Part 18

48 42 6
                                    

Mata Senja berkaca-kaca...

"Langit tau nggak? Pas kemarin Langit suruh Senja balik, Senja bingung mau balik kemana. Senja pergi ke danau, tapi ada banyak orang disana. Senja takut banget, jadi Senja pergi ke rumah Vino aja" Senja menunduk.

Langit tertegun "jadi  dari kemarin Lo berdiri terus di depan rumah Vino kek tadi?" Tanya Langit kaget.

Senja mengangguk. Dalam hati Langit merutuki dirinya sendiri karena telah menyuruh Senja pergi kemarin.

"Uumm Ja, ikut gue yuk" ajak Langit tiba-tiba.

Senja mengangkat kepalanya menatap Langit "kemana?" Tanya Senja.

"Ada lah, pokoknya tempatnya bagus" Langit pun berjalan lebih dulu dan diikuti oleh Senja.

Jam sudah menunjukkan pukul 8:58 PM.
Sampailah mereka di suatu tempat yaitu sebuah taman yang sangat indah, yang banyak di tanami bunga-bunga dan pohon-pohon yang rindang. Di sekitar jalan terdapat lampu kelap-kelip yang indah.

"Gimana? Suka nggak tempatnya?" Tanya Langit pada Senja. Mata Senja berbinar, ia mengangguk senang.

Senja memperhatikan sekeliling nya, dan mulai melangkah menuju bunga-bunga yang bermekaran.

Langit tak henti-hentinya memandang ke arah Senja, Senja kali ini tersenyum tulus, cantik banget, pikir Langit.

"Langit tau dari mana tempat kayak gini? Indah banget" tanya Senjamembuyarkan lamunan Langit yang masih memandang ke arah nya.

"Ohh tempat ini" Langit menggaruk-garuk kepalanya.
"waktu itu gue gak sengaja nemu tempat ini. Lagi jalan-jalan aja, eh nyasar kesini. Tempatnya bagus kan? Keknya orang-orang jarang datang kesini deh" jelas Langit panjang lebar.

"Ohh gitu" Senja mengangguk paham.

Langit berjalan mendekat ke sebuah pohon "Senja sini deh, ada ayunan" ajak Langit.

Senja pun menghampiri Langit yang berdiri di samping sebuah ayunan yang terbuat dari papan kayu dengan tanaman jalar sebagai talinya.

"Ayo duduk, biar gue yang dorong ayunannya" ujar Langit, sebagai permintaan maaf soal masalah kemarin, Langit ingin membuat Senja senang hari ini.

Senja pun duduk di atas ayunan itu, sementara Langit mulai mendorong nya pelan-pelan. Mereka sama-sama menatap langit yang gelap dan bintang yang berkilauan. Indah sekali.

Mereka pun bermain dan bercanda sepanjang hari. Tak terasa waktu sudah hampir tengah malam. Tetapi mereka tetap asik bermain.

"Langit nggak pulang? ini udah hampir tengah malam loh" ujar Senja.

"Tengah malam?!" Langit melihat jam yang melingkar di tangannya. Astaga hampir saja ia lupa pulang karena asik bermain dengan Senja. Langit pun berinisiatif menelpon Ria, takut mamanya itu khawatir karena ia belum juga pulang.

"Ja, bentar yah. Gue mau nelpon Mama gue dulu" ujar Langit, Senja pun mengangguk.

Langit berdiri membelakangi Senja dan mulai mengutak-atik benda pipih yang ada di tangannya itu dan menempelkannya di telinganya.

"Halo Ma"

"Halo, kamu kemana aja Lang? udah jam segini belum pulang" ujar Ria di seberang sana.

"Iya Ma,.. Langit bentar lagi pulang kok"

"Pulang sekarang!" Ujar Ria.

"Yahh ma, ini...ini kan malam tahun baru, ada festival. Langit di sekitaran komplek kok, nggak jauh-jauh" ujar Langit sedikit berbohong.

Langit SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang