Pt.26 - Syukuran #2

65 12 2
                                    

Halo halo it's EL~

시작!!!

Acara demi acara terlewati. Mulai dari doa bersama, potong tumpeng, makan bersama, dan serangkaian acara lainnya. Sekarang hanya tersisa beberapa kerabat dan kawan2 Serim juga Allen. Mereka buka segmen cerita nih, karena yang lain kan juga kepo gimana dua orang ini ketemu dan akhirnya memutuskan buat menikah.

"Ayok ceritain, Mas Rim!" bujuk Jongho dan di angguki yang lainnya.

"Jadi saya pertama ketemu dek Leoni itu ketika saya duduk di kelas 5 SD dan dia baru pindah sekolah daei Amerika,"

"Waktu itu, saya lagi ngelamun di kelas dan ngeliat Dek Leoni yang lagi maen sama temen2nya. Saya inget banget kala itu dia baju seragamnya kedodoran, wajahnya merah kepanasan dan rambut cokelat mangkok. Saya suka hehe,"

Cerita Serim di bumbui dengan godaan kawan2nya, serta Allen yang duduk tersipu di sampingnya. Sesekali mendorong Serim bila ia malu karena cerita nya yang di lebih2kan.

"Ga ada yang spesial sih, 13 tahun saling suka tanpa saling kenal. Udah kenalan langsung ngajak nikah, dan kesampaian terlaksana bulan depan. Semoga saja cerita ketika kami saat udah bener2 bersama akan lebih berwarna,"

Allen menutup muka nya malu, di tinjunya lengan Serim. Dan cerita itu di lanjutkan oleh Serim sementara Allen masuk ke dalam karena Kihyun memanggilnya.

Ia masuk ke kamar orang tua Serim dimana Kihyun duduk disana dengan sebuah kotak yang cukup besar. Kihyun menyuruh Allen duduk disampingnya setelah menutup pintu.

"Mama disini mau nunjukkin beberapa barang berharga nya mama, yang bakal kamu bawa pemiliknya nanti," Allen menautkan alisnya bingung. Setelah kotak tersebut di buka, barulah Allen paham. Kotak tersebut adalah kotak waktu milik Serim.

Kihyun mengeluarkan sebuah gelang mungil yang bertuliskan nama Serim di sana, "Ini gelang waktu Serim lahir dulu. Kala itu bener2 susah banget, mama sendirian sama Bang Seongwoo yang masih kecil. Papa ada kerja keluar kota~ Hampir saja saat itu Serim lahir di rumah..."

Kihyun menceritakan kisah di balik semua barang yang ia kumpulkan di dalam kotak tersebut. Mulai dari, baju, kertas nilai/rapor, mainan, dan foto2 Serim yang lainnya.

Kihyun mengatakan bahwa ia sudah membuat kotak waktu seperti ini sejak Seongwoo lahir -- berlanjut ke adik2nya. Allen bisa melihat Kihyun mengusap ekor matanya yang mulai basah, Allen tahu seberapa berat melepaskan seorang anak untuk membina keluarganya sendiri.

Allen mengenggam tangan Kihyun, "Allen janji gak bakal ngecewain mama yang udah besarin mas Serim sebaik itu. Allen janji bakal jagain mas Serim sama seperti mama papa yang jaga mas Serim selama ini,"

Kihyun tertawa lepas, di usaknya rambut sang menantu. Gemas, itulah yang terlintas di kepala Kihyun.

"Kamu gemesin ya, pantes Serim suka hahaha..." . "Aku ganteng ma~"

"Lah mama juga ganteng loh," ujar Kihyun. Allen terdiam sejenak, "Apa mama em... Ga risih di panggil mama?"

Yang di tanya mengangguk, "Risih-- Risih sekali pada awalnya. Dulu papa Shownu ngajarin ke Bang Seongwoo untuk manggil 'papi'. Cuman ga mau. Kekeh ngomong 'mama', dan kebawa sampe besar. Sampai ke adik2 nya juga. Akhirnya ya udah, ga masalah,"

"Oh sama kaya mommy berarti hihi,"

Kihyun tahu, pasti ini akan menjadi masalah pribadi Allen. Bisa ia lihat si manis yang mengayunkan kakinya gelisah, "Buat panggilan, senyamannya Leoni aja. Nanti Mas Serim dan anak2 juga bakal ngerti kok,"

A path to you ; {Sellen} - (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang