Jungwon mengulum gugup bibirnya ketika Jay memegang sabuk pinggangnya dan berjalan mengitari Jungwon yang diam terduduk di lantai.
"aku sudah melihat rekaman itu.."
"..kau dan Yeonjun.."
Deg
"kenapa kau membiarkannya untuk menyentuhmu?!" suara Jay meninggi
Jungwon hanya diam dengan kepala yang menunduk.
"JAWAB!"
Bahu Jungwon bergetar takut ketika merasakan ujung sabuk pinggang itu menekan bagian belakang lehernya.
"kau yang bilang bahwa kau hanyalah milikku, dan bersumpah tidak akan pernah mengingkarinya. Tapi lihat apa yang telah kau perbuat?! Aku kecewa padamu" geram Jay
Jungwon menintikkan air matanya, "m-maaf"
"kau pikir aku akan memaafkanmu dengan mudah seperti itu?" Jay lalu berjalan dan berdiri tepat di hadapan Jungwon, menahan dagu kesayangannya
"kau akan mengulanginya lagi?"
Jungwon masih diam dengan isakan yang semakin lama semakin jelas terdengar.
"oh jadi kau ingin melakukan itu lagi dengan pria lain.."
"TIDAK!"
"keluar dari sini, aku tidak mau melakukan kekerasan padamu" Jay menghembuskan nafasnya kasar dan mengalihkan pandangannya melihat ke jendela
Jake yang sedari tadi mengawasi mereka berdua memijit pelipisnya pelan.
Kenapa malah jadi begini?
"Jake, temani dia" pinta Jay
"yes sir"
.
.
."sudahh, jangan menangis. Dia hanya membutuhkan waktu untuk dirinya sendiri, beruntung kau tidak keluar dari ruangannya dengan keadaan lebam" ucap Jake sambil menjilat ice cream rasa chocolate
"uhuu huwaaa, aku menyesalinya hyung~" tangis Jungwon
"masih ingin bermain-main dengan Jongseong-nim lagi?"
Jungwon menggeleng cepat, "tidak mauu, aku kapok!"
"nanti malam bicaralah padanya, minta maaflah dan berjanjilah bahwa kau serius untuk kali ini. Jujur, aku sangat marah padamu ketika Sunghoon mengatakan bahwa kau hampir melakukan sex dengan Yeonjun" ucap Jake sambil memakan habis corong ice cream miliknya
Jungwon menoleh dan tangisannya semakin menjadi.
"makannya kalau sedang hamil diam saja di rumah, baru kali ini aku melihat orang hamil malah menjadi semakin nakal" ejek Jake dengan terkekeh pelan menepuk lembut surai Jungwon
Jungwon mencurutkan bibirnya ke bawah, "aku ingin marah juga sepertinya tidak mungkin, aku takut melukaimu"
"kenapa?"
"orang hamil itu cenderung mudah sekali stres, kau bisa keguguran jika mengalami stres berat yang berlebih. Jadi jangan dipikirkan, ya? Aku kasihan pada Baby"
Sungguh, sekarang Jungwon malah sangat ingin menangis, kenapa Jake baik sekali?
"tapi aku akan memukulmu ketika bayinya lahir nanti hehehe"
Tidak jadi, Jungwon menarik kembali kata-katanya. Bibirnya semakin melengkung ke bawah.
"aku bercanda, mana berani aku memukul Asset milik Jongseong-nim. Omong-omong, kandunganmu sudah 15 minggu, ya?" tanya Jake menggeser pantatnya dan mendekat pada Jungwon
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐀𝐅𝐈𝐀 || 𝐉𝐚𝐲𝐖𝐨𝐧
Fanfiction[COMPLETED] Dia adalah seorang pria berjiwa bebas dan cerdas, tatapannya begitu intens dan tajam, bibirnya selalu siap melontarkan pertakaan yang begitu mengiris hati, dan tak memiliki rasa iba sedikitpun. Sikapnya dingin dan angkuh membuatnya begit...