.
.
.
Keheranan yang tambah menyergap Baekhyun, tidak mau enyah dari benak jahatnya. Perasaan yang tadinya sangat senang, berubah menjadi muram tanpa warna.
Ia memeluk bagian bawah Kyungsoo dengan erat. Enggan bahkan mustahil ia mau melepas Kyungsoo, seperti keinginan gadis itu, yang meronta meminta di turunkan dari gendongannya.
Bahkan setelah Kyungsoo, melayangkan protesnya, Baekhyun masih tetap pada pendiriannya. Menunjukan betapa dekatnya ia dengan Kyungsoo. Yang juga memberi sebuah isyarat pada Daniel, jika Kyungsoo, ada dalam lingkupnya.
"Uncle! Turunkan aku. Aku malu dilihat oleh Daniel, seperti ini! " protes wanita itu lagi, dengan bisikan yang amat sangat menuntut.
"Diam! Jika kau masih bergerak-gerak seperti itu, akan kujatuhkan kau! " ancamnya terdengar menyeramkan. Entah kenapa, Kyungsoo yang sebenarnya bisa melawan, enggan dibuat. Wanita itu malah menurut, diam dan tak lagi memprotes.
Kaki Baekhyun mantap melangkah, mendekati Daniel yang masih saja mendongak, memandang pintu rumahnya. Pria tampan, yang juga memiliki mata sipit itu, belum menyadari jika pemilik rumah itu, tengah berada di belakangnya.
Hingga suara berat, dan datar Baekhyun, mengenyahkan lamunan Daniel. "Ekhem,, Mau apa lagi kau kemari, Daniel?"
Pria bersurai pirang itu seketika berbalik, kaget dengan teguran itu. "Uncle! " pekiknya setelah memutar tubuh, dan melihat pemandangan yang membuat otaknya seakan terlonjak dari tempatnya. "Apa yang terjadi pada Kyungsoo? Kenapa kau menggendongnya?" wajah tampan dan menawan itu berubah menjadi raut tegang penuh kekhawatiran.
"Tidak terjadi apa-apa," jawab Baekhyun santai. Sesantai mata sipitnya mengerling licik. "Aku hanya sedang menjalani hukumanku! " Atau hadiahku? Pikirnya lucu dalam hati.
"Hukuman? "
"Iya!" angguk Baekhyun. Namun sebelum Kyungsoo bertanya, ia menyergah bocah sok keren itu dengan pertanyaan interogasinya. "Untuk apa kau datang kemari, lagi? Apa ada barangmu yang tertinggal?"
Daniel yang belum mendapatkan penjelasan lengkap, masih menatap curiga pada Baekhyun. Malah pertanyaan Baekhyun, dijawab dengan pertanyaannya.
"Hukuman apa itu? Mengapa harus sampai menggendong Kyungsoo?" tanyanya tidak terima.
Lebih dari apapun, Daniel, sangat merasa tidak terima dengan sikap Baekhyun yang dianggapnya lancang. Bagaimana bisa, ia yang memimpikannya, malah Baekhyun yang melakukannya.
Ia menjadi teringat peristiwa dimana Kyungsoo, dengan banyaknya alasan menentangnya. Saat dimana ia dan Kyungsoo menikmati waktu hanya berduaan, disaat acara piknik sekolah dulu.
Dimana saat itu sebuah permainan tengah dimainkan. Dan saat itu pula, Kyungsoo tiba-tiba terjatuh, dan memiliki sedikit luka lecet di bagian lututnya.
"Kyung! lututmu berdarah," wajah Daniel berubah takut.
"Benarkah? " ia yang tidak merasakan sakit, lalu memandang turun ke arah kakinya. "Ahh, iya, "
"Ekspresi apa itu, hah? " Daniel menyerit heran, lalu berlutut di depan Kyungsoo. "Ini harus diobati. Ayo ke bus, disana pasti ada sedikit obat, " sarannya lalu memutar tubuhnya. Masih dengan posisi berjongkok di depan Kyungsoo, pria itu hendak menawari punggungnya, sebagai pengganti tandu, untuk Kyungsoo.
"Apa yang kau lakukan, Daniel-ahh? " kini Kyungsoo lah yang menyerit heran, melihat tingkah Daniel, yang dianggapnya aneh. Kenapa pria itu membelakanginya, dan lagi pria itu menghalangi jalannya, untuk menacapi bus sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Uncle Byun
FanfictionFollow dulu sebelum baca, konten mengandung unsur dewasa, siapa tau diprivat. Love Baeksoo. Anak ingusan itu, dari dulu dia memang pengganggu. Hidupku tak pernah tenang jika berada dekat dengannya. Tak tenang?? By : Sanhee