Red Room 🔞

19.7K 1.1K 383
                                    

Jay menatap Sunoo dan Sunghoon bergantian yang tengah berdiri dengan menyilangkan kedua tangan mereka dihadapannya.

"tingkatkan sistem keamanan kita secepatnya, sebelum dia kemari dan merampas chip itu dariku" suaranya meninggi

"baik, sir" seru Sunoo dan Sunghoon lalu berlalu dari ruangan Jay

Jay menyandarkan dirinya pada kursi dan memutar kursinya menghadap kaca dimana terdapat layar komputer yang menampakkan Jungwon disana. Lengkungan bibirnya menaik manis ketika melihat Jungwon yang sedang sibuk mengeringkan rambutnya menggunakan hairdryer.

Sejujurnya, Jay masih merasa tidak enak untuk menemui anak itu setelah dia dengan brutal membentaknya beberapa waktu yang lalu.

Otaknya tak bisa berhenti memikirkan Jungwon.

Apa yang harus ia lakukan untuk menebus kesalahannya?

Haruskah dia membelikan pernak pernik lucu untuk Jungwon? Atau membelikannya seisi Departement Store? Atau mungkin memberikannya sebuah liontin?

Jay membayangkan itu dalam benaknya, pasti sebuah liontin merah beludru akan sangat cantik jika dipasang di lingkar leher jenjang Juliettenya.

"ada sesuatu yang menganggu anda, sir?" tanya Jake ketika memasuki ruangan Jay

"menurutmu aku harus membeli liontin atau cincin?"

"maaf, liontin atau cincin? Anda ingin membelikannya untuk siapa, sir?" Jake mengernyitkan dahinya dengan lehernya yang sedikit maju

Jake kaget bukan kepalang, sungguh, ada apa dengan bosnya hari ini?!

Ini pertama kalinya Jay menanyakan hal itu padanya. Bagaimana dia tidak terkejut.

Mungkin bosnya tengah dirasuki setan gila yang sedang mabuk asmara.

"Jungwon, aku ingin memberikannya sesuatu yang spesial kali ini. Aku merasa sangat bersalah sudah memarahinya kemarin" Jay melipat kedua tangannya dan memutar kursinya melihat ke arah Jake

Jake tersenyum lega mendengarnya, dia senang karena Jay maupun Jungwon ingin berbaikan lagi.

Bersyukur karena dia tidak harus cape-cape mendengarkan permintaan kedua orang itu di tempat ini. Setidaknya pekerjaannya akan lebih ringan sekarang.

"menurutku cincin lebih cocok untuknya, akan terlihat sangat indah dijarinya yang begitu lentik" jawab Jake dengan kekehan kecilnya

"begitukah?"

"iya, sir"

Tiba-tiba sebuah ide yang cukup nakal sekaligus erotis melintas di benak Jay.

"kalau begitu bisakah kau membelikannya satu buah cincin Emerald Cut, liontin berlian Love Knot, dan juga G-string berwarna hitam ukuran paling ketat" helanya dengan seringaian yang menghiasi bibir tampannya

Kedua pipi Jake memerah malu mendengarnya, diantara ketiga anak buahnya kenapa harus dia yang membeli pakaian haram itu untuk Jungwon.

Kenapa tidak Sunoo saja yang dia suruh tadi?!

Jay tersenyum dan mengetuk mejanya angkuh, "siapkan ruangan itu, aku akan memakainya. Dan jangan biarkan orang lain melewati ruangannya, mengerti?"

Jake mengangguk paham, "aku mengerti, sir"

.
.
.

Jay membuka gagang pintu kamar Jungwon yang ternyata tidak dikunci oleh yang punya. Sebelah tangannya tengah menyembunyikan sebuah kotak berwarna putih emas berisikan liontin beserta cincin yang baru saja Jake beli untuknya.

𝐌𝐀𝐅𝐈𝐀 || 𝐉𝐚𝐲𝐖𝐨𝐧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang