Back To You

5.8K 608 154
                                    

"tut.. Tut.. Tut.. Tut.. Kereta api mau lewat~" ucap Sunoo sambil menyuapkan sesendok sayuran untuk Jungwon

"ah hyung! Aku bukan anak kecil!" rengeknya kesal

Sunoo menggaruk tenguknya, "kalau begitu makan, ya?"

"aku tidak mau brokoli nya~"

"tapi ini sudah di perhitungkan gizinya, ingat dengan apa kata dokter Yoon kemarin, kan? Jadi makan siang dengan ini dulu, ya?" tanya Sunoo kembali mencoba untuk menyuapi calon Ibu di depannya

Tapi lagi-lagi Jungwon hanya menggeleng dan menutup rapat mulutnya, "tidak mau hyung!"

Diam-diam Sunghoon melirik ke arah Sunoo dan tersenyum tipis, bukannya dia tidak mau membantu pemuda manisnya mengurusi orang hamil. Tapi karena ini situasi yang cukup konyol untuk dilihat, beberapa waktu yang lalu, Jungwon meminta salah satu dari mereka berdua untuk memakai pakaian sumo.

Dan Sunoo adalah lelaki malang yang harus memakai kostum sumo itu dan menyuapi Jungwon.

Karena tidak mau menjadi korban selanjutnya, Sunghoon menghindar dan menyibukkan dirinya di ruang kantor.

"apa lihat-lihat?! Jangan tertawa!" dengus Sunoo kesal kepada semua orang yang melewati ruangannya, mereka semua diam-diam menertawakan Sunoo, membuat wajah Sunoo terasa panas menahan malu

"hei gendut~ lihat sini~" goda Sunghoon sambil merekam Sunoo yang sudah memberenggut kesal dengan wajah masamnya

.
.
.

Jay menggigit kelingkingnya sambil melihat isi hard map ditangannya, Jake yang melihatnya berdehem pelan dan mendekati Jay.

"anda baik-baik saja, sir?" tanya Jake dengan senyuman teduhnya, mencoba untuk memberikan sedikit ketenangan pada Jay

"Mateo mewariskan kebun anggurnya padaku, apa ini nyata?" tanya Jay dengan keringat dingin yang membanjiri pelipisnya

Jake mengangguk, "iya sir, seluruhnya. Seluruh kebun anggur itu sudah menjadi milik anda" jawab Jake

Cukup tahu bagaimana perasaan campur aduk bosnya saat ini, Mateo, pemimpin tertinggi dari aliansi Mafia, dia memang dikenal agak sembrono dan tak kenal ampun. Mateo adalah definisi dari kegilaan manusia yang sebenarnya, dia bisa memenangi peringkat pertama lebih unggul daripada Joker.

"dia tidak sedang mencoba untuk mengelabuiku, kan?" tanya Jay melihat ke luar jendela, di luar sedang hujan deras

Jake mengerutkan keningnya, "dia bilang akan bermigrasi ke beberapa bagian negara di eropa, dia tidak akan kembali. Dan hanya anda yang bisa dia percayai, sir. Jika anda ingin menolaknya, saya bisa mengajukan surat penolakan-"

Jay mendongkak, "tidak usah, aku menerimanya"

Jake lalu mengangguk paham.

"berikan penamu" ucap Jay melebarkan telapak tangannya dihadapan Jake

Jake lalu mengambil sebuah pena tanpa tinta dari dalam saku jasnya dan memberikannya pada Jay. Tangan Jay menerimanya dan menancapkan ujung pena yang cukup tajam itu pada jempol kanannya.

Jay meringis pelan dan menempelkan jempolnya ke atas kertas yang sudah ditandatangani.

Hal yang paling tak lazim yang dia alami sore ini adalah Mateo yang memintanya untuk memberikan cap pada surat hak paten kebun anggur dengan darahnya. Cap darah.

Jake mengambil satu lembar tissue dari meja dan memberikannya pada Jay.

"terima kasih" ucap Jay setelah menyimpan pena itu dia atas meja dan mengelapkan tangannya yang terkena bercak darah

𝐌𝐀𝐅𝐈𝐀 || 𝐉𝐚𝐲𝐖𝐨𝐧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang