"iya" jawab Senja, mulai menelusuri setiap sudut rumah ini.
Senja menelisik semua yang ada di rumah Vino, juga memperhatikan foto-foto yang terpajang di dinding.
Mungkin benar jika Senja memiliki hubungan dengan keluarga Vino. Pandangan Senja terhenti pada sebuah foto yang terpampang besar di samping lemari yang berisi hiasan seperti vas ataupun guci.
Senja memperhatikan foto keluarga itu, dia tidak bisa mengalihkan pandangannya pada foto perempuan yang berdiri di antara beberapa orang yang ada di dalam foto itu.
Kenapa wajah perempuan itu sangat familiar di matanya, seperti pernah melihat. Memiliki mata Besar berwarna coklat yang indah, rambut hitam panjang sepinggang yang bagian ujungnya bergelombang, bibir tipis merah alami, kulit seputih susu, yang sedang tersenyum manis disana, betapa bahagianya dia. Tanpa sadar sudut bibir Senja tertarik menciptakan senyuman tipis.
Apakah perempuan itu adalah dia? Iya, tidak salah lagi, perempuan cantik itu adalah dia.
Senja hampir tidak mengenalnya, karena sekarang penampilan nya sangat berbeda. Dibagian bawah matanya menghitam, bola mata yang agak mengecil, bibir pucat yang pecah-pecah, serta kulit putih nya yang juga pucat. Senja menghembuskan nafas pelan.
Dari kejauhan Langit memperhatikan semua gerak-gerik yang dilakukan Senja, ikut tersenyum saat melihat Senja tersenyum, apa yang sedang di lihat gadis itu sampai dia tersenyum seperti itu, batin Langit. Langit tidak bisa melihatnya, karena dia hanya melihat Senja dari samping.
"Ngapain Lo senyum-senyum kayak orang gila?!" Ujar Vino sarkas membuat Langit berjengit kaget.
"Kaget anjir!" Balas Langit tidak santai.
"Ya lagian senyum-senyum sendiri, kita aja merinding liatnya, ya nggak Sya?" Balas Vino sambil menoleh ke arah Tasya.
"Iya, bikin takut aja" jawab Tasya.
"Biasa aja kali, orang nggak ngapa-ngapain kok, senyum doang" ujar Langit sewot.
"Hadehhh" ucap Vino dan Tasya bersamaan, kenapa bisa mereka mengajak Langit untuk belajar kelompok dengan mereka.
👻👻👻
Di sisi lain....Senja menelusuri rumah Vino lebih dalam, seperti tidak asing.
Mungkin memang ingatan Senja yang pernah tinggal di sini.Senja berhenti tepat di depan sebuah kamar dengan pintu yang sedikit terbuka.
'apa aku masuk aja' batin Senja.Senja pun memilih masuk, dia sangat penasaran isi kamar ini.
Di dalam Senja mendapati kamar ini sangat rapi dan bersih.
Seorang wanita paruh baya yang tak lain adalah Lisa Mamanya Vino, sedang terlelap di atas kasur sambil mendengkur halus.Senja pun mendekat, matanya tertuju pada sebuah bingkai foto yang terletak di atas nakas. Senja diam termangu menelisik foto itu.
Di dalam foto itu, terdapat dua orang wanita paruh baya, satunya memeluk anak laki-laki, dan wanita satunya lagi memeluk anak perempuan."Yang cowok ini pasti Vino, lalu apakah cewek ini adalah aku?" Gumam Senja.
Matanya mengarah pada sosok wanita yang sedang memeluk anak perempuan yang di sangka Senja adalah dirinya itu."Bunda....." satu kata itu lolos dari bibir tipis Senja bersamaan dengan turunnya butiran berlian yang membasahi pipi pucatnya.
"Bunda...." Ucapnya sekali lagi.
Ada apa ini, siapa wanita yang di sebutnya bunda itu? Kenapa rasanya sedih sekali saat dirinya menatap wajah wanita yang ada di foto itu.
Sekelebat ingatan melintas di otaknya, ingatan yang di dalamnya terdapat wanita yang dipanggil nya dengan sebutan bunda itu sedang di taman bersama seorang anak perempuan.
![](https://img.wattpad.com/cover/273457994-288-k246116.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit Senja
Teen FictionTangan Langit terangkat untuk menghapus jejak air mata Senja yang masih menetes. Tapi tangannya menembus kepala Senja. "Eh, gak bisa ya" ujar Langit terkekeh sambil menarik tangannya dan menggaruk belakang lehernya yang tidak gatal. "Lupa kalo Lo ha...