Slide 20

2.2K 357 151
                                    

.........

Baekhyun mulai bangkit lalu mendudukan diri, sejajar dengan Kyungsoo.

Perlahan tangan Baekhyun terulur meraih tangan kurus Kyungsoo. Lalu menariknya pelan menuju ke arahnya. "Apa kau mau menemaniku tidur malam ini, sayang? " tanyanya dengan bisikan yang serak dan menggoda.

Kyungsoo berusaha menatap nanar Baekhyun dengan jelas. Lampu tamran di kamar pria itu, menghalangi dirinya menatap manik manis yang meneduhkan itu.

"Uncle, " tegur Kyungsoo agak tegas.

"Kenapa? Apa kau mau menolak?" ia mendekatkan bibirnya pada pipi tembang Kyungsoo.

Kyungsoo mengangguk. Namun Baekhyun malah tersenyun licik.

"Ini bukan ranahmu, untuk menolak." kata Baekhyun santai.

Kyungsoo mendorong dada Baekhyun agar sedikit memberinya jarak, supaya ia dengan leluasa dapat melayangkan tatapan protesnya.

"Kenapa aku tidak boleh menolak?"

Baekhyun yang mendengus licik kembali mendekatkan bibir tipisnya ke salah satu sisi wajah Kyungsoo. "Karena kau sedang dihukum." ia menyeringai setelah mengatakan itu.

Kyungsoo jelas membelak tak mengerti. Kenapa ia dihukum? Apa ia melakukan kesalahan?

"Jangan menatapku, seolah kau tak tau kesalahanmu, Kyung! " tajam Baekhyun ketika melihat reaksi Kyungsoo.

"Tapi aku benar-benar tidak tau, uncle." tegasnya lagi, dengan tangan yang menyibakan rambutnya ke belakang. Sehingga memudahkan Baekhyun untuk menatap sesuatu yang disajikan oleh Kyungsoo.

Mata sipit Baekhyun langsung saja tertuju pada bahu putih gadis di sebelahnya. Ia mencebik bibirnya sekilas. "Sudah kubilang, jangan sampai ada pria lain yang melihatmu menggunakan pakaian ini! " desisnya seraya mendekat lalu menempelkan hidung pada bahu Kyungsoo.

Kini wanita itu menyadar. Bukankah ia sudah setuju atas permintaan itu, dan lagi ia telah mengangguk tanpa menolak. "Hmn, tapi ini, uncle Chen. Jadi bukan masalah besar, kan? " kilah Kyungsoo samar.

Sontak saja Baekhyun tercengang. Apa maksud Kyungsoo dengan 'Bukan masalah besar'? Jantung Baekhyun rasanya terpompa kasar. Pria itu berdecih kesal. "Apa kau kira hyung, adalah perempuan? " tanyanya tajam.

"Tapi, uncle... " katanya terhenti karena sergahan Baekhyun yang menyeram.

"Tidak ada tapi-tapian, Kyung. Dia juga pria, yang bisa saja tergoda." Baekhyun dengan ringisan halus.

Alis tebal Kyungsoo malah tertarik ke dalam. "Kenapa kau menjadi seperti ini, hmn? "

Baekhyun memundurkan tubuh, lalu mengangkat tangan untuk mengusap rambutnya kasar. "Kau tau, tadi itu, rasanya kepalaku ingin meledak, melihat hyung duduk di dekatmu, lalu memegang pundakmu dan yang paling aku benci adalah dia berkedip padamu." Baekhyun mengerang frustasi. Pria itu sekonyong-konyongnya terlihat berantakan, disamping memang ia mengacaukan tatanan rambutnya.

Kyungsoo tertawa jenaka. Gadis itu tak bisa menahan gelak tawanya ketika melihat Baekhyun seberantakan ini. Pria perfeksionis yang biasanya sangat mengaggumkan, tiba-tiba bersikap seperti ini? Kyungsoo yang terkekeh kini, malah menutup mulutnya, saat melihat Baekhyun memandangnya tajam.

"Apa kau sangat bahagia, melihatku seperti ini? " tanyanya penuh prasangka.

Kyungsoo menggeleng, dengan tawa yang masih terdengar lirih. "Kau terlihat sangat menggemaskan, uncle." ia menjulurkan tangan sambil mencubit hidung mancung Baekhyun.

"Apa sekarang kau sedang mengejekku? " ia berlagak seperti ia sedang menjadi korban yang teraniaya. Baekhyun memajukan bibirnya lalu meringsut kembali dalam naungan selimut tebalnya.

Uncle ByunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang