««
«
Keesokan harinya, Bukannya terlambat satu atau dua jam lagi. Kini Baekhyun sudah terlambat setengah hari. Jam sudah menunjukan pukul 4 sore, disaat jam pulang kantor, dia malah baru mengingat, jika ia harus menjemput Kyungsoo pukul sembilan pagi.
"Mati aku!" Baekhyun menepuk jidatnya sendiri, merutuki kesalahannya. Dia berlari menyusuri undakan luar kantor, agar cepat sampai pada mobilnya. Bahkan seruan Lee Yubi, sudah tak terdengar lagi di telinganya. Padahal kali ini, Yubi ingin ikut menumpang di mobil Baekhyun, karena mobilnya sedang memiliki masalah, pada mesinnya. Dan pagi ini saja, dia harus menaiki taksi untuk sampai di kantor.
Tanpa rasa bersalah, Baekhyun meninggalkan Yubi, yang berteriak kencang, memanggil namanya. Namun apa daya, pikirannya yang panik, hanya tertuju pada gadis ingusan yang mungkin sedang menantinya di bandara.
"Ohh tidak, ku mohon, jangan sampai terjadi sesuatu pada gadis ingusan itu. Jika ibu mengetahui ini, bisa-bisa aku diomeli seharian! " desisnya sambil menginjak gas pedal mobilnya. Melajukan kencang ke arah bandara Incheon.
Sesaat setelah sampai di depan bandara, dia lansung saja terlonjak, keluar dari mobilnya. Berjalan penuh kegusaran, matanya terus menerus meluas, mencari sosok gadis muda, yang memiliki sifat alien, yang sudah lima tahun ini tidak pernah di temuinya.
Ia mencari pada pintu kedatangan Internasional, namun tidak ada satu orang pun yang ia kenal. Tidak sampai disitu, Baekhyun sampai meminta petugas petugas bandara, untuk mengumumkan jika ia kehilangan kemenakan, yang sudah tujuh jam tidak di temukan.
Cara itu pun tidak membuahkan hasil, dia masih saja belum menemukan sosok yang ia cari. Rasa frustasi mengitari kepala kecilnya, merasa bersalah karena, melalaikan tugas yang di berikan padanya.
Biasanya Baekhyun akan selalu berusaha memenuhi kewajibannya. Atas tugas yang diberikan padanya. Namun hari ini, dia sungguh kacau, dengan absennya sang asisten, menambah daftar kekacauannya.
Baekhyun mencekal keningnya dengan tangan kanannya. Memikirkan beberapa cara lagi, untuk menemukan, anak dari teman ibunya itu. Samar-samar ingatan lima tahun lalu terputar kembali di otaknya. Disaat Kyungsoo, gadis remaja yang penuh dengan keanehan, datang dan tinggal bersamanya.
-
-"Yakk!! Gadis ingusan! Kapan kau akan belajar merapikan kamar tidurmu sendiri, huh? " lengkingan Baekhyun menggema, mengisi seluruh apartemennya, di daerah Gangnam.
"Sudahlah, Uncle! nanti juga aku bersihkan. Jangan marah-marah begitu, nanti kerutanmu bisa bertambah, " ucap Kyungsoo santai. Sambil menikmati Tortila Chips, yang di celupkan pada saus salsa yang diambilnya pada rak dapur, tempat Baekhyun menyembunyikan beberapa makanan favoritnya.
"Yakkk!! Bocah nakal! Bahkan kau mencuri saus salsa itu dari dapurku! " Baekhyun berteriak kembali, kini berusaha meraih sisa saus salsanya.
"Kau pelit sekali, uncle! Kau kan, masih bisa membelinya lagi. Sedangkan aku, aku hanya pelajar yang uang jajan pun masih di dibatasi, " protesnya, masih melindungi saus salsa di tangannya. Kyungsoo berlari dari sofa ruang tamu, menuju kamarnya, dia masuk dan segera mengunci kamarnya, agar sang pemilik rumah dan pemilik saus itu, tidak bisa menggerecokinya.
"Gadis ingusan nakal, awas saja nanti, kau tidak akan mendapat jatah makan malam! " putusnya dengan kejam.
Baekhyun membenci semuanya yang menurutnya melanggar peraturan. Dia adalah pria sejati, yang menjunjung tinggi kerapian, kebersihan, serta ketaatan dalam rumahnya. Jika ada yang tidak menuruti keinginannya, dengan suka rela ia akan mengusir orang tersebut, dari rumah yang ia beli, dari hasil kerjanya sendiri.

KAMU SEDANG MEMBACA
Uncle Byun
FanfictionFollow dulu sebelum baca, konten mengandung unsur dewasa, siapa tau diprivat. Love Baeksoo. Anak ingusan itu, dari dulu dia memang pengganggu. Hidupku tak pernah tenang jika berada dekat dengannya. Tak tenang?? By : Sanhee