Sunoo terdiam setelah mendengarkan penuturan Sunghoon.
"aku masih ingat ketika dia pertama kali menyayat leher seseorang. Dia tidak berani mengangkat dagunya selama beberapa hari, dia menghindar dariku dan Jake" Sunghoon menjilat bibirnya
Sunghoon jelas masih sangat ingat dengan ekspresi ketakutan Jay beberapa tahun yang lalu ketika sahabatnya itu pertama kali menjadi seorang mafia.
Dia masih pemalu, kacau, keliru, dan sangat ketakutan.
Tetapi semakin lama, ketakutannya tergantikan dengan jiwa yang begitu mandiri dan keras layaknya seorang bos mafia.
Dia begitu dingin dan sadis sekarang.
"persiapkan dirimu. Kita harus tetap mengawasi gerak gerik semua orang yang terlihat mencurigakan di sini, termasuk Lee Heeseung"
Sunoo hanya mengangguk paham sebagai jawaban.
Itu benar.
Bahaya yang besar sedang mengintai mereka.
.
.
.Jungwon saat ini tengah berada di hadapan kamar Jay yang tertutup, entah kenapa setelah mendengarkan ucapan Jake soal masa lalu Jay, dia merasa harus lebih berhati-hati padanya.
Lebih baik dia tidak menanyakan hal itu untuk saat ini.
Jungwon memutuskan untuk menyimpan semua tanda tanya yang ada pada dalam dirinya.
Klek
Tanpa mengetuk pintu, Jungwon perlahan membuka gagang pintu itu dan sedikit mengintip ke dalam kamar.
Jungwon menghela nafasnya lega ketika melihat keadaan kamar Jay yang masih begitu rapih dan aman.
"Jay hyung?" panggil Jungwon sambil mengamati setiap inci kamar Jay, tak lupa dia menutup kembali pintunya
Ini pertama kalinya dia memasuki kamar Jay.
Kamarnya didominasi oleh warna hitam dan merah, kamar Jay juga berukuran dua kali lebih luas daripada kamar miliknya. Bahkan di sini ada penghangat ruangan.
Jungwon memanyunkan bibirnya gemas, ini tidak adil baginya.
Kenapa kamarnya tidak sebesar milik Jay, dan tidak ada penghangat apapun di kamarnya.
Dia iri.
Telinga Jungwon mendengar suara air shower yang berasal dari kamar mandi Jay.
"dia sedang mandi, ya?"
Jungwon lalu menyandarkan bahunya di sebelah pintu kamar mandi, sepintas ide jahil memasuki kepalanya.
Ctak
Jungwon mematikan lampu kamar mandi.
"YAK SIAPA YANG MEMATIKAN LAMPUNYA? AKU TIDAK BISA MELIHAT APAPUN!" teriak Jay dari dalam kamar mandi
Sementara Jungwon tertawa tanpa suara di tempatnya.
Ini menyenangkan.
"akh! Mataku perih!" pekik Jay dengan teriakannya yang menggema, matanya terkena busa dari shampo
Jungwon melepaskan tawanya dengan menutup wajahnya.
"oh ya tuhan, ini sangat lucu" Jungwon mengusap air matanya yang sedikit keluar karena tertawa
Clek
Pintu kamar mandi terbuka dengan Jay yang setengah telanjang, bathrobenya hanya menutupi bagian pusar sampai paha Jay. Lengkap dengan sekujur tubuh dan rambutnya yang masih setengah basah.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐀𝐅𝐈𝐀 || 𝐉𝐚𝐲𝐖𝐨𝐧
Fanfiction[COMPLETED] Dia adalah seorang pria berjiwa bebas dan cerdas, tatapannya begitu intens dan tajam, bibirnya selalu siap melontarkan pertakaan yang begitu mengiris hati, dan tak memiliki rasa iba sedikitpun. Sikapnya dingin dan angkuh membuatnya begit...