Menjadi Permaisuri Bar-Bar

ꔷ─̸᰷᰷⋆࣪ ִִִֶֶֶ࣪꩜꩖ ֹֺ໋໋͓݊թׁ⍶rt 16⸝⸝

❲ ▹ 𖥻ַ j̩̩̥ika ada kesalahan tulisan dll mohon maklumi! ❳
..

ꜥꜤHAPPY READING｡〭•᷄ࡇ•᷅🔫

Satu bulan kemudian..

Desa Saenawa yang tadinya panas,tanah yang tandus dan kekurangan air kini telah terganti menjadi desa surga setelah Qian yang mengubah dengan otak cerdiknya,dan juga Qian sudah akrap dengan warga didesa tersebut.

Tujuannya didesa Saenawa sudah Qian tuntaskan,hari ini waktu Qian kembali kekerajaan cukup menghela nafas kasar bagi Qian tak tega ingin meninggalkan desa Saenawa,warga didesa ini sangat seru dibanding dikerajaan yang selalu bikin panas dingin.Dan iya warga disini tidak mengetahui kalau Qian itu Permaisuri Zhao

Walaupun sudah membujuk ke Wang Ye agar pulang ke kerajaan ditunda namun nihil,dengan alasan tugas kerajaan tidak bisa diserahkan terus ke selir (Wei)
Padahal dulu tugas Qian dipegang Wei tapi entah kenapa sekarang tidak diperbolehkan.

Meh meh apa ini ada hubungannya dengan Zhao?pikir Qian mengendus kesal.

Yang dipikirkan Qian memang fakta,Wang Ye selalu mengirimkan surat untuk Zhao.Memberitahukan keadaan sekitar dan juga Qian.

"Baiklah kita akan kembali ke kerajaan tapi besok,sekarang aku akan bermain dengan anak-anak,"ungkap Qian.

"Iya yang- cecan,"jawab Wang Ye.

Sesuai dengan yang dikatakan Qian tadi,sekarang Qian berada di gerombolan anak-anak termasuk Huan yang diam duduk di paling belakang.

Qian menghampiri Huan dan bertanya,"Hey bocil lo kenapa?"

"Tidak,"jawabnya ketus.

"Satu bulan gue udah tahu banget sifat lo jangan pernah bohong sama gue,"ujar Qian.

Huan tidak menanggapinya,namun tidak lama kemudian dia membuka suara,"sampai hafal he?"lanjut Huan bertanya,"apa tante besok akan kembali?"

"Ahh itu yang bikin lo sedih hahaha...."

"Sotoy,"potong Huan.

"Ehemk oke,besok gue iya gue besok kembali ke kerajaan tapi sebenarnya gue lebih pilih tinggal disini dari pada dikerajaan yang besar namun sempit,gue gak betah banget tinggal sama si teng'ik itu,"jelas Qian.

"Si teng'ik?"tanya Huan.

"Kaisar sialan tuh."

"Oh suami tante,"lanjutnya,"kenapa tidak cerai saja?"tanya Huan.

Qian termenung,bagaimana bisa bocil sepuluh tahun mengerti tentang kata cerai?

"Bentar lo tau kata 'cerai' dari siapa cil?"

"Kepo,"jawab Huan.

Oke lupakan saja...

"Huh,iya juga ya kenapa gue gak minta cerai saja?terus gue nikah sama nak tampan."tanya Qian pada dirinya dan Huan.

"Tante bego sih,"kritik Huan membuat dirinya terkena pukulan ringan dari Qian.

"Awss,sakit tau!!"

"Sialan lo yang mulai duluan,sudahlah lo juga ikut gue besok kembali ke kerajaan."

"Ha!?"

"Lo udah gue pungut dari panti."

Huan sekarang? yang jelas masih,"hah?!"

"Lo hah hah hah mulu,mau jadi penjual keong hah?!"

"Tante juga tuh,"desisnya.

Sudah satu bulan dengan Huan,Qian tetap saja adu mulut walaupun itu hanya omong kosong yang didebatkan.Hebat kan?...tapi kalau dipikir-pikir biasa saja sih tidak ada hebat-hebatnya.