ꔷ─̸᰷᰷⋆࣪ ִִִֶֶֶ࣪꩜꩖ ֹֺ໋໋͓݊թׁ⍶rt 28⸝⸝

9.2K 987 31
                                    

❲ ▹ 𖥻ַ j̩̩̥ika ada kesalahan tulisan dll mohon maklumi! ❳
..

ꜥꜤHAPPY READING。〭•᷄ࡇ•᷅🔫

Setelah Yui selesai menceritakan semua kronologi yang terjadi pada Huan,sekarang gantian Qian yang bercerita tentang film hantu yang ia pernah tonton walaupun tidak penting tapi lumayan buat mengisi waktu kosongnya untuk bercerita. Lagi pula pelaku masalah yang meracuni Huan sudah Qian rencanakan untuk  kedepannya.

"Udah lah gak gue lanjutin ntar kalian gak bisa tidur ngerepotin,mendingan kepasar malem sekalian mau cari Lan Bai siapa tau nanti ketemu,semoga saja."

"Tapi katanya tadi kalau anak kecil keluar malem nanti ketemu mbak kunti,ahh gak mau keluar disini aja." Ucap Huan ketakutan setelah Qian menceritakan cerita horor tadi.

"Nubi juga tidak ingin keluar nanti kalau nubi menggendong tuyul,"lanjut Yui yang juga ikut ketakutan.

Qian memutar bola mata ia sudah menduga kalau akan seperti ini,"bocil ganteng dan Yui cantik itu kan cuma cerita iseng jadi tidak nyata."

"Tapi..."

"Kalau gak mau ya udah gue kesana sendiri,"finish Qian lalu ia berdiri.

"Tunggu nona nubi ikut,"ucap Yui agak ragu karna masih takut jika ditengah jalan tiba-tiba ia menggendong tuyul tapi ia juga tidak mungkin akan membiarkan majikannya keluar sendiri.

Dan jika Yui ikut,tak mungkin juga Huan sendirian dipavilium,yang ada Huan akan mati ketakutan,oleh karna itu dengan terpaksa Huan ikut pergi.
.

.

.

.
Mereka sudah berada ditengah ramainya pasar malam,ada dua orang yang tidak diajak tapi malah ikut yaitu Zhao dan Wang Ye,jadi sekarang mereka yang berada ditengah pasar malam itu ada Qian, Huan, Yui, Wang Ye dan yang terakhir Zhao.

Awalnya Qian ingin keluar diam-diam,tapi sepertinya nasip sialnya menghampirinya.Saat Qian lompat dari atas tembok entah dari mana ada Zhao dan Wang Ye yang menangkap basah dirinya.Qian memohon pada Zhao agar mengizinkannya menggunakan puppy eyes nya dan berhasil,namun Zhao memberi dua pilihan pada Qian jika ingin pergi ke pasar malam ia dan Wang Ye harus ikut tapi jika tidak terpaksa Qian harus kembali kepaviliumnya.

Yang jelas Qian memilih pilihan yang pertama,namun disini mereka menyamar menjadi rakyat biasa,menurut Qian jika tidak menyamar pasti akan merepotkan.

"Apa kau selalu keluar seperti ini tanpa izin pada zhen ?" tanya Zhao tiba-tiba.

Qian dibuat kalang kabut sendiri,"ahh tidak mana mungkin aku berani?"

"Alah bohong tuh om,tiap hari tuh istri om keluar,"ucap Huan memberanikan diri sambil menatap orang-orang yang berjualan tanpa menatap Qian yang sedang melotot kearahnya.

Zhao menginterogasi Qian,"apa yang dikatakan anak kecil itu benar?"

"Jangan panggil aku anak kecil om,namaku Huan."

Entah kemana rasa takut Huan yang dulu selalu diam tidak pernah membuka suara saat bersama Zhao,'apa gara-gara gue kasih minum air daun pepaya dulu ya?'batin Qian memikirkan perubahan Huan.

Zhao berdehem,"ehemk baiklah,jadi apa yang Huan katakan itu benar?

"Bener om,buat apa aku bohong coba dapet uang enggak tapi dosa iya,"sahut Huan.

Qian mulai terpancing emosi sehingga tidak sadar jika ia mengeluarkan kata dari zaman modern,"diem deh lo cil."

"Kan udah diem ini,"ujar Huan yang masih saja sibuk melihat orang-orang berlalu lalang.

"Tuh ngomong bego!"

"Tadikan diajak bicara jadi ya dijawablah,"protes Huan.

"Siapa yang ngajak lo bicara coba,gue kan cuma nyuruh lo diem."

"Tapi kan mangap,berarti bicara."

Yui bingung sendiri ia khawatir jika Zhao akan marah ,'kenapa mereka bertengkar disini astaga.'

"Diamlah!"bentak Zhao membuat orang-orang disekitar terkejut dan membuat tatapan mata kearahnya.

"Maaf menganggu lanjutkan saja aktifitas kalian,"lanjut Zhao.

Qian dan Huan sedang menunduk dalam-dalam saat ditatap tajam oleh Zhao,terdengar suara hembusan nafas berat terdengar dari diri Zhao.

"Cepat beli barang yang kalian inginkan dan kita akan pulang sekarang,hari sudah mulai malam."

"Hei kita kan baru datang kenapa harus pulang sekarang!?"protes Qian.

Huan juga ikut membela Qian."Dan lagi pula ini kan pasar malam jadi pasti sekarang sudah malam." Qian mengangguk menyetujui perkataan Huan.

Sepertinya saat ini Qian dan Huan bekerja sama mereka melupakan pertengkaran kecil sebelumnya.

"Ini perintah,"ujar Zhao datar.

"Ck,dasar-"ucap Qian menjeda kalimatnya lalu diteruskan Huan, "tidak berguna."

Sehabis menyelesaikan kalimat tersebut Qian dengan Huan berjalan bergandengan tangan meninggalkan Zhao disana.

"Ikuti mereka berdua zhen ada urusan dengan seseorang,"suruh Zhao kepada Wang Ye.

"Baik yang mulia,"ucap Wang Ye sambil menunduk sedikit karena mereka masih berada diarea pasar malam.

Kedua pria tersebut membubarkan diri kecuali Yui yang berdiri sendiri seperti orang yang terlupakan,"astaga nasip sialku hari ini."

❚❙❘❘❚❙❘❘❚❙❘❘❚❙❘❘❚❙❘❘❘❚❙❘❘❚❙❘❘❚❙❘❘❚❙
©®.﹫cottonneon࿐

25/11/21


Menjadi Permaisuri Bar-BarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang