ALLENA 65✔

265 8 0
                                    

Visal tertidur di sofa rumah sakit sedangkan Lena sudah terbangun sepuluh menit yang lalu dan terdiam menatap Visal.

"Aku harus telfon papah..."gumam Lena.

Papah...

"Papah..."
"Lena kamu kenapa?"

Mendengar suara lirih Lena membuat Lano panik di ujung sana.

"Sayang kamu dimana?"
"Lena baik pah... Gimana Luna?"
"Dia baik baik saja begitu juga bayinya!"
"..."
"Lena?"
"Haha... Aku seneng banget sampe nggak bisa ngomong apa apa..."

Air mata Lena menetes begitu saja tanpa bisa dibendung.

"Visal mana?"
"Dia... Tidur... Mamah mana pah?"
"Mamah tidur..."
"Ya udah papah juga istirahat Lena juga mau tidur..."
"Baiklah!"

Bip.

Lena membekap mulutnya saat tangisnya mulai mengeras.

Dia tak ingin membangunkan suaminya.

Tapi...

"Kamu kenapa sayang..."

Deg.

Lena menoleh dan mendapati Visal sudah duduk menatapnya sendu.

"Visal..."lirih Lena.

Visal berdiri dan mendekat kepada Lena lalu duduk di kursi dekat ranjang.

"Kenapa nangis hmm...?"ucap Visal mengusap air mata di pipi Lena.
"Aku takut..."lirih Lena sesenggukan.
"Luna pasti baik baik aja!"ucap Visal.

Visal duduk di ranjang lalu membawa Lena ke pelukannya.

Mengusap ngusap kepala Lena mencoba menenangkan istrinya itu.

🌻🌻🌻

Keesokan paginya...

Lena duduk sedang makan dengan disuapi Visal karena badannya masih lemas.

"Mau makan sesuatu? Nanti aku beliin!"ucap Visal sambil menaruh mangkuk bubur di meja.
"Mau stroberi!"ucap Lena tersenyum manis.
"Siap tuan putri!"ucap Visal hormat membuat Lena tertawa pelan.
"Jangan lama lama!"ucap Lena dengan wajah garang dibuat buat.
"Siap!"ucap Visal.

Cup.

Visal melangkah keluar setelah mengecup kening Lena.

Lena menatap punggung Visal hingga hilang di balik pintu.

"Akh..."lirih Lena.

Tangan Lena mengeluarkan air membasahi lantai.

Byurr...

Lena memutar tangannya membuat air itu terkumpul lalu mengepalkan tangannya dan air itu pun hilang.

"Astaga..."lirih Lena panik.

Byurr...

Air kembali keluar membasahi korden membuat Lena melotot.

"Ehh..."lirih Lena.

Mulut Lena menganga.

Byurr...

Lena kembali mengumpulkan air air itu membuat semuanya kembali kering.

Ceklek.

"Say-"ucap Visal melotot saat melihat tangan Lena terangkat di atasnya terdapat air sebesar bola basket.
"Visal!!!"pekik Lena kaget.

Byurr...

Air di tangan Lena kembali jatuh ke lantai.

Visal menggercapkan matanya beberapa kali.

Apa ini???!!!!

🌻🌻🌻

Lena duduk menunduk belum berani menatap Visal.

Bingung mau berbicara apa.

"Kamu..."ucap Visal terhenti juga bingung mau berbicara apa.

Lena dapat merasakan bingung yang Visal rasakan.

Visal tidak marah?

Kecewa?

TIDAK!

Lena mendongak menatap wajah Visal menemukan ekspresi bingung di sana.

"Kamu..."ucap Visal lagi.
"Visal aku-"ucap Lena terpotong saat Visal menunjukan dua ibu jarinya.
"Keren!"ucap Visal tersenyum takjub.

Lena melongo.

Visal bertepuk tangan sedangkan Lena menggercapkan matanya beberapa kali.

"Kamu kayak avatar!"ucap Visal.
"Hah?"ucap Lena.
"Kamu keren banget! Kok bisa?"ucap Visal menghentikan tepuk tangannya menatap polos Lena.

Lena terkekeh pelan melihat ekspresi Visal ini.

"Ihhh... Cerita dong..."rengek Visal menggenggam tangan Lena.
"Kamu nggak marah?"ucap Lena.
"Kenapa aku harus marah?"ucap Visal.
"Aku nyembunyiin kekuatan aku selama ini, kamu nggak kecewa sama aku?"ucap Lena.

Visal menggercapkan matanya beberapa kali menatap Lena seperti anak yang sedang menatap ibunya.

"Enggak!"ucap Visal menggeleng.
"Kamu nggak takut sama aku?"ucap Lena.

Visal terdiam sejenak memikirkan pertanyaan Lena.

"Kamu mau ngelukain aku?"ucap Visal.
"Hah?"ucap Lena.
"Kamu nggak akan mungkin lukain aku dengan kekuatan kamu!"ucap Visal tersenyum tipis.

Air mata Lena keluar begitu saja dia ketakutan tanpa alasan.

Visalnya benar benar mencintainya dengan tulus.

"Hei... Kenapa nangis?"ucap Visal panik.
"Aku takut kamu marah dan jauhin kamu setelah tau kekuatan aku..."ucap Lena.

Visal tersenyum geli tangannya terangkat mengusap rambut Lena lembut.

"Kamu pikir aku kekanak kanakan hmm?"ucap Visal.
"Aku takut kamu ketakutan..."ucap Lena sambil menggelengkan kepalanya.
"Gimana aku takut sama kamu kalau selama ini kamu orang yang selalu ngelindungi aku?"ucap Visal.
"Visal..."ucap Lena tersenyum dalam tangisnya.
"Kamu malaikat pelindung aku!"ucap Visal.

Cup.

Cup.

Visal mengecup kedua mata Lena membuat Lena menutup matanya.



Lena balik lagi...
Gimana???
Maaf kalau tambah gaje ya...

Jangan lupa tinggalkan jejak!
Vote and komen!!

Bye... Bye...
See you next chapter...

ALLENA {#LEONAGARA4}(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang