"aduh Ja, kita istirahat dulu. Duduk-duduk" ujar Langit menyuruh Angel untuk duduk di bangku taman. Sekarang mereka sedang berada di taman belakang sekolah. Langit pun ikut duduk di samping Angel.
Mereka pun menetralkan nafas mereka yang terengah-engah akibat berlari tadi, tidak sengaja mata mereka bertemu dan mereka malah tertawa. Menertawakan nasib.
"Hahahaha bisa-bisanya ketahuan pak Mamat" ujar Langit bengek.
"Langit sih berisik banget, kan jadi di kejar, haha" timpal Angel.
Tiba-tiba wajah Langit berubah serius.
"Sekarang Lo jelasin ke gue kenapa Lo tiba-tiba ninggalin gue waktu itu?" Ujar Langit.Angle pun mengangguk pasrah
"Iya, jadi Senja ninggalin Langit itu karena....."Flashback ON
1 tahun yang lalu.......
"Langit marah nggak ya Senja tinggalin gitu aja?" Ujar Senja yang sekarang terbang menyusuri danau.
"Sekarang Senja tinggal dimana?" Pikirnya.
Senja mencari tempat tinggal baru, tidak mungkin kan dia tetap tinggal di danau, nanti Langit akan mudah menemukannya.
Senja melihat sebuah rumah yang lumayan besar tapi terlihat tidak terurus dan terbengkalai.
"Apa Senja kesana aja?" Senja pun bergegas menuju rumah itu. Dan benar saja rumah itu tidak berpenghuni dan sangat kotor, dan agak jauh juga dari perumahan tempat Langit tinggal.
"Untuk sementara waktu, Senja tinggal disini aja. Daripada terus-terusan minta bantuan Langit. Langit pasti capek banget di repotin terus sama Senja" gumam Senja.
Satu Minggu kemudian......
"Hmm Senja bosen, Langit gimana keadaannya yah. Senja coba ngintipin rumah nya Langit aja deh" ujar Senja dan berlalu pergi menuju rumah Langit untuk melihat keadaan Langit.
"Langit mau kemana?" Gumam Senja saat melihat Langit dan keluarganya akan menaiki mobil dan Senja tidak tau mereka akan pergi kemana.
Mobil itu pun berjalan, Senja langsung mengikutinya.
Senja terbang di samping jendela mobil tempat Langit duduk, Senja memperhatikan Langit. Kayaknya Langit lagi ngelamun.
Tiba-tiba Langit menoleh ke arah jendela mobil dan dengan cepat Senja terbang ke bagian atas mobil. Untung saja Langit tak melihatnya. Senja tidak akan pernah menyusahkan Langit lagi.
Saat turun dari mobil, terlihat Langit dan keluarganya akan masuk kesebuah restoran, Senja tetap memperhatikannya dari jauh.
Hingga Langit dan keluarganya sampai di dalam mall, Senja tetap mengikutinya, entah kenapa ia sangat kangen pada Langit.
"Senja pengen bicara lagi sama Langit" gumam Senja sambil memanyunkan bibirnya cemberut.
"Aa....arghhh"
Suara Papanya Langit mengagetkan Senja.
"Aduh Papanya Langit kenapa?" Ujar Senja yang hanya bisa di dengar oleh dirinya sendiri.Terlihat oleh Senja, Langit dan Mamanya, membawa Papa masuk ke dalam mobil, Senja tetap mengikutinya karena khawatir.
Ternyata mobil Langit berhenti di sebuah rumah sakit. Senja menyaksikan semuanya sampai Papanya Langit selesai diperiksa.
Senja mengikuti Langit dan Mamanya masuk ke ruangan tempat Papanya Langit diperiksa.
Senja lega mendengar bahwa Papanya Langit baik-baik saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit Senja
Novela JuvenilTangan Langit terangkat untuk menghapus jejak air mata Senja yang masih menetes. Tapi tangannya menembus kepala Senja. "Eh, gak bisa ya" ujar Langit terkekeh sambil menarik tangannya dan menggaruk belakang lehernya yang tidak gatal. "Lupa kalo Lo ha...