baru.

Kadang mereka hanya saling menyenggol lengan satu sama lain ketika ada yang menanyai mereka perihal pernikahan atau setelah menikah, seperti...

"Mau punya anak berapa?" tanya Baekhyun.

Hmm... impressive ·ᴗ·

Serim yang sedang minum tersedak, sedang Allen hanya diam di tempat. Tapi wajah nya yang memerah sampai telinga tak dapat di sembunyikan.

"Hahaha... Bercanda, kalo sekarang topiknya masih terlalu sensitif ya?" Baekhyun terkikik kecil ketika Allen meraih tisu dan menyodorkannya ke Serim

"Nda usah di pikirin. Anak berapapun itu rejeki dari tuhan," Ujar Kihyun dan diangguki oleh Baekhyun.

"Iya pih," Sahut Serim sambil tersenyum kecut.

Mereka melanjutkan makan sambil membahas topik lain,

"Mas? Dah selesai makannya?" bisik Allen.

Serim menoleh, "Sudah, kenapa?"

"Ikut Allen yuk," . "Maaf semuanya, Allen ama Mas Serim duluan ya,"

Allen menarik Serim untuk berdiri, "Mau kemana, Leon?" tanya Chanyeol.

"Ngobrol sebentar ama mas Selm,"

Allen segera membawa Serim pergi ke kamarnya di lantai 2 -- sebelum orang2 yang ada di sana meledeknya.

"Serim~ Ati2, pokoknya ga boleh ada anak dulu sebelum nikah ya!"

Itu si Guanlin, sebelum kena getok sendok sayur oleh kakak perempuan nya.

~

"Kenapa dek?"

Mereka hanya saling terdiam setelahnya, menatap ke arah balkon dengan canggung.

"Leon?"

"Anu... Itu..."

Serim hanya menghela napas, "Ngomong yang bener sayang,"

Bukannya segera mengutarakan yang ingin ia sampaikan, Allen malah menjatuhkan badannya ke kasur sambil menutup muka nya yang memerah,

"Heh! Jangan bekap diri gitu dong," Seru Serim.

"Mas e jangan panggil sayang-sayang dulu dong," Ucap Allen. Ia bangkit dan menatap Serim malu2, "Leon belum kebiasa,"

"Sayaanngg..."

"Ueee... Mas, jangan gitu," Serim tertawa lepas dan mengusak rambut Allen, "Kalo gitu harus di biasa in,"

"Dih," Allen mencibir, "Emm... Mas Selm, besok kerja nggak?"

Alis Serim tertaut, "Nggak, mas ambil cuti 3 hari soalnya. Kenapa?"

A path to you ; {Sellen} - (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang