Part 10

108 105 18
                                    

"Langit, Langit kenapa? Langit gak papa?" Tanya Senja menoleh ke bawah, matanya kembali seperti semula, Senja melihat Langit yang tergeletak di samping lemari.

"Gak, cuman kepeleset tadi" ujar Langit berbohong, jujur pinggangnya sangat sakit. Langit berdiri sambil memegangi pinggangnya.

"Lagian Lo ngapain sih tidur di atas lemari?!" Tanya Langit kesal.

"Ya Senja suka aja tempat yang tinggi" jawab Senja, dan turun dari lemari, berdiri dihadapan Langit.

"Ah udah lah, gue mau mandi dulu" ujar Langit, sambil berjalan ke arah kamar mandi.

..............

"Senja! Awas ya Lo! Jangan macem-macem, hidupin lagi gak lampunya!" Langit berteriak dari dalam kamar mandi, Karena lampu di kamar mandi tiba-tiba mati, dan dia sangat yakin itu adalah ulah Senja.

"Hihi, iya Langit, maafin Senja, Senja gak bakal ngulangin lagi" ujar Senja sambil tertawa. Dan lampu di kamar mandi kembali menyala.

👻👻👻

Langit pun selesai mandi, dan turun ke meja makan untuk sarapan. Bi Ina sudah datang dari tadi pagi. Senja berdiri di samping Langit, menunggunya.

........

Langit pun berjalan menuju halte bus bersama Senja yang berada di sampingnya, mengikuti nya.

"Senja, hari ini pokoknya gue harus tanya ke vino masalah ini" ujar Langit.

"Caranya gimana Langit? Apa yang mau Langit tanyain sama Vino?" Tanya Senja, karena Langit tidak tau akan identitas Senja yang sebenarnya, bagaimana dia akan menanyakannya kepada Vino.

"Iya yah, tapi lihat nanti ajalah gimana jadinya" jawab Langit.

"Iya Langit, senja juga pengen tau apa hubungannya Senja sama Vino" ujar Senja.


👻👻👻


Sesampainya di sekolah.......

Langit berjalan ke kelasnya, dan mendapati Vino yang duduk di bangkunya sendiri. Langit memiliki kesempatan untuk bertanya, karena sekarang sekolah masih sepi, masih cukup pagi.
Langit pun berjalan ke arah Vino, Senja mengikuti Langit dan berdiri di samping meja Vino.

"Ehem hai Vin" sapa Langit.

"Eh, hai, ada apa Lang?" ujar Vino canggung sambil meluruskan duduknya.

"Ada yang mau gue tanyain" ucap Langit.

"Ya bicara aja" jawab Vino datar.

"Sorry nih ya, bukannya gue ikut campur, tapi ada gak cewek Lo yang meninggal atau pun saudara Lo mungkin?" Tanya Langit ragu.

Pertanyaan ini tiba-tiba terlintas di pikiran nya. Vino sedikit tersentak, lalu menunduk kan kepalanya, menatap meja di depannya. Langit dan Senja dapat merasakan ada perubahan pada raut wajah Vino.

"Kenapa Lo nanya kayak gitu? Apa urusannya sama Lo?" Suara Vino berubah menjadi sangat dingin.

"Ha? Eh, gue.... Cuman pengen tau aja" Langit sedikit terkejut mendengar pertanyaan Vino, Langit menoleh ke arah Senja yang juga memandangnya ragu.

"Tapi.. kalo nggak ad..."

"Ada"

"Ha? Apa?"

"Orang terdekat gue ada yang meninggal bulan lalu"

"Si siapa??" Tanya Langit, Langit menoleh ke arah Senja yang menatap ke arah Vino dengan lekat, menunggu jawabannya.

"Sepupu gue" jawab Vino semakin tertunduk. "Bulan lalu, polisi Dateng ke rumah. Katanya menemukan jasad cewek yang mengambang di danau, dan itu...jasad sepupu gue" jelas Vino.

Langit SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang