Enchanted

5.3K 478 112
                                    

Jay terkekeh ketika Ethan mengemuti jari jempolnya seolah sedang mengemuti dot susu. Saat ini Jay sedang berada di ruangan kantornya, mengurusi surat tamu undangan yang akan hadir pada acara nanti malam yang akan dia adakan di sebuah gedung pencakar langit di tengah Seoul. Acara pernikahannya dengan Jungwon, karena rasanya belum lengkap jika mereka memiliki seorang anak tanpa buku nikah.

Dia sangat bahagia. Begitu juga dengan Jungwon yang sedang sibuk memilihkan mereka baju yang akan dipakai nanti malam. Untuk tema pernikahan, ia serahkan pada Jungwon.

"aduh sayang, jempol papa jangan dijilat terus" Jay melepaskan jempolnya dengan sedikit paksaan, terhitung 30 menit Jay hanya duduk pasrah di kursinya dengan Ethan yang sibuk mengacak-acak rambut Jay, dan dasi yang ia kenakan basah oleh air liur si kecil

Untung sayang.

Untung anaknya.

Kalau bukan, sudah dia tendang pantat anak ini dari tadi.

"sayang.. Uncle Jake punya burung loh, mau lihat?" tatap Jay dengan penuh harap pada si kecil, berharap setelah ini ia bisa mengerjakan pekerjaannya dengan tenang tanpa gangguan makluk lucu yang kini sedang duduk di atas laptopnya

"hngg? Uyung? Uyung ecil..?" Ethan memiringkan kepalanya lucu membuat Jay terkekeh gemas

"iya, burung lucu, mau lihat?"

"eungg, mau uyung ecill~" Ethan lalu berdiri perlahan, Jay beranjak dari kursinya dan menggendong Ethan dengan lengan kirinya

"ayo"

.
.
.

"sir.. Maksud anda..?" tanya Jake sambil menatap ke arah celananya

Jay berdecak, "bukan yang ada dibalik celanamu, Ethan mau lihat burung merpatimu"

"tidak bisa sir, mereka sedang kawin" tolak Jake sambil mengintip ke celah sangkar yang ditutupi kain putih

Jay mencurutkan bibirnya, oh ayolah. Dia sudah lelah mengurusi Ethan ditambah lagi dengan pekerjaannya yang belum selesai.

"sepertinya merpati bakar enak-"

"SILAHKAN SIR!" cengirnya

Jay tersenyum miring lalu memindahkan Ethan pada gendongan Jake. Tangan Jay lalu menepuk pundak Jake.

"urusi dulu anak ini, aku harus menyelesaikan sesuatu"

Jake tersenyum masam, "tentu sir"

Setelah Jay pergi dan memasuki ruangannya, Jake menghela kasar nafasnya.

"kenapa harus aku?"

Ethan lalu meremas kerah kemeja Jake, "iya, kenapa sayang?" Jake meringis

Ethan memanyunkan bibirnya dengan memasang wajah marahnya yang justru malah terlihat menggemaskan dimata Jake.

"liat uyung!" paksa si kecil sambil menepuk-nepuk jakun Jake

"aduh, iya iya"

.
.
.

Ni-ki menghela nafasnya ketika selesai memindahkan beberapa barang-barang baru untuk kebutuhan Ethan, ada sekitar 4 truk berjajaran dibelakang. Tidak lain lagi ini adalah semua pesanan Jay.

"kenapa malah Ayahnya yang menginginkan semua kebutuhan bayi, ck! Tapi kalau difikir-fikir, mainan Ethan lucu juga. Huhu aku jadi ingin mainan mobil-mobilan itu TT~" rengeknya dengan lirih ketika melihat salah satu kotak bening berisikan mainan mobil lengkap dengan remote pengendali didalamnya

Wajar sih, karena usia Ethan sudah menginjak 4 tahun.

Tapi selama anak itu hidup, Ni-ki belum pernah mendengarnya merengek meminta mainan ataupun makanan, karena Ayahnya yang selalu memenuhi kebutuhan anak itu tanpa si kecil harus meminta terlebih dahulu.

𝐌𝐀𝐅𝐈𝐀 || 𝐉𝐚𝐲𝐖𝐨𝐧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang