ALLENA 78✔

163 5 0
                                    

Lena memijat keningnya yang berdenyut.

Suara tangis meraung raung dari Freya memenuhi mansion.

Freya merasa sangat bersalah atas kematian Alana.

"Bagaimana kami melewati ini sekarang Tuhan?"batin Lena.

"Hiks... Hiks..."
"Lepas!!"
"Aku mau ketemu nenek buyut!"
"Lepasin aku mom..."
"Nenek pergi karena aku!!"
"Harus aku yang pergi... Bukan nenek buyut..."
Ucap Freya membuat Luna menggelengkan kepalanya.

"Jangan kayak gini princess..."ucap Visal mencoba menenangkan keponakannya itu.

"Nggak om!!"
"Aku yang salah seandainya aku nggak diculik semuanya akan baik baik aja!!"
"Nenek masih bisa sama kita semua!!"
"Aku salah!!!"
Ucap Freya membuat semuanya merasa sedih.

Lano mendekat ingin mencoba menenangkan cucunya itu.

"Kakek..."lirih Freya.

"Kamu nggak salah..."
"Nggak ada yang bilang kayak gitu..."
"Jangan berpikir kayak gitu princess..."
"Semua takdir dari Tuhan..."
"Baik maupun buruk harus tetap kita terima dengan lapang dada..."
"Satu hal yang harus kamu tau..."
"Nenek pergi bukan karena kamu!"
"Bukan kamu penyebab kematian nenek sayang..."
"Jangan seperti ini... Kamu mau buat mommy kamu, keluarga kamu, sahabat kamu sedih hmm?"
Ucap Lano membuat Freya menggelengkan kepalanya pelan.

"Maafin Freya kek..."lirih Freya.

Lano menganggukkan kepalanya pelan sambil tersenyum tipis.

Luna merasa lega Freya bisa tenang setelah menangis keras tadi.

"Fre..."lirih Luna.
"Maafin Freya mom..."lirih Freya.

Luna menganggukkan kepalanya lalu segera memeluk putrinya itu.

Lena tersenyum tipis melihat Lena yang mulai tenang.

Lena hanya takut Freya akan seperti Luna.

Mengalami trauma parah.

Itu akan menjadi hal buruk.

Sangat buruk.

🌻🌻🌻

Sekarang semuanya sedang beristirahat setelah makan siang.

Semuanya makan siang kecuali Alfian yang masih saja berduka.

Alfian menatap foto dirinya, Alana dan juga Lano sebelum bercerai.

Keluarga yang sangat ingin dia lindungi.

Hancur dengan tangannya sendiri.

Alfian benar benar merasa sesak setelah kepergian Alana.

Ceklek.

Pintu terbuka membuat Alfian langsung menyembunyikan foto di tangan nya.

"Papah..."ucap Lano.
"Masuklah..."ucap Alfian.

Lano masuk bersama Ares disampingnya dengan nampan berisi makanan.

Ares meletakan nampan di meja lalu berlutut di hadapan Alfian.

"Kenapa nggak keluar? Harusnya papah makan bareng kita tadi..."ucap Ares.

Alfian mengusap kepala Ares pelan lalu tersenyum.

"Papah nggak nafsu makan nak..."ucap Alfian.
"Walaupun gitu papah harus tetep makan... Papah cuma makan sedikit kemaren..."ucap Lano.
"Rasanya percuma... Entah sampai kapan papah bisa bertahan..."ucap Alfian.

ALLENA {#LEONAGARA4}(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang