ꔷ─̸᰷᰷⋆࣪ ִִִֶֶֶ࣪꩜꩖ ֹֺ໋໋͓݊թׁ⍶rt 18⸝⸝

12.4K 1.3K 66
                                    

❲ ▹ 𖥻ַ j̩̩̥ika ada kesalahan tulisan dll mohon maklumi! ❳
..

HAPPY READING。〭•᷄ࡇ•᷅🔫

Belum setengah jalan Qian menuju kerajaan karna kali ini dirinya tidak menunggang kuda menggunakan kecepatan tinggi,alasannya ada bocah cilik didepannya Qian takut jika bocil ini jatuh,entah bagaimana nasip bentuk kepalanya jika terbentur ditanah.

Posisi Qian ada didepan rombongan yang berarti memimpin jalan,"Kak memang kau tahu jalan pulang?"

Qian melirik Huan,"tentu saja...tidak,gue udah lupa."

"Huh kalau begitu kenapa memimpin jalan?"

"Gue atasan jadi harus didepan,"ungkap Qian dengan nada yang agak sombong.Melihat disekitarnya mereka sudah sampai sebuah perdesaan Qian memutuskan untuk menghampiri desa itu lagi pula sejak berangkat mereka semu belum istirahat dan sekarang mulai fajar.

Kuda yang ditunggangi Qian berhenti,"Hari sudah mulai malam kita harus mencari penginapan didesa itu sekalian makan malam,"ujar Qian.

"Baik nona,"jawab mereka.Huan berbisik"apa tidak ada kata lain selain 'baik,baiklah' ?"tanya Huan.

"Gtw juga gue juga heran,"jawab Qian juga ikut berbisik.

Setelah sampai,mereka mengikat kuda dikandang kuda terletak dibelakang penginapan yang baru saja Qian sewa.

Didesa ini lumayan ramai dari pada didesa Saenawa mungkin didesa ini letaknya tak jauh dari perbatasan kerajaan sebelah.Qian keluar dengan Yui dan Huan untuk mencari kedai makan.

Ternyata tak jauh dari penginapan ada kedai yang buka,memasuki kedai tersebut Qian memesan makanan tak tanggung-tanggung ia memesan banyak makanan.

"Nona apa ini tidak kebanyakan?"tanya Yui menatap makanan didepannya lalu menatap Qian yang jari telunjuknya mencari harta karun dihudungnya yang pasti itu disebut 'mengupil'.

"Astaga nona apa yang kau lakukan jangan mengupil diluar itu sangat tidak mencerminkan sikap seorang bangsawan!!"lanjut Yui dengan melirik kanan kirinya memastikan jika tidak ada yang melihat Qian.

"Berisik, lo tau?ini gatal jadi apa salahnya kalau gue buat buang nih upil?"

"Bu-bukan begitu nona tapi-"

"Ssst diem."Qian mengelap jari telunjuknya ke pakaian Huan,Huan yang dari tadi menenggelamkan kepalanya ditangan merasa terganggu ia menonggakkan kepalanya.

"Hei!!apa yang kakak usapkan kebajuku!!"

Semenjak Qian menyuruh Huan memanggilnya kakak,Huan meng'iya'kan saja toh dirinya juga tidak rugi jika memanggil Qian dengan panggilan kakak.

"Bukan apa cuma secuil upil,"jawab Qian tak berdosa.

"Ha!!menjijikan sekali kau kak!!"

"Yang sopan boy gak usah alay."

"Aku anak alay yang memang alay karna aku alay tapi beneran alay juga aku alay mungkin kedepannya aku alay jadi maklum ke alayanku merajalela alay membuatku senang dan alay juga kepribadianku."

Qian memijat pelipis mendengar ucapan Huan menggunakan kata-kata yang diulang-ulang,"Gini amat."

Sedangkan Yui juga pusing tapi kata alay yang baru dia dengar membuatnya tambah pusing.Kasian bukan?.

"Permisi nona,ini pesanan nona sudah siap semua,"ucap pelayan kedai,Qian memesan semua menu makanan dikedai ini maklum saja dia juga ingin merasakan masakan dizaman kuno.

"Ahh terima kasih kau boleh kembali."

Setelah itu,Qiam memanggil semua rombongannya dengan berteriak."WOI SINI MAKANAN SUDAH SIAP!!"lagi-lagi sikap Qian membuat gemas ingin memutilasinya,tidak-tidak hanya bercanda bagaimana mungkin mereka tega memutilasi seorang ratu bar-bar?

Menjadi Permaisuri Bar-BarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang