pt.6 - PeDeKaTe #2

177 27 3
                                    

Halo halo EL disini~

시작

"Dek,"

"I-iya? Kenapa mas?" Allen noleh ke arah Serim. Tapi cowok disebelah nya itu malah diem aja setelah manggil dia tadi.

"Anu~"

"Permisi, susu jahe nyaa," Serim mengurungkan niatnya dan menyodorkan susu jahe yang di hidangkan pada Allen.

"Ih kenapa malah nyodorin susu jahe sih," protes Allen. Di seruput nya susu jahe itu dengan pelan -- panas lah.

"Ayo spill mas,"

Serim menghela napas berat, dan menatap Allen sambil ngaduk2 susu jahe nya, "Tipe pasangan idaman kamu seperti apa?" -- heh

Uhukk....

Bukan, bukan Allen.

Itu bapak2 yang punya hik. Emang sih dari tadi tu bapak bapak cuman diem aja sambil ngurusin tungku, tapi bapaknya belum tentu budeg kan?

Serim noleh ke arah Allen setelah ngeliatin si bapak yang sekarang lagi pura-pura nata nasi bungkus itu.

Balik lagi ke Allen. Tau gak gimana responnya?

Semaput~

Enggak canda kok (•ө•)ෆ⃛

Ashan nunduk malu, ngerasa gak yakin ama pertanyaan Serim.

"E-e mas Serim tadi bilang apa?"

"Gak deng. Ga papa dek~" ucap Serim sambil nge gelengin kepala.

Dia belum yakin bisa ngomongin hal seperti itu ke Allen secepat ini.

Allen cemberut, "Aku denger loh btw," sahut nya.

"Udah udah, gini aja deh. Selama ini kan kita cuma tahu sekilas tentang masing2. Gimana kalo kita kenalan dulu?" Tawar Serim mengalihkan topik.

Allen ngangguk, meskipun dalam hati dia kecewa, "Boleh~"

Serim meminum susu jahenya lalu menatap Allen dengan intens,

"Saya Serim Son, anak ke dua dari tiga bersaudara, lulusan teknik mesin sekarang kerja di PT. Maju jaya bagian produksi, terus apa lagi yaa~"

"Stop2, itu aja. Sekarang gantian aku," sela Allen.

"Namaku Allen Park, orang Indo lahir di Amerika, anak terakhir dari 4 bersaudara, semester 6 jurusan sejarah, dan yang terakhir...

...Allen suka sama Mas Serim,"

~

Mereka berdua memutuskan pulang ketika hujan sudah mulai reda.

Canggung

Iya canggung, setelah Allen keceplosan menyatakan cintanya -- bilang kalo dia suka sama Serim.

"Dek nanti saya anter lauk le rumah dulu yaa, baru saya anter kamu. Takut lauknya ditunggu soalnya,"

Allen hanya mengangguk dan Serim meliriknya dari spion. Bocah itu masih memerah dan hanya diam saja.

Dia tahu Allen pasti malu banget ngucapin kata tadi, tapi jujur Serim serasa terbang ke langit ke tujuh ketika mendengarnya -- ga bertepuk sebelah tangan nih setelah 13 tahun cuma menduga duga ⸝⸝ʚ̴̶̷̆ ̯ʚ̴̶̷̆⸝⸝.

Allen cuman diem sambil tetep pegangan di Serim. Kali ini gak pelukan, cuma pegangan aja di pinggangnya -- rada gengsi ga sih abis keceplosan kea gitu?

Dan sepanjang perjalanan mereka cuma diam2 aja, gak seperti awal tadi.

"Ikut masuk ga nih? Gelap loh di luar," Mereka sampai di rumah Serim pas udah gelap tuh, otomatis Allen yang anaknya parno an langsung ngintilin Serim masuk rumah nya.

"Mama~ Kakak pulangg,"

Seorang lelaki manis keluar dari dapur dan njewer kuping Bayu,

"Kok malem banget hah? Kasian Songyee ama Papa mu kelaperan tuh-- Eh, haloo~ Anaknya Kak Baek yaa?"

Ibunya Bayu yang awalnya mencak2 langsung berhenti ketika melihat Ashan yang masuk ke dalam rumah dengan mengendap endap.

"Ehehehe, iyaa om. Saya Allen," ujar Allen memperkenalkan diri.

"Haih, lucu banget," komentar Kihyun pada Allen.

Bayu mencibir dalam hati, "Pilih kasih nih si Mama,"

"Rim, Allen suruh masuk dulu~ Pinjemin kek baju mu. Pulang kok basah basahan," seloroh Kihyun. "Itu anak orang loh Rim. Masuk angin dia nanti," lanjutnya.

Dengan wajah cemberut nya, Serim menyodorkan bungkusan yang ia bawa pada Kihyun, "Udah lah Ma~ Serim anterin Allen pulang dulu deh. Udah malem,"

"Iya om. Takutnya Daddy ama Mommy nyariin," timpal Allen.

Kihyun ngangguk, "Iya deh. Buruan anterin tuh, ati ati yaa. Salam buat Mas Chanyeol sama Kak Baek,"

"Iya om. Makasih,"

Kihyun cuma senyum dan pergi ke dapur nyiapin makan malam.

Sesuai janjinya tadi, Serim nganterin Allen ke rumahnya yang kepisah 3 RT dari rumah Serim -- gak deket tapi gak jauh juga.

"Rumahmu yang ini kan dek?" Tanya Serim sambil menunjuk sebuah rumah bercat kuning.

Allen turun lalu memberikan helmnya pada Serim. Lelaki muda itu tersenyum manis, "Iya bener. Makasih ya mas udah mau nganterin,"

Entah Serim sadar ato tidak, jantung nya berdegup begitu kencang sewaktu melihat Allen tersenyum manis padanya -- iya lah ke Allen, ke siapa lagi coba? Kunti?

"Allen masuk ya mas, hati hati baliknya,"

"Dek Allen bentar," Allen melangkahkan kakinya ketika Serim memanggilnya. Dia berbalik dan melihat Serim yang--

 Dia berbalik dan melihat Serim yang--

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Saya juga suka sama kamu dek~"

TBC


٩(๑òωó๑)۶

Ga tau mau ngomong apa lagi. Aing lagi melebur dalam kegemasan ini ueueueue~

땡큐 여러분들♡
Jangan lupa Voment kalau kailan suka, kritik dan saran sangat EL terima.
Apalagi yang maw kenalan♡

헤헷♡

A path to you ; {Sellen} - (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang