When he opens his arms and holds you close tonight
It just won't feel right
'Cause I can't love you more than this, yeahNow Playing
More Than This - One directionSantuy-ers
Hanselow : jadi gimana sama kemajuan usaha lo?
Alif-ba'-ta : inget ya, kalau nggak berhasil duitnya gue yang ambil.
Korbanperasaan : eh tai, enak aja lo!
Alif-ba'-ta : dih sirik aja lo, mentang" abis dapet gratisannya mbak wati!
Hanselow : paling juga besok dijadiin korban.
Far-asoy : lo pada serius kn? Siapin duit gih. Gue udh one step forward menuhin taruhan.
◇◆◇
Galen menarik Jaeden yang nggak mau gerak dari kasur untuk segera turun dan mandi. Ternyata ganteng-ganteng gitu si Jaeden mirip sama bosan, kependekan dari kerbau pingsan. Kalau dibangunin susahnya kayak cari jodoh. Udah kerbau, masih tambah pingsan.
Semalam ia dikejutkan oleh temannya itu yang tiba-tiba datang dengan tampang memerah emosi. Jaeden nggak banyak omong dan langsung membaringkan badan di sofa. Membuat Galen bingung setengah mati. Dia sering menghadapi Jaeden yang suka aneh tiba-tiba, tapi kali ini anehnya luar biasa.
"Jae! Buruan turun dari tempat tidur gue sebelum gue guyur air es!"
Semalam Galen mengalah dan berujung tidur di kamar tamu karena Jaeden menempati kamarnya. Cowok itu nggak mau tidur di kamar tamu yang lebih sempit katanya. Maklum, anak orang kaya.
Jaeden nggak bergerak. Peduli setan, dia ngantuk banget. Semalaman cowok itu overthinking.
Galen menarik kaki sohibnya. Mendorong Jaeden sampai jatuh. Bunyi gedebukan terdengar, juga erangan kesakitan dari mulut sahabatnya.
"Anjir brutal banget lo! Tau gini gue tidur di rumah Keenan atau Noah aja semalem." Ucap Jaeden masih dengan sisa-sisa kantuknya.
Galen meletakkan tangan di pinggang. Persis banget kayak emak-emak yang siap ngomelin anaknya. "Bagus banget kalau gitu. Gue jadi nggak begadang nungguin lo selesai cerita dan gue bisa tidur di kasur gue yang nyaman."
"Lagipula lo harusnya bersyukur aman di rumah gue. Kalau di rumah Keenan udah disusulin cewek lo!" omel Galen. Jaeden mendengus di buatnya. Ia mengusap wajahnya yang kusut habis bangun tidur.
"Buruan lo mandi! Habis itu gue ajak keluar. Dari muka lo yang kelihatan kurang oksigen, lo butuh udara segar" perintah Galen sambil memberesi selimut dan sprei yang habis ditempati Jaeden.
Jaeden berdiri. "Bawel banget lo kayak emak-emak datang bulan!"
Galen mendelik sinis, Jaeden tersenyum tipis karena itu.
"Jangan lupa lo ganti sarung bantal lo, semalem gue ngiler."
Pengakuan Jaeden membuat Galen mencak-mencak. Cowok itu segera memasuki kamar mandi. Dia tersenyum pahit. Bagaimana bisa dia meninggalkan sahabat-sahabatnya?
◇◆◇
Rupanya Jaeden berekspektasi terlalu banyak bakal diajak jalan-jalan dengan style mewah oleh si Galen. Cowok itu terlampau sederhana untuknya. Alih-alih mengajak Jaeden wisata mewah atau apa, Galen malah mengajak Jaeden lari pagi. Tau gini dia nggak bakal sudi disuruh mandi tadi. Sia-sia saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARTERI (A1- ARKA)
Teen Fiction[Jaeden Martell FanFiction] Kehidupan SMA menyenangkan Caleya Stephanie Faraish sirna setelah cowok bernama Jaeden Arka Lieberher dan ketiga antek-anteknya dengan sengaja menempelkan red card sialan di pintu lacinya. Pasalnya,siapa saja yang mendap...