Jay berjalan menaiki tangga menuju kamar Jungwon setelah dia melakukan hal kotor sore tadi ditemani dengan Jake dan Sunghoon yang baru saja kembali ke kamar mereka masing-masing.
Jay mengambil duplikat kunci kamar Jungwon dan membuka pintu itu, Jay melihat ke seluruh sudut kamar dan tidak menemukan Jungwon dimanapun. Telinganya mendengar suara keran shower yang mengalir dari dalam kamar mandi.
Juliette nya sedang mandi.
Matanya melihat ke arah pantulan cermin lemari, sekujur tubuhnya beserta dengan pakaian rapinya dipenuhi oleh bercak darah dan arlojinya yang entah sejak kapan mati. Jay melepaskan arloji peraknya dan melemparnya ke tempat sampah di sebelah pintu kamar mandi.
Jay mendudukkan pantatnya di ujung kasur, sebelumnya dirinya tidak pernah merasa sangat lelah seperti saat ini, kepalanya berdenyut pusing setelah dia membantai seisi markas klan The Blackjack yang terletak di Yeongdam.
Cukup menguras emosi dan keringatnya.
Kriet..
Pintu kamar mandi terbuka bersamaan dengan Jungwon yang hanya memakai bathrobe di perutnya guna menutupi bagian selatannya.
Jungwon mengedipkan matanya cepat ketika Jay menatapnya datar.
Jay duduk berdiam begini saja terlihat sangat tampan, apalagi jika tersenyum.
Tahan.
"APA YANG KAU LAKUKAN DI KAMARKU?!" teriak Jungwon lalu melemparkan sandal karet yang dipakainya tepat mengenai wajah tampan Jay
"beraninya kau-"
"setidaknya ketuk pintu terlebih dahulu dan katakan permisi sebelum memasuki kamarku! Dasar pria mesum!" Jungwon memekik sambil menutupi dada polosnya dengan kedua telapak tangannya yang masih sedikit basah
Jay menganga melihatnya, "untuk apa kau menutupi dadamu?"
"karena aku malu!"
"oh, kau takut jika aku ini akan berjalan ke arahmu dan menyudutkanmu lagi di tembok seperti sebelumnya, kan?" Jay menaik turunkan alisnya genit
Jungwon melepaskan sebelah sandalnya dan mengarahkannya ke bagian selatan Jay. Ia lalu melemparkannya dan tepat mengenai benda pusaka milik Jay.
"ke-keterlaluan..." ringis Jay dengan wajah yang mulai memerah sempurna sambil bersimpuh di bawah kasur dengan mengusap bagian selatannya
"makannya jangan coba-coba untuk memperkosaku!" Jungwon lalu berlalu dari sana dan memasuki dressing room
"SIAPA JUGA YANG INGIN MEMPERKOSAMU?!" teriaknya masih dengan kepala yang tertunduk, merasakan sakit yang begitu luar biasa di bawah sana
Ini pertama kalinya ada orang yang begitu berani menyakiti benda pusakanya, sebelumnya belum pernah ada orang yang melakukan ini padanya. Dan yang berani melakukan itu padanya hanyalah Juliette nya.
Kurang ajar.
Dan rasanya seperti beberapa syaraf di bagian selatannya terasa mati rasa juga begitu menyetrum.
Jungwon hanya mengindikkan bahunya tidak peduli dengan bibirnya yang melengkung naik sembari memakai piyama panjang bergambar teddy bear.
Jake dan Sunghoon yang membelikan seluruh pakaian baru ini untuknya, Jungwon menghela nafasnya lega karena ia tidak lagi diharuskan memakai baju minim seperti hari pertama ketika ia dikurung di sini.
Jungwon membuka tirainya ketika ia sudah rapi dan wangi, waktunya untuk tidur.
Tetapi niatnya dia urungkan begitu melihat Jay yang membuka kemejanya dan bertelanjang dada melihat ke arahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐀𝐅𝐈𝐀 || 𝐉𝐚𝐲𝐖𝐨𝐧
Fanfiction[COMPLETED] Dia adalah seorang pria berjiwa bebas dan cerdas, tatapannya begitu intens dan tajam, bibirnya selalu siap melontarkan pertakaan yang begitu mengiris hati, dan tak memiliki rasa iba sedikitpun. Sikapnya dingin dan angkuh membuatnya begit...