Pt.31 - It's You (Last)

211 11 0
                                    

Halo halo EL disini~

Sebelumnya, Aku mau bilang kalau part 31 ini adalah episode terakhir.

Maaf kalo puanjang yaa...

시작!!!

Tok tok tok... .

Kriiingggg... .

Suara ketukan pintu berpadu dengan suara alarm membangunkan Serim dari tidurnya.

"Perasaan baru 5 menit boboknya," keluh Serim. Ia bangkit sambil mengucek matanya yang masih terasa berat. Perlahan ia turun dari kasur -- agar tidak membangunkan Allen yang masih tertidur pulas, dan berjalan untuk membukakan pintu.

Bisa Serim lihat Felix yang berdiri dihadapannya dengan wajah yang sama2 masih kucel.

"Why did it take so long to open the door?" Serim menggaruk kepalanya bingung. Baru bangun, eh langsung diajak ngomong pake bahasa inggris.

"Cepetan di bangunin Allen nya. Hurry, take a bath! MUA nya sudah datang," suruh Felix.

Serim mengangguk dan kembali masuk ke kamar. "Dek," Perlahan ia mengguncangkan bahu Allen, tapi si manis masih tidak bergeming. Hanya mendengung dan kembali melanjutkan tidurnya.

"Allen sayang, bangun cepetan. Tukang makeup nya udah dateng. Mas mau mandi dulu, yuk bangun ah," Serim menarik tangan Allen -- memaksanya untuk duduk dan mengumpulkan nyawa.

Melihat Allen yang masih linglung, Serim mendekat dan menciumi wajah Allen, "Udah jam 6 lebih, Leon. Ayo bangun, kita mandi bareng aja biar cepet dah,"

Mendengar ujaran Serim, Allen langsung melek dan memelototi Serim, "Mas kalo mau mandi tinggal mandi aja. Ga usah ajak2 ah,"

"Nanti telat. Yang mau nge-makeup dah nungguin tuh," Allen menggeleng dan mengangkat selimutnya -- berniat untuk tidur kembali.

Serim langsung sigap mengangkat Allen di bahunya dan membawanya ke kamar mandi, "Udah ayo mandi bareng aja biar ga kelamaan,"

"EMOHHHHH!!!" Gak Mauuuuu!!!

~

"Mau lipbalm warna apa, mas. Biar ntar ga pucet2 banget,"

Allen menunjuk lipbalm berwana orange red. Sang MUA segera mengaplikasikan lipbalm yang diinginkan Allen.

"Ganteng banget woy,"

Allen tersenyum melihat kedua temannya yang memasuki kamar tempat makeup. Sanha dan Haechan juga sudah rapi, semua anggota keluarga di makeup pertama sebelum pengantin. Yang lain -- selain Allen, sudah ada diluar dan menyambut tamu2 yang datang. 

"Kapan ya gue bisa nyusul~ Mork ga ngasih kepastian sih," curhat Haechan.

"Gue juga," timpal Sanha. Haechan dan Sanha saling berpelukan berdua -- dan berpura2 menangis, membuat Allen menggeleng heran. Ga heran juga sih, emang begitu modelan kawan2 nya.

"Huweee... Nanti udah nikah jangan lupain kita ya, Leon~ Pokoknya jangan, kita kan bespren poreper," Keduanya langsung memeluk Allen dengan erat hingga sang MUA pun dengan sukarela memundurkan dirinya.

Daripada njlopretin lipbalm ke muka mantennya--

"Udah mas-mas, cipika-cipikinya ntar aja. Nanti bedaknya luntur lagi," celetuk Guanlin di belakang.

A path to you ; {Sellen} - (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang