Hai balik lagi sama Tan😊
Maaf kalau cerita Lena ini makin nggak jelas ya😭
Tan mau percepat waktunya kita langsung ke tujuh bulan kemudian ya, jadi semakin cepat juga Tamat nya hehe...
Tujuh bulan kemudian....
Lena benar benar tak menyangka diusia kandungannya yang tujuh bulan ini.
Kekuatan dalam dirinya semakin tak terkendali dan dapat sewaktu waktu keluar.
Lena takut Visal melihat kekuatannya di waktu yang belum tepat.
Visal benar benar keluar dari dunia hitam.
Visal meninggalkannya demi menjaga keselamatan Lena dan calon anak mereka.
Visal tau tak akan mudah tapi selama tujuh bulan ini akhirnya dia bisa mengatasinya.
Tidak ada lagi Visal yang seorang mafia.
Walaupun belum sepenuhnya Visal berhenti melampiaskan amarahnya dengan cara tak benar.
Tapi dia sudah tak sering membunuh seseorang.
"Sayang!"ucap Visal pulang dengan dua kantung plastik ditangannya dan tak lupa senyum manis di bibirnya.
"Visal..."ucap Lena terkekeh geli yang sedang duduk menonton televisi.
"Aku bawa pesenan kamu!"ucap Visal melatakan plastik di meja.Visal mulai menggeledah lalu mengeluarkan sebuah kotak berisi es krim rasa macha.
"Padahal rasanya aneh tapi kenapa debay kita suka banget ya?"ucap Visal mengusap ngusap perut Lena yang membesar.
"Bener juga haha..."ucap Lena tertawa pelan.Karena debay Lena memakan banyak makanan yang terbuat dari macha.
Anaknya ini benar benar menyukai macha.
"Sini aku mau makan es krim nya!"ucap Lena.
"Oke aku bukain dulu!"ucap Visal.🌻🌻🌻
Lena masih belum tidur padahal jam sudah menunjukan pukul satu pagi.
Sedangkan Visal sudah terlelap dengan tenang di sampingnya.
Lena kaget saat tangannya mengeluarkan air dan untungnya masih bisa dia kendalikan.
Lena segera bangkit dan berjalan menuju kamar mandi.
"Jangan sekarang..."lirih Lena.
Lena merasakan badannya sangat lemas kedua kakinya bergetar.
Nafasnya memburu.
"Kutukan lain tak bisa dicegah!"
Lena menoleh menemukan sosok Alina berdiri di sampingnya.
"Nenek..."lirih Lena.
"Kita tidak bisa berbuat apa apa Lena..."
"Bagaimana ini?..."lirih Lena dan mulai menangis pelan.
"Maafkan nenek..."
"Nenek tidak bersalah..."
"Ini sudah menjadi takdir Lena..."
"Hanya saja Lena belum bisa menerima sepenuhnya..."
Lirih Lena membuat mata Alina berkaca kaca."Kamu pasti kuat... Nenek percaya sama kamu..."
Lena tersenyum tipis dengan bibir pucatnya.
Rasanya tenaganya terkuras habis.
Lena bahkan sudah terduduk di lantai lalu terdengar ketukan pintu.
Tok! Tok! Tok!
"Sayang?"
Visal terbangun karena tak menemukan Lena di sampingnya.
"Lena kamu kenapa? Ada yang sakit?"ucap Visal terdengar sangat khawatir.
Lena dengan perlahan bergeser lalu membuka pintu.
Mata Visal langsung melotot menemukan Lena dengan wajah pucat terduduk di lantai.
"Astaga kamu kenapa?"ucap Visal segera berjongkok lalu mengangkat Lena dan menurunkannya di tempat tidur.
Visal menyelimuti Lena yang tubuhnya sedingin es.
"Kamu kenapa sayang?"ucap Visal.
"Kayaknya kecapean!"ucap Lena memberi alasan bagus.
"Tuh kan... Udah aku bilang nggak usah kerja apa apa kamu... Tinggal duduk sama makan aja!"ucap Visal membuat Lena tersenyum manis.
"Jangan senyum gitu nggak akan mempan!"ucap Visal mengalihkan pandangannya.Lena tertawa pelan Visal kalau sedang marah terlihat sangat lucu.
Menggemaskan sekali Lena ingin menmencubit pipinya tapi tangannya bahkan tak bisa terangkat.
"Aku panggil dokter ya?"ucap Visal membuat tawa Lena terhenti.
Ini jam berapa ya?
"Tapi-"ucap Lena terpotong karena Visal langsung mengambil handphonenya dan menelfon dokter keluarga.
Lena hanya menghela nafas panjang lalu matanya tertutup.
Lena pingsan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALLENA {#LEONAGARA4}(END)
RomanceHai! Hai! Hai! Lanjut buat squelnya ARESSA nih... Judulnya 'ALLENA' Allena Leonagara anak bungsu dari Ares dan Lano. Lena berjalan keluar kelasnya... "Khmm!" Suara itu membuat Lena menoleh dan ada Visal di sana dan juga dua sahabatnya. "Visal"lirih...