17.3 Ancaman

66 28 5
                                    

"Tolong jangan lakukan itu." Caellan tak pernah mendapati lututnya gemetaran seperti sekarang. Dia refleks mencengkeram kedua lutut payah ini. "Aku tidak tahu apa yang dilakukannya, tetapi dia sendiri sangat syok dengan situasinya yang berubah, Trevor."

Trevor mengangguk mantap. "Dia masih di bawah umur, aku tahu itu. Namun, melenyapkan sebuah desa adalah tindakan kriminal yang berbeda—dia berurusan dengan kehidupan seisi penduduk desa itu dan ini mencakup banyak sekali hukum yang berkaitan. Kaum Guru memiliki posisi yang berbeda daripada kita, bahkan kemuliaannya bisa lebih tinggi daripada Raja."

"Apa kau mencari Rayford untuk itu? Kau sudah tahu sejak awal?"

Elena menatap Trevor dengan nanar, mengisyaratkan bahwa gadis itu juga tidak tahu-menahu dengan berita yang dibawa sang jenderal. Pria itu menambahkan dengan tenang. "Namun, sekali lagi kutekankan bahwa dia masih di bawah umur. Kami mencarinya bukan untuk ditangkap, atau dipenjara, atau apa pun yang engkau takutkan, Caellan. Kami justru harus mendapatkan Rayford lebih dahulu daripada pihak penegak hukum yang sedang mengejarnya sekarang."

"Apa?"

"Akan kujelaskan," kata Trevor, sedikit lega ketika mendapat perhatian Caellan seutuhnya. Ia pun menunjuk Elena. "Seperti yang engkau tahu, nona Elena Laurim di sini adalah kawan satu sel Rayford yang berhasil menyelamatkan diri bersamanya. Mereka berdua berubah menjadi Host—para manusia pembawa sel monster—dan kita masih belum tahu ada berapa banyak Host yang selamat dari perbudakan. Hanya segelintir yang berhasil kami dapatkan. Para Host ini mayoritas masih berusia belia, dan mereka pasti tidak familiar dengan kehidupan ini. Aku khawatir, Caellan, jika mereka tidak segera kami kumpulkan, mereka akan ... berulah. Apalagi trauma perbudakan masih segar di ingatan mereka. Dan, tidak! Kami tidak bergabung dengan penegak hukum mana pun untuk mencari Rayford. Kami sungguh-sungguh menginginkannya bergabung bersama kami, memastikan bahwa traumanya bisa disembuhkan, dan dilatih untuk menjadi Host yang baik. Yang berguna bagi era baru kita."

Caellan termenung. "Bergabung dengan kalian? Sebagai apa? Luruskan pemahamanku, Tuan Jenderal, karena yang kutahu posisimu sendiri adalah seorang penegak hukum."

"Ya, tentu saja, tetapi aku tidak berwenang untuk menangkap Rayford atas kasusnya melenyapkan desa. Itu urusan para polisi dan ... ya, Lakar."

Caellan merinding mendengar nama terakhir disebutkan. "Lantas?"

"Karena mereka masih di bawah umur dan trauma dengan situasi perbudakan yang keras, kami akan membawa para Host belia ini untuk bergabung dengan Sirkus de Lumia."

Caellan melotot. "Sirkus?"

Elena mengangguk kuat-kuat, dan berbeda dengan reaksinya yang penuh ketakutan dan penyesalan tadi, pembahasan tentang sirkus nampaknya telah dinanti-nantikan. Gadis itu tersenyum malu-malu. "Sirkus de Lumia adalah satu-satunya sirkus di dunia yang beranggotakan para setengah-monster, dan berada di dalamnya bakal sangat menyenangkan! Kukira traumaku akan cepat hilang jika aku bisa bergabung bersama mereka, dan Rayford pasti akan menyukainya!"

Caellan tak bisa memberikan jawaban apa pun selain menyunggingkan senyum. Sirkus? Rayford? Yang benar saja! Apa yang mereka harapkan dari bocah dengan ke-kuatan destruktif macam itu? Caellan pernah menjadi Host seorang Par, dan kendati ia tak pernah mengeluarkan kekuatan secuil pun, Caellan yakin tak ada keindahan sedikit saja dari energi Par.

Dan, menghimpun Rayford di sirkus! Caellan tidak tahu apakah hidup sedang bercanda dengannya. Dia memang belum menjadi seorang Guru, tetapi ini adalah sebuah bentuk pengolok-olokan. Para Guru ada untuk menunjukkan kebenaran, bukan menghibur dunia!

"Kami takut jika Rayford ditemukan terlebih dahulu oleh para polisi, misalnya, maka akan sangat sulit untuk meminta Rayford bergabung dengan sirkus ini," kata Trevor. "Ini tidak sepantasnya kukatakan, terlebih-lebih ini pertama kalinya kita berbicara secara personal. Namun, situasi lebih genting daripada yang kita rasakan. Aku, sebagai penghancur situs-situs perbudakan itu, sangat menyadari betapa mengerikan trauma yang dirasakan para penyintas. Aku khawatir jika Rayford tidak diperlakukan dengan baik oleh para polisi, traumanya akan membesar. Kami sungguh-sungguh ingin melindungi Rayford, sebagaimana kami bisa mengembalikan keceriaan Elena."

Caellan tak menyahut selain menatap Trevor lekat-lekat. Ada nada tersembunyi di balik ucapan sang jenderal barusan, dan Caellan amat menyadarinya. Sadar bahwa pemuda di hadapannya ini menangkap maksudnya, Trevor pun tersenyum. Ia tahu-tahu menoleh kepada Elena. "Oh, aku lupa untuk mengabarkan nona China," katanya. "Ini harus segera disampaikan, Elena, karena—seperti yang kukatakan tadi—kita sedang berlomba dengan para polisi! Segera hubungi China Lau dan katakan apa yang terjadi. Caellan, apa kau memiliki telepon?"

"Ya," kata Caellan. Dia pun mengarahkan Elena ke meja di dekat tangga, lantas meninggalkannya dan kembali duduk menghadap Trevor. "Apa yang ingin kau katakan?"

Trevor mencondongkan tubuh. "Kau sangat jeli. Sudah kuduga dari seorang tangan kanan bos Vandalone."

"Elena tidak akan lama." Desak Caellan.

"Ya, dan aku sangat berharap kau tidak akan menolak penawaranku. Sebab Rayford kabur, dan kita tidak punya pilihan selain menemukannya lebih dahulu. Kau harus bergabung dengan kami."

"Dan kenapa aku?" tanya Caellan. "Aku bukan Host. Aku bukan pemain sirkus."

"Tetapi kau pernah menjadi pesulap, yang amat terkenal di pasar-pasar malam di sudut-sudut Stentin." Tubuh Caellan menggelenyar. Jangan-jangan jenderal serba tahu ini juga mendengar tentang pembunuhan masalnya di Mansion Delikus? Semoga tidak. Itu adalah rahasia klan. "Setidaknya itu bisa menjadi alasan penyertamu untuk bergabung dengan Sirkus de Lumia. Kau tak perlu benar-benar menjadi bagian dari mereka, cukuplah bantu kami untuk menemukan Rayford."

"Apa aku benar-benar perlu untuk menjadi bagian dari kalian?" karena—oh astaga—Caellan tidak mau bergabung bersama puluhan Host! Cukuplah adiknya sendiri yang membuatnya ketakutan sepanjang waktu!

"Harus," kata Trevor, dan caranya menatap Caellan dengan penuh penekanan telah memojokkan pemuda itu. "Karena kuduga trauma Rayford akan mencegahmu untuk mengakui bahwa kau juga memiliki andil di perbudakan itu. Kau pasti tidak ingin Rayford, atau bahkan Elena, tahu apa yang kau lakukan, bukan?"

Alis Caellan berkedut. Si jenderal tak menyerah, rupanya. Pemuda itu mendengus geli bercampur kesal. "Oh! Tentu saja. Kau yang menghancurkan situs-situs perbudakan pasti tahu segala-galanya."

"Aku memohon kerjasamamu, Caellan. Aku tidak hanya mengurus Rayford saja. Ada banyak Host di luar sana yang belum kutemukan."

"Kukira itu tidak bijak bagi seorang jenderal untuk mengusik urusan klan lain." Caellan memutar bola mata. "Kau tidak bisa mengancamku seperti ini."

"Apa kau masih mencoba berkelit? Klanmu dalam keadaan genting. Jujur saja aku mencoba untuk mengikuti perkembangan setiap klan secara berkala, dan akhir-akhir ini Vandalone menunjukkan tanda-tanda ketidakstabilan. Aku tidak akan ikut campur masalah kalian, tetapi aku juga tak mau mempersulit keadaanmu. Terima ini dan mari kita temukan Rayford bersama, menyelesaikan masalah kita, dan kembali ke jalan masing-masing. Aku yakin kau tak ingin Rayford jatuh ke tangan yang salah."

Caellan tak segera menjawab selain menatap Trevor lekat-lekat. Elena kembali tak lama kemudian dan mengabarkan bahwa China Lau telah menerima berita itu, dan menunggu keputusan Trevor Curtis yang selanjutnya. Sang jenderal berterima kasih kepadanya, lantas menatap Caellan lagi, yang masih tak mengeluarkan suara.

Trevor mengeluarkan sebuah pamflet usang. "Alamat Sirkus de Lumia ada di sini," katanya. "Kunjungi kami dalam satu minggu dan temui China Lau, pemilik sirkus. Aku kemari menggantikannya karena ini adalah masalah yang amat genting, dan aku harus turun tangan untuk membantunya."

Sekali lagi Trevor memberikan tekanan pada kalimat terakhir. Caellan hanya mengangguk dan menyimpan pamflet itu tanpa mengatakan apa-apa lagi. Ia beranjak.

"Terima kasih atas kedatangan kalian," ujarnya. "Aku sangat mengapresiasi jarak yang telah kalian tempuh untuk menemuiku! Tetapi aku membutuhkan waktu memikirkannya, karena seperti yang kau tahu, Tuan Jenderal, masalahku tidak hanya Rayford. Terima kasih banyak."

Elena terlihat bingung karena kunjungannya hanya sebentar saja, dan sedikit kecewa sebab tak memiliki banyak kesempatan untuk mengobrol dengan pemuda paling tampan yang pernah ditemuinya secara langsung. Namun Trevor Curtis juga berdiri dengan senang hati, lalu menjabat tangan Caellan dengan penuh semangat. Mereka harus kembali ke Stentin.

ANTIMA: The Denial  ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang