Jay menggaruk kepalanya sambil melihat beberapa bahan makanan yang ada di meja dapur pagi ini. Sesekali dia mengumpat karena tidak tahu bagaimana cara memasak.
Pasalnya, ini pertama kalinya Jay memasuki dapur, bahkan dia sendiri baru tahu seperti apa rupa dapur di mansion nya.
Sejujurnya, dia juga tidak tahu apakah bahan makanan di depannya ini sudah benar atau belum.
Jay meronggoh ponselnya di dalam saku celana lalu mendial nomor Jake. Setidaknya dia tahu bahwa masakan Jake lumayan enak.
"ada apa sir?" tanya Jake
Suara serak Jake terdengar dari seberang telepon, biar dia tebak, karena Jay menginap di kamar Jungwon pasti lelaki itu masih tertidur padahal jam sudah menunjukkan jam 6 pagi.
"bagaimana cara membuat bubur?"
"ini masih pagi, sir. Jangan mengangguku!"
"aku tahu"
"tidur lagi saja sir, aku masih mengantuk untuk pergi ke sana. Biar nanti aku saja yang memasakkan buburnya"
Jika sudah seperti ini, Jake akan berbicara dengan santai padanya.
"tidak! Aku yang akan membuatnya"
"yak, aku tahu kau tidak bisa memasak. Jangan meracuninya. Berikan waktu 10 menit lagi untukku, aku ingin tidur!"
"omong-omong, kemarin aku melihat iklan mobil Audi yang terbaru"
"baik sir, saya akan kesana dalam 5 menit, akan saya siapkan semua bahan makanannya. Selamat pagi, sir"
"hm"
Pip.
Sementara itu, Jake sedang bergegas mandi dengan sumringah di wajahnya.
Kapan lagi menukar bubur dengan mobil mewah, kan?
.
.
.Hal pertama yang Jungwon sadari ketika bangun tidur adalah kompresan dan pajamanya yang sudah digantikan dengan pajama yang baru.
Jungwon menghembuskan nafasnya dan memijat pelan pelipisnya, kepalanya masuh terasa sangat pening, pasti dia merepotkan Jay semalaman.
Jungwon tidak tahu kalau Jay bisa merawatnya dengan baik dan penuh kasih sayang, bahkan dia melihat Jay yang diam-diam menangis ketika melihatnya terus merengek.
Bagian yang tidak Jungwon ingat adalah ketika dia mengigau, semoga saja celotehannya tidak aneh-aneh.
Pemuda manis itu berjalan keluar kamarnya dan mencari dimana Jay, dan mengabaikan beberapa pelayan yang bertanya kenapa dia keluar dari kamar dengan keadaannya yang masih belum pulih seutuhnya.
Langkahnya dia bawa menuruni tangga tanpa menggunakan alas kaki.
Keningnya mengerut bingung ketika melihat para pelayan, Jake, Sunghoon, dan Sunoo sedang berkumpul dan mengintip ke arah dapur mansion.
Juga beberapa bodyguard yang fokus menatap ke dalam dapur.
Apa ada sesuatu yang aneh di sana?
"hyung?"
Ketiga orang di sana menoleh ke belakang dimana Jungwon sedang menguap sambil mengucek kedua matanya.
"Jungwon? Kenapa keluar dari kamar?" tanya Jake khawatir
"Jay hyung?" tanya Jungwon dengan kepalanya yang memiring lucu
Gemas.
Baru kali ini mereka melihat orang sakit yang semenggemaskan ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐀𝐅𝐈𝐀 || 𝐉𝐚𝐲𝐖𝐨𝐧
Fanfiction[COMPLETED] Dia adalah seorang pria berjiwa bebas dan cerdas, tatapannya begitu intens dan tajam, bibirnya selalu siap melontarkan pertakaan yang begitu mengiris hati, dan tak memiliki rasa iba sedikitpun. Sikapnya dingin dan angkuh membuatnya begit...