Jemari Jungwon sibuk memainkan rambut hitam Jay, dengan kepala Jay yang berada di atas pahanya. Dengan TV yang menyala memperlihatkan sebuah acara drama hanya agar tidak terlalu sepi.
Jay terbangun dari tidurnya lalu mengambil posisi setengah mengukung Jungwon dalam posisi duduk.
"aku sedang berfikir sekarang.. Menurutmu bagaimana jika suatu hari nanti kita memiliki Baby?" tanya Jay
Jungwon mengerutkan keningnya bingung.
Jay mengembuskan nafasnya dan menunduk dalam, "aku memiliki ketakutan, Juliette"
"ketakutan apa?" tanya Jungwon sambil mengusap rahang yang lebih tua
"ketika nanti kau harus berjuang untuk Baby, aku takut kau akan pergi meninggalkanku. Eomma pergi setelah melahirkanku dulu. Aku bahkan tidak pernah tahu seperti apa sosok Ibu yang sebenarnya, dulu ketika di sekolah dasar, teman-teman membullyku karena hanya aku satu-satunya anak yang tidak memiliki Ibu. Aku tidak mau kehilangamu dan membiarkan Baby merasakan seperti apa yang dulu kurasakan" ucap Jay sambil memainkan ujung bajunya
Jungwon tersenyum dan menangkup kedua pipi Jungwon, meminta lelaki itu untuk menatapnya.
"aku juga memiliki rasa takut, aku takut jika nantinya aku akan menjadi seorang Ibu yang buruk, bahkan sekarang aku takut jika aku adalah pasangan yang buruk untukmu hyung. Tapi aku sudah tidak takut lagi sekarang, hyung tahu kenapa? Itu karena aku akan tenang jika sesuatu terjadi padaku, dan meninggalkan malaikat kecil ini bersamamu. Aku yakin kau akan menjadi Daddy yang baik untuknya, sama seperti Abeonim yang menjagamu dengan baik dulu, kau juga akan melakukan banyak hal dan membuat banyak kenangan indah bersama dengan malaikat kecil kita nantinya" Ucap Jungwon
"bagaimana bisa aku melakukan nya tanpamu? Tidak, aku tidak ingin kehilangan dirimu" bisiknya sambil menggesek manis hidungnya dengan hidung Jungwon
Jungwon mengelus rambut Jay, "kau pasti bisa hyung, dengar, ketika nanti si kecil lahir, kau harus setia padanya dan menganggapnya seperti seorang teman. Selalu tersenyum untuknya, dan sayangi dia. Didiklah malaikat kecil kita sampai dia menjadi orang yang baik, kau mengerti hyung?"
Jay mengangguk pelan, "kau harus berjanji padaku, apapun yang terjadi nanti, kau harus bertahan. Kita berdua akan membesarkan malaikat kecil kita hingga dia dewasa dan memiliki seorang anak nantinya, lalu kau dan aku akan menua bersama dan melihat cucu kita tumbuh dengan baik nanti" ucap Jay dengan suaranya yang sedikit mengecil diakhir
"kau menangis?" tanya Jungwon ketika merasakan hidungnya basah
"diam, aku malu"
Sontak membuat Jungwon tertawa karena nya, "hei, kemana perginya Daddy yang seram itu?"
"aku sangat mencintaimu, Juliette"
Jungwon hanya membalasnya dengan deheman, "kita berdua hanya takut pada hal yang belum tentu terjadi hyung.. Aku yakin, semuanya akan baik-baik saja"
"jangan pergi.." Jay lalu menyandarkan kepalanya di dada Jungwon, mencari kehangatan pada si manis
"hm, tidak akan" gumam Jungwon sambil mengelus sayang rambut Jay
Sudah dia bilang, Jay adalah mafia culun yang cengeng.
.
.
.Jungwon memasuki lift dengan memegang ponsel di tangannya, berbeda dengan sebelumnya, hari ini dia sedang ingin mengantarkan lunch box untuk Jay.
Sejujurnya, hari ini Jungwon sedang merasa sedikit tidak enak badan, tapi mengingat dia sedang ingin makan siang berdua bersama Jay, Jungwon memaksakan dirinya untuk tetap datang ke kantor Jay.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐀𝐅𝐈𝐀 || 𝐉𝐚𝐲𝐖𝐨𝐧
Fanfic[COMPLETED] Dia adalah seorang pria berjiwa bebas dan cerdas, tatapannya begitu intens dan tajam, bibirnya selalu siap melontarkan pertakaan yang begitu mengiris hati, dan tak memiliki rasa iba sedikitpun. Sikapnya dingin dan angkuh membuatnya begit...