Slide 21

2.2K 368 130
                                    

.............

Penolakan?

Benar, Kyungsoo menolaknya untuk pergi dengannya ke Dubai.

Baekhyun benar-benar marah. Apa ia tidak boleh marah? Bahkan jika ia ingin mengumpatpun, itu tidak akan menjadi kesalahannya.

Bagaimana bisa Kyungsoo menciumnya dengan nikmatnya namun jika akhirnya ia menolak ajakannya. Kenapa gadis itu tidak menamparnya saja saat itu? Atau tidak memprovokasi tubuhnya untuk memunculkan hasrat yang melambung tinggi.

Dorongan kekecewaannya sudah terpancar jelas sejak semalam. Baekhyun yang tersentak mendengar pernyataan Kyungsoo, lalu menjauh dari tubuh gadisnya, lantas berbaring membelakangi Kyungsoo.

Sepatah kata pun tak keluar dari bibir tipis Baekhyun. Ia membungkam, menuli, membeku dalam tidurnya. Bahkan rengekan Kyungsoo pun luput dari perhatianya. Hingga gadis itu menyerah dan memutuskan untuk kembali ke kamarnya.

Pagi-pagi sekali Baekhyun telah terjaga dari mimpinya. Pria itu menyiapkan diri, sembari memasukan pakaian yang akan ia boyong ke Dubai.

Sampai saat hari berganti pun Baekhyun masih belum menerima keputusan Kyungsoo, untuk menolak pergi ke Dubai bersamanya.

Bibirnya tak hentinya bergumam. Pria itu meruntuk kesal, hingga ia tidak sadar, jika wanita yang ia rutuki itu sudah berdiri di belakangnya.

"Uncle?" Kyungsoo menegur dari balik punggung tegap Baekhyun.

Pria di depan Kyungsoo tak menyahut. Bahkan pria itu masih sibuk dengan baju dan kopernya.

"Apa ada yang bisa ku bantu untukmu, uncle? " tanya Kyungsoo lagi.

Hampir semenit Kyungsoo menantikan jawaban Baekhyun. Sampai akhirnya pria itu menyahut. "Tidak perlu, Kyung." ucapnya datar, tanpa menoleh Kyungsoo di belakangnya."Aku bisa sendiri."

Seolah tak mengerti sinyal penolakan, Kyungsoo dengan berani maju dan meraih pakaian Baekhyun, merebutnya untuk ia lipat. Namun Baekhyun tak terima, pria itu merebut kembali kemeja yang Kyungsoo ambil. "Sudah ku bilang, tidak usah, Kyung!" geram Baekhyun kejam.

Mata sipit pria itu tampak begitu menyeramkan. Pria itu tidak cocok dengan ekspresi marah. Ketampanan Baekhyun akan semakin sempurna, ketika pria itu tersenyum.

"Uncle! Kau jelek! "

"Tak apa. " acuh Baekhyun, kembali memusatkan perhatiannya pada lipatan pakaiannya.

"Tapi aku suka, aku menyukaimu, uncle." pernyataan Kyungsoo membuat Baekhyun terhenti. Tangan pria itu tak lagi melanjutkan pekerjaanya. Ia malah memandang Kyungsoo dalam.

"Jika kau menyukaiku, menyayangiku, mencintaiku. Kenapa kau tak mau ikut ke Dubai bersamaku?" Baekhyun menghimpit tubuh Kyungsoo perlahan.

Kyungsoo lagi-lagi membuat Baekhyun menggila. Gadis itu mengalungkan kedua tangan kurusnya di leher prianya.

"Apa kau lupa, sayang?"

Baekhyun berusaha menenangkan otaknya, agar hormonnya tak menguasai dirinya. "Apa? Apa yang aku lupakan? "

"Kau juga memberikanku tanggung jawab untuk desain interior vila di tepi pantai itu."

"Lalu? Kau bisa mengerjakannya nanti, setelah pulang dari Dubai, sayang." balas Baekhyun yang tak mau kalah. Tangan pria itu sudah melingkar di pinggang Kyungsoo. Menuntut wanitanya agar tak memberikan jarak satu senti pun diatara mereka.

"Aku tak ingin membuang waktu, sayang. Aku tak ingin ketika kau kembali, aku malah sibuk mengerjakannya, dan kau akan merasa tersisihkan." Kyungsoo menaik turunkan alis tebalnya. Berusaha merayu Baekhyun.

Uncle ByunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang