.
.
.
Gadis ini sungguh menyusahkan!
Baekhyun mengumpat kecil, dengan senyuman yang penuh arti. Wajahnya terlihat memerah, dengan beban berat di kedua lengannya. Ia mengangkat tubuh kurus Kyungsoo, menuju lantai atas. Kamar gadis itu.
Tak tega rasanya ia membiarkan gadis itu, tergeletak begitu saja di atas sofa. Semua akibat sempenye, yang diteguk oleh Kyungsoo. Mata sipit dengan tatapan intens selelu setia tertuju pada wajah bulat Kyungsoo, yang mengadah ke arahnya. Wanita itu begitu cantik dan manis jika sedang tidur pulas.
Kegugupan sempat melanda Baekhyun, dikala ia memandang bibir yang sedikit terbuka itu. Seperti sedang memanggil-mangilnya untuk dikunjungi. Salahkan ia yang memiliki keinginan seperti lelaki pada umumnya. Namun sebuah adat istiadat dan sopan santun mengenyahkan keinginan gilanya tersebut. Berbekal budi dan ajaran Tuhan, sampai saat ini, sang arsitek muda itu mampu mengendalikan diri, hingga mampu bertahan seperti sekarang. Seperti pria jantan, yang tak mencari kesempatan, dikala wanita sedang lemah karena mabuk.
"Tidak pantas, " ia bergumam di tengah perjalanannya menuju kamar Kyungsoo. Entah kenapa, kaki jenjangnya seakan bersekongkol dengan jiwa binatanganya. Berlama-lama melangkah, demi menikmati kesempatan seperti saat ini.
Sudah hampir sepuluh kali ia terus menerus menelan ludahnya kasar. Seperti menenggelamkan keinginannya untuk merasakan bibir ranum, dan sepertinya sangat hangat, jika lidahnya dapat beradu, dan berlayar bersama.
Pandangganya tak pernah lepas dari wajah Kyungsoo, sekalipun ia sudah berada di depan ranjang di kamar gadis itu. Tangannya serasa enggan menurunkan tubuh yang melekat di tangannya kini. Beban yang cukup membuatnya terengah-engah itu, tak mempengaruhi Baekhyun untuk menurunkan dan membaringkan Kyungsoo pada ranjang, yang sedari tadi menunggu pemiliknya.
"Kenapa rasanya aku tak rela jika kau tidur di ranjang ini, Kyung? " ia berbicara layaknya menentang. Namun ini harus dihentikan, ia meyakinkan diri, jika hal ini tidak akan berujung baik.
Perlahan Baekhyun menurunkan tubuh Kyungsoo, dan membaringkannya dengan sangat hati-hati. Ia tidak ingin mengusik kedamaian tidur wanita itu. Walau sebenarnya tidak akan terusik, mengingat Kyungsoo masih dalam pengaruh alkohol, dari sempenye yang tadi diteguknya.
Setelah membiarkan Kyungsoo berbaring tenang, Baekhyun tak langsung pergi dari kamar itu. Ia duduk di bibir ranjang, sambil mata yang masih tak bisa lepas dari raga Kyungsoo.
"Kau sangat cantik ketika kau tertidur. Aku menyukai pemandangan ini. Seperti melihat rembulan di malam hari. Sangat bersinar, dan menenangkan." ujarnya pelan, layaknya memuji karya tuhan paling indah menurutnya. Kata-kata yang bersajak tidak beraturan, namun terdengar seperti sebuah nyanyian malam, yang sahdu di telinga.
Ia melebarkan senyuman, dikala mengingat hal yang sempat terjadi pada wanita itu, saat Baekhyun melihat Kyungsoo, mabuk untuk pertama kalinya. Saat itu, Kyungsoo bertingah sangat aneh, hingga membuat Baekhyun kewalahan.
Saat dimana sang arsitek muda ini, harus pergi untuk mengunjungi lokasi proyek baru yang harus ia tangani segera. Dan, yang paling membuatnya khawatir adalah, harus merelakan Kyungsoo pulang bersama teman sekelas gadis itu. Walaupun Kyungsoo sudah mewanti, agar Baekhyun tidak perlu khawatir, namun ia tetap was-was dengan keselamatan gadis yang baru berusia delapan belas tahun, waktu itu. Kurang lebih lima tahun yang lalu, saat Kyungsoo berada di tingkat akhir Sekolah Menengah Atas. Gadis itu sungguh membuatnya gila.
Waktu itu Baekhyun, baru saja pulang dari peninjauannya. Rasa lelah dan lesu menggerayanginya. Seharian berkutat dengan pekerjaannya, membuat pria bermarga Byun itu, rasanya ingin menghempaskan tububuhnya saja. Merasa beban belum juga sirna dari pundaknya. Selalu saja ada masalah. Entah di kantor, di lokasi proyek, bahkan dirumah, sang ratu aliennya. Kyungsoo. Gadis yang dianggapnya aneh, yang tak henti-hentinya membuat Baekhyun khawatir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Uncle Byun
FanfictionFollow dulu sebelum baca, konten mengandung unsur dewasa, siapa tau diprivat. Love Baeksoo. Anak ingusan itu, dari dulu dia memang pengganggu. Hidupku tak pernah tenang jika berada dekat dengannya. Tak tenang?? By : Sanhee