ꔷ─̸᰷᰷⋆࣪ ִִִֶֶֶ࣪꩜꩖ ֹֺ໋໋͓݊թׁ⍶rt 27⸝⸝

9.2K 1K 33
                                    

ΗΑΡΡΥ FΔΤΗΞΓ DAΥ_♡
okeyyι ραrt ιnι ρendek sependek Huan.

❲ ▹ 𖥻ַ j̩̩̥ika ada kesalahan tulisan dll mohon maklumi! ❳
..

ꜥꜤHAPPY READING。〭•᷄ࡇ•᷅🔫

"Sudah berkali-kali aku ingatkan,berhati-hatilah jangan sampai melakukan kesalahan tapi kenapa kau melakukan kesalahan!!aku menyewamu untuk melakukan hal kecil saja tidak becus!!dimana dirimu yang kata orang selalu berhasil menjalankan tugas dengan mulus!?"marah Wei kepada dayangnya.

"Maaf yang mulia,sebenarnya nubi sudah sangat berhati-hati namun anak kecil itu langsung mengambil cangkir yang akan nubi hantarkan,"jelas Sun berhati-hati.

[ingat og nubi itu panggilan untuk dirinya sendiri khusus pelayan/dayang]

Wei yang masih marah ia menjawab,"cih,anak kecil itu menganggu sekali. Kali ini aku maafkan tidak untuk lain kali,jika anak kecil itu mengganggu bunuh saja sekalian."

Dayang itu mengangguk,"akan nubi laksanakan perintah yang mulia."

"Sekarang siapkan aku teh hijau,"suruh Wei.

"Baik yang mulia,"jawab Sun lalu pergi menyiapkan apa yang Wei suruh.

Disisi lain Yui yang sudah menyiapkan sari daun pepaya di gelas kecil lalu ia berikan kepada Qian yang sudah menunggunya dari tadi.

"Ini nona,"ucap Yui sambil memberikan gelas yang ditangannya.

"Makasih."

Qian menuangkan sari daun pepaya tersebut dimulut Huan dengan perlahan-lahan karna takut akan berantakan.

Melihat kerutan didahi Huan,seperti yang Qian pikirkan sebelumnya pasti didalam mimpi Huan,Huan seperti dipaksa meminum sesuatu.

Seperti salah satu contohnya saat ngompol,didalam mimpi pasti seperti ada dikamar mandi tapi.... ya gitu.

"Bagus reaksi yang memboyahkan,"ucap Qian.

"Maaf nona,nona tadi bilang apa?"tanya Yui yang penasaran.

"Ahh tidak maksud gue,bocil pasti bentar lagi sadar mending lo istirahat aja udah mau malam."

"Nubi ing-"

"Kembali ke kamarmu atau gue pecat?"

Siapa yang menginginkan kata 'pecat'? tidak ada, jika ada orang yang ingin dipecat itu pasti tertekan dengan majikannya.

"Ti-tidak nona jangan pecat nubi."

"Ya udah laksanain perintah gue tadi,"ujar Qian.

"B-baik nona nubi akan kembali kekamar,kalau begitu selamat beristirahat nona."

"Lo juga mimpi yang indah,jangan lupa mimpiin gue yang kiyowok ini."

Tak mau ingin basa basi Yui langsung mengakhirinya,"Tentu nona nubi permisi,"dan Qian mengangguk.

Tinggal Huan dan Qian yang tersisa dan seperti biasa perempuan itu dilanda bencana bosan ia keluar pavilium lalu menatap langit sambil berguman,"langit...bisakah kau turunkan hp dihadapanku?...aku ingin main hp biar tidak bosan langit.."

❊   

❊  

❊  

Sudah dua hari Huan siuman,keadaannya sekarang jauh lebih baik dibanding dengan sebelumnya.Qian bersyukur karna sebenarnya air daun pepaya itu pertama kalinya ia mencoba tapi hasil yang memuaskan dan bisa disebut juga Huan sebagai korban uji cobanya.

Mulut Huan sampai saat ini terasa sangat pahit hingga yang tadinya ia minum teh manis sekarang menjadi pahit layaknya jamu.

"Kak,kau beri apa dimulutku saat aku pingsan?!"tanya Huan kesal.

Perempuan yang ditanyai itu sedang menggigit jari langsung terhenti,"cuma obat tradisional dari nenek buyut gue."

"Gak yakin,"ucap Huan.

"Ya udah kalo gak percaya,lo aja gak yakin apa lagi gue."

"Anak seimut Huan boleh ngumpat gak sih kak?"tanya Huan dengan muka polosnya.

"Heh lambemu dek!! ya gak boleh lah mau gue tabok lo?"

[lambemu dalam bahasa indonesia artinya mulut]

Yui datang sambil membawa kue kering dan teh untuk  mereka berdua. Tidak hanya mengantar makanan itu Qian menyuruh Yui duduk di samping Huan.

Tujuannya untuk memastikan langsung bagaimana kronologi kejadian Huan keracunan ya walaupun Qian sudah tau.

Seketika Qian teringat dengan Lan Bai tokoh pria yang membantu Wei untuk membunuhnya,mungkin kalian lupa yang bernama Lan Bai,pria itu yang tidak sengaja Qian temui dikedai.

[Pertemuan Lan Bai  dan Qian dikedai ada di part 7 bawah]

Huan menyadari perubahan raut muka Qian menjadi bingung,'apa dia kebelet ingin pup?ahh masa bodo'batin Huan.

❚❙❘❘❚❙❘❘❚❙❘❘❚❙❘❘❚❙❘❘❘❚❙❘❘❚❙❘❘❚❙❘❘❚❙
©®.﹫cottonneon࿐

Dαn yα memαng pendek.
mαkαsιh og...

mαkαsιh og

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

12/11/21

Menjadi Permaisuri Bar-BarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang