❲ ▹ 𖥻ַ j̩̩̥ika ada kesalahan tulisan dll mohon maklumi! ❳
..ꜥꜤHAPPY READING。〭•᷄ࡇ•᷅🔫
Awalnya Zhao menyuruh Kasim yang selalu didepan ruangannya untuk memanggil Qian,karna hari ini ada rapat dengan kerajaan barat secara dadakan dan harus ada permaisuri yang mendampinginya.
Namun saat dia lewat di pavilium Qian,Zhao mendengarkan keributan didalam,kepo?iyalah.
Jujur saja hari ini pertama kalinya Zhao memasuki pavilium Qian,keadaan pavilium Qian berbeda dengan pavilium lainnya didalam pavilium ini banyak sekali tumbuhan bunga yang menghiasi halaman depan.
Zhao mencari-cari suara seseorang yang sedang berantem namun ia tidak menemukannya,tanpa pikir panjang ia memasuki kedalam kamar Qian.
Yah walaupun tidak sopan,tapi apa dayaku?Zhao seorang pemimpin kekaisaran disini tapi kalau memasuki kamar perempuan itu memang tidak sopan,hanya pemilik kamar yang bisa memarahinya.
Aroma bunga melati dikamar Qian yang pertama kali Zhao rasakan membuat hidung Zhao tak berhenti menghirupnya,harum sih iya tapi kamar Qian sekarang seperti kapal pecah,banyak kertas-kertas yang dibentuk seperti bola dimana-mana,dan iya kalau berhenti pasti mati sih.oke lupakan.
Suara seorang perempuan dan anak laki-laki berantam terdengar kembali ditelinga Zhao,kaki Zhao melangkah menuju halaman belakang pavilium.
Dari kejauhan ia melihat seorang dayang yang memarahi dua orang didepannya,tapi sepertinya Zhao mengenalnya.
Zhao menyipitkan matanya bertujuan untuk melihatnya lebih jelas.
Secara logika yaa,,kalau orang menyipitkan matanya untuk menatap sesuatu didepannya bukankah itu akan menjadi buram bukannya jelas?tapi anehnya hampir semua orang seperti itu.aneh tapi nyata.lupakan lagi sajalah g penting.
'Sepertinya zhen mengenalnya,namun siapa dia?'batin Zhao bertanya.
Mendekati mereka bertiga Zhao membuka suara,"ada apa ini?"tanyanya.
Karena Yui tidak ingin tengah-tengah mereka,Yui memundurkan diri dibelakang Qian bersama Huan.
"A-anu ehh maaf bu-bukan maksudku maaf saya tidak menyadari keberadaan yang mulia disini,"jawab Qian terbata-bata.
'Sial ngapain nih teng'ik dateng!!mana lagi muka gue kek gini!'batin Qian.
"Ehh salam yang mulia kaisar semoga hidup seribu tahun lagi,besok mati gpp juga sih,"ucap Qian dengan menunduk seperti biasanya diikuti Huan dan Yui dibelakangnya,diakhiri ucapan batin Qian.
"En,"lanjut Zhao sambil memerhatikan Qian dan Huan bergantian,"kenapa dengan muka kalian berdua?dan apa inu anak panti yang kau adopsi?"
Qian melirik kearah Huan,"Kami cuma sedang bermain lumpur dan dia anak yang saya pungut ehh maksudnya saya adopsi,bukankah dia imut?"tanya Qian sambil menarik tangan Huan tapi dalam hati Qian ingin segera muntah setelah mengatakan jika Huan imut.
Bukannya menjawab Zhao malah memandang wajah Qian yang penuh lumpur,mengetahui itu Qian memutar mata malas,kacang itu gurih tapi dikacangin itu perih.Waktu dizaman modern Qian tidak pernah dikacangin seperti ini karena dirinya seorang aktris tapi sekarang menjadi permaisuri disini malah dikacangin.
'Ganteng-ganteng tapi kek gini duh pengen gue ciplok,'batin Qian.'ngomong apa gue astaga tobat-tobat,'lanjutnya.
"Hachim"tiba-tiba saja Qian bersin dan menyadarkan Zhao,secara otomatis Zhao memalingkan wajahnya.Qian juga langsung menutup hidungnya dengan kedua tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menjadi Permaisuri Bar-Bar
Fantasy#𝑻𝒓𝒂𝒏𝒔𝒎𝒊𝒈𝒓𝒂𝒔𝒊 - 𝑲𝒆𝒓𝒂𝒋𝒂𝒂𝒏 𝑪𝒉𝒊𝒏𝒂 Penulisan masih berantakan, mohon maklumi. Miya perempuan bar-bar yang sedang naik daun banyak film dan drama yang ia bintangi semua fans menyukainya namun sangat disayangkan setelah menyelesai...