.
.
.
Mengesalkan sekali!!
Haruskan Kyungsoo berteriak dan melampiaskan rasa gundah dan risaunya pada orang yang ada di sisinya? Tidak mungkin! Eomma sudah terlalu baik untuknya. Bahkan wanita yang sudah melahirkan Byun Baekhyun itu selalu menemaninya, mengajaknya berjalan sore dan membuatkan makanan enak setiap malamnya. Karena saat pagi ialah yang membuat sarapan, dan untuk makan siang, mereka selalu melakukannya di luar saat tengah berbelanja kebutuhan pernikahan.
Baekhyun tak pernah menyembunyikan sesuatu dari ibunya dan begitupun dengan keputusan besar ini. Jauh sebelum ia melamar Kyungsoo secara langsung, ia bahkan sudah mengutarakan keinginannya itu pada ibunya. Dan seperti menerima madu di musim semi, ibunya merasakan hal yang lebih manis dari pada madu alami. Begitu membahagiakan dan membuatnya bersemangat sampai ingin menyiarkannya di TV Nasional. Tapi Baekhyun hanya berpesan agar ibunya tetap tenang, hingga sampai Kyungsoo menerima lamarannya.
Tangan hangat itu menyentuh lembut bahu Kyungsoo dari belakang. Ia terhenyak dari lamunanya di sore hari di depan teras rumah. Kyungsoo menolak pindak ke kediaman Ibu Baekhyun, sebaliknya ia ingin bertahan di rumah itu, seperti yang ia janjikan pada Baekhyun, jika ia akan melepas dan menunggu pria itu di rumah impian mereka.
Rumah yang kelak akan menjadi tempatnya berbagi rasa dan kehidupan dengan Baekhyun, dan bahkan bersama putra-putrinya kelak. Sebab segala impian pasangan manusia pastinya memiliki sosok malaikat yang akan melengkapi kehidupan mereka. Dan bahkan Baekhyun ingin memiliki anak sebanyak-banyaknya, hingga ia harus membeli seluruh lahan di komplek itu untuk membuatkan rumah yang lebih luas.
Gila! Kyungsoo hanya menanggapi itu sebagai candaan Baekhyun yang gila dan ia harus mengakui itu sebagai cara pria itu membuat kenangan yang sulit di lupakan. Yah! Baekyun memang sulit di lupakan. Bahkan kepergiannya yang dua minggu rasanya seperti dua tahun saja untuk Kyungsoo!
"Apa kau merindukannya?" aroma bawang putih yang gurih itu tercium oleh Kyungsoo. Ia yakin calon ibu mertuanya itu pasti telah selesai memasak makan malam, yang bahkan waktu makan masih cukup jauh.
"Sangat..." jawabnya lirih, tapi Ibu Baekhyun itu mengerti perasaan calon menantunya itu. Ditinggal berhari-hari bahkan dengan sedikit kabar, pastinya membuat Kyungsoo risau, dan disinilah ia berada untuk menghibur calon pendamping hidup putranya tersebut.
"Baekhyun memang pintar sekali membuat orang kesal, ya!"
Kyungsoo berbalik untuk menatap calon mertuanya itu. Kata-katanya ada benarnya juga, dan saat ini memang ada rasa kesal di hatinya karena Baekhyun yang tak kunjung menghubunginya, ataupun mengangkat teleponnya. Sungguh mengesalkan!
"Eomma, apa Uncle sering melakukan ini padamu?"
Wanita lebih dari paruh baya itu mengangguk dengan senyuman tipis yang manis. "Tentu saja!" katanya. Usianya tak memakan penampilannya. Nyatanya ibu Baekhyun itu masih tampak cantik walau di usianya yang sudah lebih dari separuh abad.
KAMU SEDANG MEMBACA
Uncle Byun
FanfictionFollow dulu sebelum baca, konten mengandung unsur dewasa, siapa tau diprivat. Love Baeksoo. Anak ingusan itu, dari dulu dia memang pengganggu. Hidupku tak pernah tenang jika berada dekat dengannya. Tak tenang?? By : Sanhee