ALLENA 50✔

466 14 0
                                    

Visal menayap Luna yang sedang mengobrol bersama Elwi.

Luna menyeringai membuat Visal menggelengkan kepalanya pelan.

"Lo emang terbaik buat cari informasi El!"ucap Luna menepuk pundak Elwi.
"Pastinya dong! Eh btw ada yang ngikutin lo!"ucap Elwi.
"Gue tahu!"ucap Luna mengangguk pelan.
"Kayanya dia penasaran sama lo!"ucap Elwi.

Luna mencubit pipi Elwi membuat Elwi mengaduh kesakitan karena terlalu kuat.

"Adik ipar gue orangnya kepo juga!"ucap Luna melirik Visal.

Visal yang sudah ketahuan mau tak mau mendekati mereka.

"Gue kurang pinter dibanding kalian ya?"ucap Visal duduk berhadapan dengan Luna.

Luna dan Elwi tertawa pelan mendengar itu.

"Ya gue emang pinter dari lahir!"ucap Elwi.
"Dia juga pinter El! Jangan Lupa dia salah satu mafia terkenal di LA!"ucap Luna mengedipkan satu matanya.

Visal terdiam sebentar lalu terkekeh pelan.

Keluarga Leonagara memang tak bisa di remehkan bukan?

"Kayaknya Lena nggak salah milih jodoh!"ucap Luna lalu berdiri.

Kedua laki laki mendongak menatap Luna.

"Mau ikut nggak?"ucap Luna menatap Visal.

Visal menyeringai lalu mengangguk pelan.

"Kakak sama adek sama sama nyeremin!"gumam Elwi.

🌻🌻🌻

Luna tersenyum bak iblis menatap buruannya yang sudah terkulai lemas di lantai.

Luna baru saja memukuli laki laki tersebut dengan tangan kosong membuat Visal takjub.

Visal sendiri sedang duduk menonton aksi live kakak iparnya.

"Nggak nyangka Lena punya kakak sekejam ini!"batin Visal.

Visal...

Deg.

Luna lagi ngapain? Bunuh orang lagi?

Iya sayang kakak kamu keren banget tahu aku aja takjub!

Orang mau bunuh orang kok takjub!

Hehe... Kamu kan tahu sendiri sayang... Udah lanjut tidurnya... Bentar lagi aku pulang kok...

Iya dahh...

Visal kembali fokus pada Luna yang menyiramkan air es agar laki laki itu bangun.

Visal meringis pasti rasanya nyeri dan perih menjalar pada tubuh laki laki itu.

"Bangun brengsek gue belum puas!"ucap Luna.
"A-ampun nona..."lirihnya.
"Ampun?"ucap Luna tertawa pelan tapi sedetik kemudian wajahnya berubah datar.

Luna berjongkok mencengkram dagu laki laki itu.

"Apa mau lo sebenarnya? Lo mau jatuhin keluarga gue iya?"ucap Luna.
"Maaf nona... Saya hanya di suruh..."lirihnya.
"Siapa yang nyuruh lo?"ucap Luna.

Laki laki terdiam ragu untuk mengatakannya.

"SIAPA???!!!"teriak Luna.

Laki laki itu menggelengkan kepalanya berulang kali.

"Lo pikir gue bodoh hah? Katakan siapa atau lo mau keluarga lo habis ditangan gue?"ucap Luna.

Seketika laki laki itu melotot menggelengkan kepalanya cepat.

"Saya mohon jangan nona..."lirihnya sambil menyatukan kedua tangannya.
"Kalau begitu katakan siapa bos mu?"ucap Luna.
"I-itu-"

Dorrrr!!!!

Prannggg!!!

Sebuah peluru menembus tepat pada jantung laki laki itu membuat Luna menyeringai tipis.

Luna melirik pada kaca jendela yang pecah.

"Wellcome..."batin Luna.

Luna berdiri membiarkan laki laki yang sudah tak bernyawa itu.

"Sangat tepat!"ucap Visal.
"Yah itu sangat keren! Aditiya Valentino!"ucap Luna.
"Jadi benar dalangnya keluarga Valentino?"ucap Visal.

Visal berjalan ke arah Luna yang masih menatap ke jendela.

"Ya tak ada yang berani pada keluargaku kecuali mereka!"ucap Luna mengusap darah di pipinya.

Luna terkena percikan darah dari laki laki penghianat itu.

"Sebaiknya kita pulang sekarang!"ucap Visal.
"Lena telepati hmm?"ucap Luna sambil terkekeh geli.
"Ya dia tahu segalanya!"ucap Visal.
"Kasihan lo jadi nggak akan bisa bohong!"ucap Luna.

Visal berjalan meninggalkan Luna membuat Luna mendengus.

"Gue nggak pernah bohong sama Lena catet itu!"ucap Visal.

"Adik ipar songong!!!!!!"
"Durhaka lo sama kakak ipar!!!!!!!"
"Gue belah kepala lo nanti!!!!!!!"
Pekik Luna.

Ya yang terakhir itu tak akan pernah Luna lakukan karena jika dia melakukan itu dia juga akan kehilangan Lena.

Lena sangat mencintai Visal begitu juga sebaliknya.

Seperti Luna mencintai Erik dengan sangat sampai tak tahu apa dia masih bisa bernafas jika Erik tak ada di dunia ini lagi.

Luna menghela nafas panjang lalu mulai berjalan keluar dari gedung tua itu.

Mayat orang itu akan Luna kirimkan untuk seseorang untuk hadiah.

🌻🌻🌻

Lena membaringkan tubuhnya di tempat tidur mencoba untuk tidur tapi tak bisa.

Ting!

From Visal:
Lena kamu udah tidur?

Lena kembali membuka matanya saat mendengar handphonenya berbunyi ternyata pesan dari Visal.

Visal👑

Kamu udah pulang?

Iya

Tidur jangan kemana mana lagi! Awas aja! Aku bisa tahu loh...

Siap sayang... Kamu juga tidur ya... Good night..

Too...

Lena meletakan kembali handphonenya lalu mencoba tidur kembali.






Penasaran?

Jangan lupa tinggalkan jejak!
Vote and komen!!!!

Bye... Bye...
See you next chapter...

ALLENA {#LEONAGARA4}(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang