.........
Jika biasanya ia hanya mengenakan pakaian santai, namun hari ini Kyungsoo khusus mengenakan gaun untuk menyambut Baekhyun.
Hampir satu jam lebih waktu ia gunakan untuk memilih-milih pakaian yang akan ia kenakan, dan pada akhirnya ia menjatuhkan pilihan pada gaun yang cukup menarik perhatiannya. Merah adalah warna kesukaan Baekhyun, bukan? Ia mencoba menjadi pilihan Baekhyun satu-satunya.
"Kurasa ini tidak berlebihan, kan?" tanyanya sambil memandang visualnya di depan cermin. Tak lupa ia selalu menyungingkan senyuman dikala ia merefleksikan dirinya disana.
Gaun merah yang hanya sepaha, dengan tali senada yang mengantung di pundak sempitnya. Gaun yang mungkin akan membuat Baekhyun tersenyum lebar padanya. Sempat Kyungsoo terkekeh geli dengan bayangan melihat ekspresi yang akan Baekhyun tunjukan nanti, setelah melihatnya. Namun, belum lekang senyuman jenaka di bibirnya, gadis itu kemudian tersentak dengan suara Baekhyun yang memanggil-manggil namanya.
"Uncle? " gumamnya kecil. Matanya mengheran melihat arah jarum jam yang seharusnya belum jam pulang Baekhyun. "Kenapa ia sudah sampai dirumah?" cicitnya penuh pemikirian. Ia pun segera beranjak keluar dari kamarnya, untuk menemui Baekhyun dilantai bawah.
Anggun ia melangkah, menuruni tangga di rumah itu, dengan sosok Baekhyun yang sedang berdiri di ujung tangga bawah, dengan mulut menganga dan tubuh membeku bagai patung. Pria itu benar-benar terlihat idot, saat melihat Kyungsoo melangkah dengan gaun merah yang menaungi tubuh mungilnya. Wanita itu hanya tersenyum manis, sambil melenggokan pinggulnya sekilas.
Dan, tanpa sadar pula, Baekhyun menjilati bibir bawahnya sendiri. Matanya yang sipit dan juga liat itu, menelisik ke setiap jengkal tubuh wanita itu. Sedetikpun ia tidak ingin membuang pandangan, ia berusaha memanfaatkan waktu sebaik mungkin.
Entah sudah berapa kali, Baekhyun menelan ludahnya, ia berusaha menetralkan jiwanya, namun sayang pesona Kyungsoo malah membuatnya terperosok pada keinginan gila. Baru kemarin ia menciumi gadis itu dengan buasnya, dan kini ia malah ingin menyusuri seluruh tubuh itu, mencicipinya dengan pengecapnya sendiri?
"Uncle, perhatikan liurmu," Goda Kyungsoo, sambil menyelipkan untaian rambutnya pada belakang telinganya. Gadis itu sudah berdiri tepat di hadapan Baekhyun. Pria itu seperti tersapu sihir cinta. Ia segera meraih jemari putih Kyungsoo, lalu mendekatkan bibirnya pada cuping telinga gadis itu. "Kau cantik sekali, aku sangat menyesal pergi bekerja tadi pagi." puji Baekhyun seduktif. Enyah sudah rasa malu ataupun takutnya. Ia mengekspresikan segala keinginan jiwanya dengan gamblang dan spontan.
Kyungsoo yang merona, menjadi tampak semakin manis. Rona di pipinya hampir persis menyamai warna gaun yang ia gunakan. Berani dan sesual.
"Uncle, jangan berlebihan." katanya sambil menepuk dada Baekhyun. Pria itu malah terkekeh geli, ingin rasanya ia kembali mencumbu Kyungsoo, namun sayang, kali ini tidak mungkin. Sempat ia merutuki diri, menyesal telah menginjinkan Yubi untuk datang bertamu ke rumahnya. Jika saja Yubi tidak ikut bersamanya, mungkin entah apa yang akan terjadi pada Kyungsoo. Pria itu tidak dapat berjanji akan mengendalikan dirinya, untuk tidak menerkam Kyungsoo, yang sungguh menggoda imannya.
"Ku mohon, jangan sampai pria lain melihatmu menggunakan pakaian ini, ya! " kilatan mata Baekhyun seketika menajam. Pria itu seperti sedang memperingati Kyungsoo akan zona berbahaya, yang ia tetapkan sendiri.
Anggukan pelan Kyungsoo membuat hati Baekhyun melega. Nafsuya bahkan membawa niatnya untuk mengurung Kyungsoo selamanya bersamanya, namun ini adalah abad 21, yang tidak membenarkan jika seseorang merampas hak asasi dari orang lain. Baekhyun masih bisa berfikir jernih untuk itu, namun ia tidak akan mentolerir jika ada pria lain yang berusaha mendekati wanitanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Uncle Byun
Fiksi PenggemarFollow dulu sebelum baca, konten mengandung unsur dewasa, siapa tau diprivat. Love Baeksoo. Anak ingusan itu, dari dulu dia memang pengganggu. Hidupku tak pernah tenang jika berada dekat dengannya. Tak tenang?? By : Sanhee