Slide 17

2.2K 404 234
                                    

...

"Uncle?"

Kyungsoo melambaikan tangan di depan wajah Baekhyun. Pria itu mematung, dan mebelakan mata tanpa berkedip.

"Apa kau sedang melamun, uncle?"

"Hah? " Baekhyun tercengang dengan mulut sedikit terbuka.

Kyungsoo mendengus ringan. Benar dugaannya, Baekhyun sedang melamun. "Apa kau sedang menghawatirkan sesuatu,hmn?"

Sesuatu? Tentu saja! Ia memikirkan sebuah cara penyampaian perasaan yang diinginkan oleh Kyungsoo. Bukankah tadi wanita itu mempertanyakan, apakah ia menyukai Kyungsoo?

Dalam hati Baekhyun semua sel dan hormonnya bersorak sorai menjadi satu, menyerukan kesetujuannya. Ya, aku menyukaimu!

Entah mengapa kalimat itu sangat sulit diucapkan, bahkan di hari dan waktu yang mendukung seperti sekarang ini. Senja di tepi pantai. Baekhyun yang masih merasa tegang, berusaha mendamaikan gejolak rasa yang tiba-tiba menghantam otaknya. Kenapa ia malah diam disaat Kyungsoo sudah memberi lampu hijau? Kenapa ia malah seperti seonggok batu karang di tengah laut? Kenapa bibirnya terasa kering, dan ingin kelembaban dari bibir hangat itu?

Ia tersentak saat Kyungsoo mencubit kulit pipinya. "Awww!"

"Kukira kau terkena stroke, uncle." ejeknya seraya menyunggingkan senyuman bijak. Ia melangkah pergi meninggalkan Baekhyun yang mengusap-usap pipinya sendiri.
Langkahknya pelan, tidak gusar, dan tidak benar-benar berniat ingin meninggalkan Baekhyun.

"Uncle," serunya agak keras. Mengira jika Baekhyun masih tetap di posisinya tadi.

"Kenapa kau berteriak? "

Kyungsoo terlonjak kaget. "Aku kira kau masih ditempatmu tadi?"

"Buktinya aku sudah disini, berarti aku tidak disana! " jawabnya dengan kepintarannya sendiri.

Gelak tawa dan senyum Kyungsoo tak terelakan lagi. Sampai-sampai ia lupa, kekecewaanya pada Baekhyun. Namun kini ia sudah ingat kembali, tentang konsep yang ia ajukan tadi.

"Uncle? " ulangnya dengan nada yang lebih serius dan lirih.

"Hmn? "

"Apa kau tidak suka dengan keromantisan? "

"Siapa bilang? " sergahnya dengan wajah yang kaget.

Kyungsoo yang tidak menoleh, masih saja melajukan kakinya, tanpa melihat ekspresi terkejut Baekhyun. "Bukankah kau menentang ideku untuk menetapkan konsep pada kamar utama? "

Baekhyun terdiam sejenak. Kini ia baru mengerti mengapa, Kyungsoo pergi meninggalkannya, disaat mereka masih melalukan perundingan, tentang interior rumah tadi. Ia mencoba berfikir untuk merangkai kata, supaya dapat menjelaskan masalah, tanpa menimbulkan masalah. Tidak mungkin, jika ia akan mengatakan, jika ia menyukai konsep itu, karena dapat membuatnya bergairah, ketika masuki kamar tersebut.

"Aku suka, konsep yang kau usung sangat kreatif, dan penuh sesasional. Aku suka. Bukankah tadi aku sudah bilang; jika aku menyukainya? "

Kyungsoo terdiam. Gadis itu menghentikan langkahnya lalu memandang langit yang mulai berubah warna, dari biru cerah menjadi biru jingga. "Tapi wajahmu tidak menampakan kesetujuan itu, "

"Lalu apa sekarang aku sudah terlihat sesuai harapanmu? " tangannya langsung meraih lengan Kyungsoo, memaksa gadis itu untuk membalikan badan, menatap dirinya yang berdiri tepat di belakang Kyungsoo, yang mengahadap laut lepas.

Baekhyun dengan tulus melebarkan senyuman, dengan mata yang menyipit. Pantulan sinar jingga menerpa bulu-bulu halus di alis hingga rambutnya. Pria itu layaknya seorang malaikat bermata kristal yang mengilat begitu indahnya. Hingga rasanya Kyungsoo sulit sekali mengedipkan mata dan menghembuskan nafas.

Uncle ByunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang