Sunoo mengulum bibirnya gugup setelah melihat beberapa sistem keamanan mereka bocor begitu saja. Bisa gawat jika Jay tahu akan hal ini.
Sunghoon menghampiri Sunoo lalu mengecup lembut pelipis kekasih manisnya.
"geser sedikit, biar kulihat apa yang salah"
Sunoo lalu menggeser kursi putarnya, ia masih sangat terkejut dengan kejadian beberapa waktu yang lalu ketika dirinya melewati ruangan Jay dan melihat ke layar komputer. Sistem keamanan komputer milik bosnya berhasil diretas.
Sebelumnya belum pernah ada satupun yang bisa meretas sistem keamanan mereka di sini.
"bagaimana?" tanya Sunoo khawatir
Sunghoon menoleh dengan mimik wajah yang begitu gugup, sama seperti Sunoo.
"aku tahu siapa yang melakukannya"
"siapa?" Sunoo mengawasi keadaan sekitar untuk memastikan tidak ada yang menguping, lalu mendekatkan telinganya pada bibir Sunghoon
"ingat putra tunggal agen FBI?"
Sunoo mengangguk, dia pernah mendengar desas desus soal seorang putra tunggal itu, dia pria yang kaya raya, cerdas, dan sangat mandiri. Ayahnya sangat terkenal di berbagai kalangan anggota FBI. Sunoo sangat hafal siapa orang yang berani melakukannya, dan yang pasti pelakunya bukan hanya satu orang.
"dia? Dia yang meretasnya? Tapi, bagaimana bisa?"
"Lee Heeseung, Riki bekerja sama dengannya"
Sunoo menelan ludahnya kasar.
Lee Heeseung vs Park Jongseong.
Lee Heeseung. Atas dalih apa dia kembali muncul dan mengancam Jay kali ini?
Akan jadi apa dunia ini nantinya?!
"Heeseung ingin membalaskan dendam keluarganya yang sudah tiada pada bos, tetapi dia membutuhkan koneksi Riki untuk bisa melakukan semua ini. Beritahu kepada yang lain, kita semua harus meningkatkan kembali sistem keamanan hingga dia tidak bisa meretasnya lagi..."
"...jika tidak, kita semua akan mati"
Sunoo dan Sunghoon saling mengangguk satu sama lain lalu berlari ke luar ruangan.
Saat ini hidup Jay benar-benar sedang dalam bahaya.
Sunghoon mengumpat tanpa henti dalam hati.
.
.
.Jungwon menumpu dahunya melihat beberapa toko pinggir jalan yang mulai tutup.
"Jake hyung, aku ingin makan ramen" ucapnya memecah keheningan di dalam mobil
Jay menoleh, "bukannya tadi kau bilang mau tidur?"
Jungwon menggeleng, "nanti saja mengantuknya, aku lapar, cacingku menangis meminta makan"
Jay menghela nafasnya, "tidak Juliette, kita pulang saja"
Jungwon memanyunkan bibirnya, "tapi aku ingin ramen!"
"tidak ada ramen malam ini, kita pulang!" Jay mengusap kasar wajahnya
"kau akan membiarkanku mati kelaparan, hah?!"
"tentu saja tidak, aku tidak akan membiarkanmu kelaparan"
"kalau begitu kenapa kau melarangku untuk memakan ramen?!" teriak Jungwon sambil meniup poni yang menutupi matanya
"aku tidak melarangmu-"
"katanya tidak boleh!"
Jay menyumpah dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐀𝐅𝐈𝐀 || 𝐉𝐚𝐲𝐖𝐨𝐧
Fanfiction[COMPLETED] Dia adalah seorang pria berjiwa bebas dan cerdas, tatapannya begitu intens dan tajam, bibirnya selalu siap melontarkan pertakaan yang begitu mengiris hati, dan tak memiliki rasa iba sedikitpun. Sikapnya dingin dan angkuh membuatnya begit...