Drrrrrttttt!!!
Ponsel yang tergelak di atas nakas itu bergetar berulang kali. Namun tak anda tanda-tanda si pemilik akan mengangkatnya. Hingga akhirnya entah untuk deringan keberapa pemuda itu mengangkat ponsel miliknya.
Dengan nyawa belum terkumpul sepenuhnya dan pandangan yang samar-samar pemuda itu melihat layar ponselnya, menggeser ikon telepon berwarna ijo, kemudian mendekatkan ponselnya ke telinga.
"Hallo..." ujar pemuda itu dengan suara serak khas orang baru bangun tidur.
"Agi katanya lo ada kelas pagi dan mau jemput gue. Lo lupa?! Ini udah jam berapa Agi?!"
Rahagi, si oknum yang mendengar suara melengking seorang gadis dari seberang sana langsung membulatkan matanya. Dijauhkannya ponsel itu dari telinganya dan makin terkejutlah dia pas liat jam di layar ponselnya.
"Ayu sorry gue baru bangun, gue siap-siap dulu. 15 menit lagi gue jemput lo!" seru Agi sementara Ayu diseberang sana sudah mendengus kesal, dan menutup teleponnya dengan Agi.
Agi langsung menyambar handuk dan melesat menuju kamar mandi setelah teleponnya dimatikan Ayu. Tanpa pikir panjang, Agi berfikir ngga usah mandi bersih-bersih banget. Bahkan, Agi pun ngga sempet sarapan dan malah grudak-gruduk di kontrakan. Jaya aja sampai dibuat heran, tumben banget nyai kontrakan itu heboh banget pagi ini.
Emang salah Agi semalem dia keasikan nongkrong sama anak 2000-an sampai tengah malem. Belum lagi dia juga ikutan lupa kalo ada deadline tugas jam 10 pagi ini. Jadi mau ngga mau Agi harus lembur dan baru selesai ngerjain pukul 4 pagi.
Niatnya Agi mau standby sampai pagi biar dia ngga telat ngampus. Baru siangnya Agi bisa tidur karena dia dapat kelas cuma sampai jam 12. Tapi apa daya dan entah setan mana yang lewat, tanpa sadar Agi tertidur lelap setelah sholat Subuh. Dan sialnya Agi baru bangun pukul 8.
Padahal dia ada kelas jam 9, belum lagi kemarin dia udah janji sama Ayudia buat berangkat bareng karena sama-sama dapet kelas pagi. Tapi gara-gara setan lewat tadi, pagi ini rencana Agi ambyar sudah.
Karena udah ngerasa kesiangan banget, Agi ngga sempet dandan sampai-sampai kaos hitam polos bekas dia pakek nongkrong semalem yang digantung di belakang pintu pun ia pakai lagi. Buat nutupi kusutnya, Agi tutupi dengan outer berwarna navy. Pokoknya dinilai bajunya udah rapi, Agi langsung berangkat.
"Jay budhal disek." pamit Agi ketika menutup pintu kamar dan melihat Jaya yang kebetulan lewat depan kamarnya.
("Jay berangkat dulu.")Belum Jaya menjawab Agi udah lari ke garasi buat ambil motor. Jaya dibuat geleng-geleng kepala sama tingkah Agi pagi ini. Dia kira yang bakal grasak-grusuk kalau lagi kesiangan cuma dia aja.
Ngga cuma grasak-grusuk di kontrakan, di jalanan pun Agi udah berusaha ngebut. Untung Agi udah pro meliak-liukkan sepeda motornya di jalan. Saking ngebutnya, jarak kontrakan dan rumah Ayu yang biasanya dia tempuh sekitar 15 menit, hari ini berhasil dia tempuh dalam waktu 6 menit. Bayangin sengebut apa Agi dijalan.
Ketika pemuda dengan rambut seperti sarang burung itu tiba di gerbang rumah Ayu, Agi ngga nemuin keberadaan Ayu yang biasanya nungguin Agi di kursi terasnya. Agi hanya melihat Papa Ryan dan Hari yang lagi nyuci mobil di depan garasi.
"Assalamualaikum." salam Agi ramah.
"Waalaikumsalam." Papa Ryan yang melihat kedatangan Agi langsung tersenyum dan menyuruh Hari untuk membuka gerbang kediaman rumah Pak Ryan yang terhormat.
"Loh Agi? Ayu baru aja berangkat."
"Hah?!!"
Agi langsung down ketika pemuda bermata tajam seperti Ayu itu membuka gerbang dan mengatakan kalo Ayu udah berangkat. Udah dibelain nantang maut dijalan eh malah yang di jemput kabur duluan.
![](https://img.wattpad.com/cover/246878413-288-k414917.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
September Boy | 00L
Teen FictionCuma sepenggal kisah sederhana si 4 Jejaka yang entah kebetulan lahir di bulan dan tahun yang sama hanya tanggal yang berbeda..... Cuma sepenggal kisah keseruan si 4 Jejaka yang menjuluki diri mereka sebagai "September Boy" berjuang sebagai anak ran...