Papah Laper?

57.7K 3.7K 101
                                        

Satu-satunya pria didunia ini, yang akan memperlakukanmu istimewa layaknya seorang ratu hanyalah ayah.
Benarkah?

_Rania Mahendra_

***

"Apa kamu yakin, kalo Ran pulang sama Marsel?" tanya Arya memastikan dan dijawab sebuah dehaman singkat dari orang diseberang sana.

"Juan dapet info ini dari temen ka Ran, dia bilang tadi siang ka Ran pulang sama ka Marsel."

Arya mengangguk paham, dia memutar balik kemudi.

"Papah kerumah Marsel sekarang."

Setelah mengatakan itu sambungan telepon mereka terputus, tanpa melepas airpods ditelinganya Arya kembali menghubungi nomor putri sulungnya. Cukup lama ia menekan nomor itu, namun hanya suara sumbang operator yang menyapa telinganya.

Arya menggeram kesal, ia melepas paksa airpods ditelinganya sedangkan mobil yang dikemudikannya semakin gesit membelah jalanan. Hanya butuh 15 menit bagi Arya, hingga mobil fortuner hitam itu terparkir tepat didepan gerbang kediaman Wicaksono.

Ting

Tong

Suara bel mengalun tergesa, saat jemari kekar Arya menekannya kuat dan tak sabaran. Membuat penghuni rumah mewah bergaya klasik itu terusik, hingga akhirnya memilih keluar dengan amarah diatas ubun-ubun.

"SIAPA MALAM-MALAM BEG..."

"Arya?" sambung Surya -ayah Marsel- sedikit lebih tenang.

Arya celingukan, membuat Surya yang berdiri tepat didepannya tak ragu mengikuti tatapan sahabatnya itu. Kedua alis Surya saling terpaut saat menyadari yang saat ini berada didepan mereka hanyalah udara, kosong.

"Marsel ada?" tanya Arya to the point.

Surya mengangguk "Ada, kayanya Marsel udah tidur."

"Emang kenapa?" lanjutnya.

"Saya mau bertemu sama Marsel, bisa tolong bangunkan dia sebentar?"

Belum sempat menjawab pertanyaan sahabatnya, sebuah suara barito terdengar menyapa gendang telinga mereka. Membuat keduanya menoleh serentak dan mendapati Marsel bersama Wulan -ibu Marsel-, berdiri tak jauh dari mereka.

Tapi tunggu, kehadiran Marsel dengan setelan piyama lengkap membuat tanda tanya besar dalam benak Arya.

"Om Arya?" gumam Marsel heran.

Dengan seulas senyum ramah Marsel meraih tangan Arya, menciumnya sekilas sebelum akhirnya kembali meregangkan punggungnya.

"Kenapa om?"

"Kamu liat Rania?"

Marsel memicing "Rania?" beonya disambut anggukan dari pria paruh baya di depannya.

"Ada yang bilang, tadi sore kamu pulang sama Rania. Terus Ran dimana?"

"Kenapa dia belum pulang sampai sekarang?"

"Apa yang terjadi?" cecar Arya tak sabaran.

Marsel diam beberapa saat, namun berbeda dengan hatinya yang entah mengapa merasa sedikit khawatir. Masih setia mempertahankan wajah tenangnya, ia menggeleng lemah.

"Tapi ada yang bilang, kalian pulang bereng."

Marsel mengangguk "Memang, saya mengantarkan Rania sampai rumah kalian."

"Terus dimana Ran sekarang?"

Dada Arya dipenuhi sesak akan ketakutan yang diam-diam bersemayam disana, apa lagi hari semakin larut tapi ia tak kunjung mendapat kabar soal putrinya.

RENATA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang