Angel pun berdiri dan mulai berjalan pelan ke tepi danau yang cukup besar dan sangat dalam itu. Air mata nya sudah membanjiri pipi nya sejak tadi. nafasnya kian sesak. Di pejamkannya mata nya mengingat semua kenangan indah bersama Ayah dan Bunda. Merasakan angin menerpa wajah nya, itu sangat segar.
Selangkah lagi dan....
Byuurr!!
Angel menceburkan diri ke danau.
Angel membuka mata nya perlahan. Merasakan bagaimana tubuh nya yang lama-kelamaan mulai tenggelam.Sampai beberapa saat, saat itulah Angel merasakan kenapa orang-orang sangat takut akan kematian. Dia mulai kehabisan nafas. Air mulai banyak masuk ke hidung dan mulut nya terus-menerus.
Dan itu rasanya sangat menyakitkan.Angel menggerakkan tangan dan kaki nya berusaha berenang ke permukaan.
Tapi buat apa......
Dia sudah memilih jalan ini. Ia yang sudah tenggelam jauh, merasakan kepala nya mulai pusing dan badan nya melemah. Dan Angel tidak ingat apa-apa lagi.Selamat tinggal dunia..
👻👻👻
1 bulan kemudian..
Seorang laki-laki yang diketahui namanya Langit. Yang sekarang kelas 2 SMA, baru saja selesai membantu orang tua nya membereskan barang-barang, karena mereka baru saja pindah rumah. Dulu rumah mereka berada di Bandung. Tapi sang kepala keluarga pindah kerja ke Jakarta. Jadinya mereka sekeluarga ikut pindah ke Jakarta.
"Ma! Langit keluar bentar yah, mau cari angin, bosen di rumah terus" izin Langit pada Mamanya, Ria.
"Iyaaa, tapi jangan kelamaan yah pulangnya, ini kan udah sore" jawab Ria sambil membersihkan debu di lemari dekat televisi.
"Iyaa" jawab Langit.
👻👻👻
Langit berjalan di pinggir danau di sebuah taman yang tak jauh dari komplek rumahnya dan mendudukkan dirinya di salah satu bangku taman yang menghadap ke arah danau. Menghirup udara segar dan memandang ke arah danau menatap pantulan cahaya jingga yang sebentar lagi tenggelam.
"danaunya indah banget ya kalo sore-sore gini" gumam Langit.
Udaranya cukup dingin. Pohon-pohon di sekitar danau banyak menggugurkan daunnya dengan indah.
Saat sedang asik menikmati pemandangan daun-daun yang jatuh. Pandangan Langit menangkap sosok seorang gadis yang sedang duduk di atas ayunan di salah satu pohon yang ada di sana.
Langit memperhatikannya dengan lamat-lamat. Perasaan, gadis itu diam saja, tidak ada tanda-tanda bergerak nya.
Karena rasa penasarannya yang tinggi. Langit pun berniat untuk menghampiri gadis itu.
Baru beberapa langkah berjalan...
"Woii!!"
"Hahh! Astaga!"
"Lo mau kemana?" Itu sepupu Langit, yang emang sejak kecil tinggal di Jakarta, namanya Rendi.
"Ngagetin aja Lo!" ujar Langit sambil mendengus kasar.
"Lo nya aja yang kagetan, gue cuman nanya, Lo mau kemana?" Tanya Rendi lagi.
"Itu, gue mau ke.." ucap Langit sambil menoleh ke arah pohon tempat gadis tadi. "Loh? Kok gak ada? Pergi ke mana dia?" Tanya nya bingung. Pasalnya gadis itu tidak ada lagi di sana.

KAMU SEDANG MEMBACA
Langit Senja
Roman pour AdolescentsTangan Langit terangkat untuk menghapus jejak air mata Senja yang masih menetes. Tapi tangannya menembus kepala Senja. "Eh, gak bisa ya" ujar Langit terkekeh sambil menarik tangannya dan menggaruk belakang lehernya yang tidak gatal. "Lupa kalo Lo ha...