O6.35 AM. Seoul, South Korean.
Heeseung baru saja keluar dari lift dan disambut dengan Jay dan Jungwon beserta beberapa bodyguard di lobby yang menodongkan pistol mereka pada Heeseung.
Jay mengibaskan jemarinya, menyuruh para bodyguardnya untuk tidak bertindak gegabah. Para bodyguard menurunkan pistol mereka. Pandangannya tak lepas dari Heeseung yang kini meletakkan koper yang ia bawa ke hadapan Jungwon.
"bukalah"
Jungwon tidak menggubrisnya dan menendang jauh koper itu dari hadapannya.
"kau ingin chip itu dan menukarnya dengan uang, kan?" tanya Jungwon dengan wajah datarnya
"bravo, pintar sekali. Tapi bukan hanya uang yang aku bawa, ada hal lain lagi yang ingin aku sampaikan padamu"
Jay mengernyitkan dahinya penasaran dan ia kembali menatap Heeseung dalam diam.
"apa itu?" tanya Jungwon
Heeseung menatap satu per satu orang yang ada di lobby.
"biarkan aku bicara berdua dengan Jungwon" pinta Heeseung
Jay menghembuskan nafasnya, "Jake, antar mereka ke kamar Jungwon. Kunci pintu kamarnya dan jangan ada yang membukanya sebelum masalah diantara mereka berdua selesai"
"baik sir"
Jake lalu berjalan pergi dari lobby dan diikuti dengan Heeseung dan Jungwon dibelakangnya.
Setelah ketiga orang itu menghilang dari pandangannya, Jay mengambil koper Heeseung yang tergeletak di lantai, bagian sisinya sedikit terbuka.
Jay lalu membuka koper hitam itu dan berdecak kesal ketika melihat isinya.
Bukan hanya uang.
Namun disana ada sebuah foto bingkai Jungwon dan dirinya ketika masih bayi.
Jay lalu menutup kembali koper itu dan membawanya ke dalam ruang kantornya.
"Sunghoon, Sunoo, ikut aku. Dan yang lain berjagalah di sekitar kamar Jungwon"
"yes sir"
.
.
."bagaimana jika bos mati?" rengek Sunoo memalingkan wajahnya ke segala arah, bahunya bergetar
"jangan bicara seperti itu, kau membuatku takut" Sunghoon memakai earpicenya dan bibirnya melengkung ke bawah melihat sendu pada Sunoo
"tenanglah, aku tidak akan membiarkannya mati. Hyung akan melindunginya" lanjut Sunghoon
Sunoo menoleh dengan cepat.
Bagaimana bisa Sunghoon rela mengorbankan dirinya demi melindungi Jay?
"kenapa..?" gumam Sunoo
"dia membantuku bangun dari keterpurukan hidup dan kemiskinanku, dia sangat baik, dia selalu melindungiku, mengajariku banyak hal serta bagaimana cara untuk bertahan hidup dan melawan orang-orang..." Sunghoon menarik dalam-dalam nafasnya dengan air mata yang membendung di pelupuk matanya, lelaki itu mengadahkan kepalanya melihat atap dan terkekeh kecil
"...dia sudah seperti saudara bagiku, begitu juga dengan Jake. Kami bertiga melawan banyak orang jahat bersama-sama, dan saling berjanji untuk selalu melindungi satu sama lain. Percayalah padaku"
Sunoo hanya mengangguk paham dan menundukkan kepalanya dalam diam menahan tangis.
Benar.
Jika Jay tidak menolong Sunghoon, tidak mungkin kekasihnya itu masih hidup.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐀𝐅𝐈𝐀 || 𝐉𝐚𝐲𝐖𝐨𝐧
Fanfiction[COMPLETED] Dia adalah seorang pria berjiwa bebas dan cerdas, tatapannya begitu intens dan tajam, bibirnya selalu siap melontarkan pertakaan yang begitu mengiris hati, dan tak memiliki rasa iba sedikitpun. Sikapnya dingin dan angkuh membuatnya begit...