.........
Apakah definisi dari kehangatan? Apa sebuah rasa yang nyaman dan terkendali begitu indah, yang membukus semua keinginan dalam hati, dan seakan membuatnya terasa ingin lagi, dan lagi?
Yah, mungkin saja seperti itu, namun semua hanyalah sebuah intuisi dan interaksi antara mereka yang memiliki rasa, dan keinginan yang sama. Saling berdampingan, dan memeluk satu sama lainnya, dalam posisi yang intim.
Mereka hanyalah dua insan yang telah dimabuk asmara. Mencuat tanpa ada penyekatnya lagi. Tanpa ketakutan, tanpa penyesalan. Mereka tidur dalam satu ranjang? Saling menyalurkan hangat tubuh, dan sebuah penyaluran keinginan yang telah terpendam lama.
Perlahan-lahan Kyungsoo membuka matanya. Dan hal pertama tampak di pelupuk matanya adalah, dada bidang yang telanjang. Lalu mata bulat itu begerilya hingga tertahan ketika wajah manis Byun Baekhyun membuatnya mendesir malu. Pria itulah yang membuatnya mabuk kepayang, dan untuk pertama kalinya merasakan apa itu ciuman, dan bukannya kecupan belaka.
Sorot mata indah itu memancarkan kedamaian. Kyungsoo Sedikit tersentak karena tanpa sengaja melihat jam dinding, yang menunjukan pukul tujuh pagi. Ia merasa ini adalah kewajibannya mengingatkan Baekhyun akan waktu yang semakin menghimpit, dan harus kembali pada rutinitas normal.
"Uncle! Ayo bangun! " sentak Kyungsoo gusar.
"Sebentar lagi, Kyung, " desahnya dengan mata terpejam, dan tangan yang semakin mengerat di pinggang mungil gadis yang terbaring miring di sebelahnya itu.
"Ayolah, uncle. Ini sudah pukul tujuh! "
Dan barulah pria bermarga Byun itu mengerjapkan mata tiba-tiba. "Hah? Benarkah?"
"Ya, maka dari itu, ayo cepat bangun, uncle! "
"Sepertinya aku terlambat! " katanya tampak menyesal, dan ketakutan.
Kyungsoo mengangguk serius. Wajahnya kian menegang.
"Kalau begitu, aku tidak masuk kerja saja. Kan, terlambat," Baekhyun seperti mempermainkan Kyungsoo. Tangan pria itu, sedetikpun tidak mau lepas dari pinggang Kyungsoo. Mengerat dan menguncinya di depan tubuh Baekhyun. Bahkan kini semakin menempel dan tak berjarak lagi.
Kini wanita itu tau muslihat Baekhyun. Dia berusaha membolos, untuk hal yang kurang masuk akal. Tidur dan berpelukan sepanjang hari? Salah satu tangan Kyungsoo, meraih pinggang telanjang Baekyun. Lalu mencubitnya disana. Ya, tepat di pinggang sempit pria itu.
"Akkh! Ampun Kyung! " Baekhyun bereaksi teramat dramatis. Pria itu tersentak, hingga mendudukan tubunya di atas ranjang. Dan kali ini, pria itu terpaksa melepas Kyungsoo, karena perih yang dirasa pada kulit sekitar perutnya. "Kenapa kau mencubitku? "
"Karena kau mencoba membolos!" decaknya sambil menyibakan selimut, lalu beranjak dari ranjang, dan siap pergi dari kamar Baekhyun.
"Kau mau kemana, Kyung? "
"Aku akan menyiapkan sarapan. Mandi dan bersiaplah! Kau harus pergi ke kantor." sebenarnya gadis itu sadar jika Baekhyun tengah membolos kemarin. Sedari dulu, pria itu selalu mengutamakan pekerjaannya. Dan tidak pernah sekalipun ia membolos. Bahkan terkadang, di hari libur pun pria itu tetap bekerja, demi menuntaskan proyek yang diembannya saat itu. Entah kenapa kemarin pun Kyungsoo masih tak rela melepas Baekhyun dari sisinya, hingga saat pria itu menciumnya semalam. Disanalah terletak kelegaannya. Pria itu membalas cintanya.
Namun, ada rasa mencelus di hati Baekhyun. Ia mentap kepergian Kyungsoo dengan perasaan kecewa. Kenapa wanita itu tidak mau bergelut dengannya, di ranjang sepangjang hari. Bukankah itu sangat menyenangkan? Bukankah itu yang mereka inginkan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Uncle Byun
FanfictionFollow dulu sebelum baca, konten mengandung unsur dewasa, siapa tau diprivat. Love Baeksoo. Anak ingusan itu, dari dulu dia memang pengganggu. Hidupku tak pernah tenang jika berada dekat dengannya. Tak tenang?? By : Sanhee