ꔷ─̸᰷᰷⋆࣪ ִִִֶֶֶ࣪꩜꩖ ֹֺ໋໋͓݊թׁ⍶rt 7⸝⸝

19.2K 2K 92
                                    

❲ ▹ 𖥻ַ j̩̩̥ika ada kesalahan tulisan dll mohon maklumi! ❳
..

ꜥꜤHAPPY READING。〭•᷄ࡇ•᷅🔫

Siapa yang mengira Zhao yang jarang sekali bukan bukan tepatnya tidak pernah berbicara dengan Qian kini bertanya pada Qian.

"Maksudmu?"

Qian memutar badannya menatap Zhao yang bertanya padanya.

'Ngapain nih teng'ik?'batin Qian bertanya pada dirinya.

"Salam Yang Mulia Kaisar Zhao semoga hidup 1000 tahun lagi,"ucap Qian dan An bersamaan.

"En,"biasalah.

"Yang mulia,hamba izin mengundurkan diri hamba ada janji dengan seseorang,"Pamit An diangguki Zhao.

Qian tau jika gege nya itu berbohong ia melototi An dengan menyumpah serapahi An dalam hati.

'Sialan,punya abang gini amat,'umpat Qian dalam hati.

Kini tinggal Qian dengan Zhao,Zhao menatap Qian sambil terkekeh melihat pipinya yang dipenuhi coklat.

'Sinting,'pikir Qian.

"Bersihkan pipimu,"ucap Zhao sambil menyodorkan sarung tangan miliknya.

Qian mengangkat satu alisnya tak mengerti sejak kapan orang didepannya peduli padanya?

"Terima kasih,"Qian menerima sarung tangan itu lalu membersihkan pipinya hingga bersih.

Pandangan mata Zhao tidak terlepas dari Qian,Qian yang menyadari dari tadi dia diperhatikan Qian ingin sekali pergi dari sini.

"Emm,yang mulia terima kasih buat sarung tangan ini nanti saya kembalikan,kalau begitu saya izin mengundurkan diri."

Zhao melongo bagaimana tidak?biasanya Qian memanggil dirinya dengan sebutan 'permaisuri ini' tapi kali ini berbeda.

"Mau kemana?"tanya Zhao,tangannya memegang pergelangan tangan Qian mencegahnya untuk pergi.

"Hm?Maaf mang mulia bisa anda lepaskan?sejak kapan anda peduli dengan saya?saya kira kemana saya pergi tidak penting bagi anda,"sindir Qian.

Dalam hati Qian be like :: kyaaa~ sakit gak?sakit gak?sakitlah masa enggak papalepapale.

Hening..

Zhao diam seribu bahasa ada benarnya juga dengan perkataan Qian,dadanya terasa sakit bagai ditusuk belati.

'Gue suruh lepasin malah ngebug!"

Tangan dingin Qian bersentuhan dengan tangan Zhao,berusaha melepaskan genggaman tangan Zhao.

"Saya Permisi,"ucap Qian selepas berhasil melepaskan tangannya Qian langsung pergi meninggalkan Zhao yang masih terdiam diri.

'Semua cowok sama aja sialan mandang luar doang,cih gak tau kalau dalemnya mutiara atau sampah,'batin Qian.

Qian tidak memikirkan Zhao buat apa juga?lebih baik dirinya menyerahkan hadiah ulang tahun Ibu Suri.

┼────────────────────┼

Qian berdiri didepan Ibu Suri dengan memberi kotak merah dengan diikat tali berbentuk pita.

"Selamat tambah tua nenek,"ucap Qian girang,namun Ibu Suri menatap Qian tak paham.

"Ehh astaga maksudku selamat ulang tahun Ibu Suri!!semoga panjang umur dan sehat selalu!"benar Qian sambil senyum.

"Ahh terima kasih Qian'er bolehkah aku membuka kotak ini?"

Menjadi Permaisuri Bar-BarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang