Jay berjalan keluar kamar dengan lengan kemejanya yang tergulung. Serta jas hitam yang ia tenggerkan di pundaknya. Jay menatap tajam ketiga orang yang kini berada tidak jauh darinya dan mereka bertiga berdiri berdampingan di tangga.
Jay tahu pasti ketiga anak buahnya itu menguping sedari tadi. Bahkan mungkin ketika ia memasuki kamar Jungwon.
"apa yang kalian lihat?"
Ketiganya menggeleng dan hanya menunduk sampai Jay berlalu dari hadapan Jake, Sunghoon, dan Sunoo.
"kalian mendengar suara desahan tadi?" tanya Sunoo melirik Jake dan Sunghoon bergantian
"tidak, aku tidak mendengar apapun"
"sama"
"dia tidak memperkosa anak itu bukan?"
"mungkin saja mereka bercinta di dalam kamar mandi" Jake menggaruk pipinya
Sunghoon membatin, "memangnya apa untungnya buat kalian jika mereka berdua benar-benar bercinta? Ini bukan urusan kita, jangan mencampuri urusannya. Itu privasi" tegurnya
Sunoo menghela nafasnya dan Jake mengangguk, "ada benarnya juga, kenapa kita harus penasaran dengannya. Sebelum membawa Jungwon kemari, bos selalu pergi ke diskotik dan menyenangi banyak wanita disana kan" timpal Jake sembari merapihkan tatanan rambutnya yang dibelah dua
"mulutmu sangat ember ya" sindir Sunoo
"lebih baik kita kembali bekerja"
.
.
.Jungwon meremat rambutnya kuat, beberapa waktu yang lalu Jay bertanya soal password crystal miliknya, Jungwon tidak menjawabnya. Bisa hancur hidupnya jika Jungwon mengatakannya langsung kepada Jay.
Jungwon pikir lelaki itu akan menyiksanya jika tidak memberitahu password crystal miliknya. Jay memberikan waktu untuknya sebelum fajar datang.
Jungwon mendesah pelan dan membaluti tubuhnya dengan selimut dan berbaring di atas kasur dengan keadaan jendela yang terbuka.
Sepintas ide cerdik muncul di kepalanya.
Jungwon memakai kembali pakaian maidnya dan mengendap-endap keluar kamar untuk mencari berbagai titik buta dan letak cctv. Juga ruang bawah tanah yang dimana sangat sulit ditemukan di markas ini.
.
.
.Jay memainkan crystal yang ada ditangannya.
"cari tahu password benda ini" perintahnya pada Sunghoon
"baik sir"
Bagaimanapun caranya, Jay harus segera mendapatkan kata sandi crystal itu yang terdapat sebuah chip yang selama ini dia cari. Dirinya membutuhkan waktu lebih dari 7 tahun hanya untuk menemukan Juliette.
Sebelumnya Jay pernah berfikir bahwa Juliette adalah seorang wanita anggun, rapi, dan cantik dengan kaki jenjangnya. Ternyata itu semua hanyalah tipu muslihat, Juliette yang sebenarnya adalah pemuda manis yang selama ini Mr. Yang sembunyikan darinya.
Itu artinya selama ini ia membunuh banyak orang tanpa mengetahui jika orang itu benar-benar Juliette.
Jay memasukkan kembali crystal kedalam kotak kaca dan menyimpannya di dalam laci tak lupa dia menguncinya.
Jay lalu melangkahkan kedua kakinya menuju kamar Jungwon. Sesampainya di depan kamar, ia membuka kanopinya dan melihat keadaan kamar Jungwon jauh dari kata bersih dan rapi.
Selimut yang jatuh ke lantai, gordeng yang sobek sana sini, nampan yang menggantung di jendela, dan entah bagaimana bisa TV yang ada di hadapannya berubah menjadi warna pink. Sangat kacau.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐀𝐅𝐈𝐀 || 𝐉𝐚𝐲𝐖𝐨𝐧
Fanfiction[COMPLETED] Dia adalah seorang pria berjiwa bebas dan cerdas, tatapannya begitu intens dan tajam, bibirnya selalu siap melontarkan pertakaan yang begitu mengiris hati, dan tak memiliki rasa iba sedikitpun. Sikapnya dingin dan angkuh membuatnya begit...