Slave

15.4K 1.5K 233
                                    

Jungwon mengadahkan kepalanya ketika Jay kini tepat berada dihadapannya dengan memegang pistol kesayangan miliknya, pistol itu ia arahkan pada jidat Jungwon. Jungwon menatapnya dengan wajah yang berpeluh keringat.

Wajahnya basah akibat menangis kencang selepas Jay memberitahu perihal kematian Kakeknya. Jungwon merutuki dirinya sendiri karena ia berjanji akan selalu melindungi Sang Kakek dari apapun. Dan kini ia gagal menjaganya. Satu-satunya keluarga yang ia cintai tiada begitu saja.

"apa yang kau inginkan?" Jungwon mengatakannya dengan suaranya yang bergetar

Jay mengulum bibirnya menahan senyum ketika melihat ekspresi tajam yang diperlihatkan anak ini dihadapannya, rasanya akan sangat menyenangkan jika anak ini ia jadikan budak.

"pergi ke kamarmu sekarang, lalu pakai pakaian yang sudah kusiapkan"

Jay semakin menekan pistol itu hingga membuat Jungwon meringis.

"jika tidak menuruti keinginanku, bersiaplah untuk menerima ini. Mengerti?"

Jungwon menganggukinya lalu berdiri dan Jake membawanya ke kamar yang sudah mereka siapkan untuk Jungwon. Jungwon hanya menghela nafasnya ketika ia dipaksa berjalan lebih cepat menaiki tangga menuju kamarnya.

Setelah sampai di kamar, Jungwon tak dapat melepaskan pandangannya, kamar yang didominasi oleh warna hitam dan perak membuat matanya segar kembali. Jake lalu memperlihatkan berbagai fasilitas yang ada di kamar Jungwon.

Terdapat TV, kursi goyang, beberapa novel remaja untuk dibaca, dan masih banyak lagi. Tentunya ini semua lebih baik daripada miliknya.

"Jungwon-ssi?"

Jungwon menoleh ketika Jake memanggilnya.

"ada apa hyung?"

"jika kau membutuhkan sesuatu panggil saja aku"

Jungwon tersenyum dan menganggukinya, "tentu"

Jake lalu membungkukkan sedikit tubuhnya dan mulai menuruni tangga.

"tunggu, hyung!"

Jake menolehkan lehernya, "ada apa?"

"aku lapar, bisakah kau membuatkanku makanan?" Jungwon mengelus perutnya yang mengeluarkan suara lapar

Jake tertawa, "tentu saja, tunggu di kamar, aku akan membuatkan makanan untukmu. Tidak masalah kan jika sedikit pedas?"

Jungwon mengangguk lagi, "tidak apa-apa, itu bukan masalah, terima kasih hyung" Jungwon tak peduli apa makanan itu pedas atau tidak, yang terpenting adalah perutnya yang keroncongan ini dapat kembali terisi

.
.
.

Tok tok tok

Jake mengetuk pintu kamar Jungwon dengan sebelah tangannya yang membawa sebuah nampan, sepiring nasi goreng kimchi, spaghetti, dan air dingin buatannya.

"Jungwon-ssi, tolong buka pintunya"

Krek

Pintu kunci terbuka dengan Jungwon yang tersenyum lebar melihat hidangannya sudah siap, ia tak sabar untuk menyantapnya. Jake nyaris saja mengatakan umpatan ketika melihat penampilan Jungwon yang begitu manis sekaligus sangat menggoda.

Bagaimana tidak, sesuai dengan permintaan Jay, Jungwon memakai seragam maid dengan rok diatas paha. Jika sekali saja ia meloncat, celana dalamnya akan dengan mudah terekspos begitu saja.

Jake lalu meletakkan nampannya di meja depan TV, ia masih belum mengalihkan pandangannya dari Jungwon.

"ada apa? Apa penampilanku aneh?"

𝐌𝐀𝐅𝐈𝐀 || 𝐉𝐚𝐲𝐖𝐨𝐧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang