Kontroversi Kenyataan dan Perasaan

196 35 14
                                    

Sore ini alunan musik berirama mellow terdengar memenuhi ruang apartemen milik seseorang yang baru saja menetap di kota ini. Namun terlihat di dekat kaca jendela apartemen, seorang pemuda innocent tengah duduk termenung menatap langit biru yang memayungi bumi.

 Namun terlihat di dekat kaca jendela apartemen, seorang pemuda innocent tengah duduk termenung menatap langit biru yang memayungi bumi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rungu pemuda itu asyik mendengar lagu yang terputar. Pikirannya menerawang jauh diiringi likuid bening netranya yang mengalir menyusuri pipi. Seolah dia larut dalam lagu yang terputar. Bahkan tak lama ketika si pemilik apartemen masuk, pemuda itu tak bergeming dan memilih menikmati kesendirian dan kesedihan. Emang orang kalo lagi mode sadboy susah disenggol.

Si pemilik apartemen yang melihat tingkah pemuda itu menggeleng pelan. Langkahnya tergerak ke sudut ruangan tempat sound speaker penyambung lagu yang terputar.

"Kenapa dimatiin?" ujar si pemuda tatkala musik yang menemaninya terhenti.

Pemilik apart atas nama Christo Benjamin Banyubumi itu tersenyum tipis sembari beranjak mendekat ke arah sepupunya. Sejuruh kemudian dia menepuk pelan pucak kepala pemuda itu. "C'mon dude, mau sampai kapan lo kayak gini? Gue bosen ya denger Let her Go keputar terus. Kalau ini versi live, Passenger udah sambat nyanyi buat lo."

Leo tak sedikitpun bergeming menjawab ucapan Bayu sampai pemuda itu kembali dibuat geleng-geleng kepala dengan tingkah sepupunya. Selama 23 tahun dia mengenal Leonard Fusena Nurganandra yang tak lain anak dari adik ibunya, Bayu tak pernah melihat Leo semurung ini sejak kemarin sore.

Kemarin tepat setelah Bayu pulang bekerja, dia mendapati Leo duduk di depan pintu apartemennya. Kaget? Sudah jelas. Bayu mencoba bertanya ada apa dengan pemuda itu, tapi Leo hanya berkata jika dia ingin menginap sementara waktu di tempat sang sepupu.

Begitu Leo masuk ke dalam apartnya, tak hentinya Bayu bertanya namun Leo tetap membisu. Ditawari makan ngga mau, minum ngga mau, mandi ngga mau, jelas Bayu bingung. Awalnya Bayu pikir pemuda itu bertengkar dengan teman satu kontrakannya sampai dia memilih tidur di tempatnya.

Namun sikap Leo yang cuma diam di depan kaca sambil nyalain lagu galau, membuat Bayu paham jika pemuda berusia 3 tahun dibawahnya itu sedang ada masalah hati alias soal doi bukan perkara bestie.

"Lo abis putus sama pacar?"

"Lebih dari itu." tanpa tatapan lepas dari langit di luar, Leo menjawab.

Bayu tetap menyunggingkan senyum. Dia baru tau sepupu yang dulunya sering bermain lumpur dan mandi hujan dengannya sekarang merasakan patah hati. "If you want to share your story, I'm ready to listen it. Anything you want to share."

Leo sejenak menghela nafasnya kemudian memutar tubuhnya menghadap sang sepupu. "Would liking someone different from us can be so hurt?" cicit Leo pelan.

"Setau gue cinta itu ngga memandang perbedaan tapi kalau perbedaannya terlalu besar ya pasti sakit."

Lagi dan lagi Leo hanya bisa menghela nafas pasrah. Mungkin benar tak ada jalan lain atas perasaannya kepada Gyantari Chandrika. Apakah Leo harus menyerah dengan cintanya?

September Boy | 00LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang