PCL|30

348 56 34
                                    

sepuluh yuhuu~

Ten,nama sebenernya chittaphon sering di sapa ten,gatau kenapa disapa kayak gitu dia sendiri aja gatau.

“pakabs lo?”kini tiba-tiba saja teman sekelas ten yang paling sok akrab ini ngerangkul ten,sok deket banget.

ten mendelik dan melepaskan rangkulan tersebut,membuat teman sekelasnya mengerutkan dahinya.

“heh,bisa ga sih lo gausah sksd sama gw?cih”ten mode julid.

teman sekelasnya itu tersenyum dan menganggukkan kepala,kemudian berjalan sambil berbisik.

“sayangnya ga bisa”bisik temannya tersebut lalu berlalu dari hadapan ten.

ten mendengus,bener-bener rasanya pengen pindah sekolah mana itu temen sekelas dan lebih parahnya--DIA SATU MEJA SAMA TEN!

mana bisa ten ga kesel tiap hari?apalagi tampangnya sok banget,cih.

“jangan ten,jangan sampe lo niat pindah sekolah nanti lisa bisa diambil anak pcl yang lain,haduh jangan”ujar ten pada dirinya sendiri.

ten kini terus berjalan tak tahu arah,niat bolos sih apalagi ini pelajaran menyenangkan eh menyebalkan--kimia.

ah entah,ten ga suka semua pelajaran sebenarnya apalagi fisika kimia lalu hmm,banyak pelajaran yang ten tidak sukai.

kalau belajar buat jadi ayah dari anak-anak kamu mah,hayuk aja.

“WIHH JEN”sapa ten sambil melambaikan tangannya pada jeno yang tengah duduk di samping lapangan basket.

jeno tersenyum hingga matanya hilang,kalau kaum hawa yang liat bisa meleyot dan berubah jadi butiran debu melihat jeno tersenyum,kalau ten mah biasa aja ya iyalah,dia masih suka donat🌚.

“kenapa bang?”tanya jeno sambil merapikan rambutnya yang sedikit berantakan,ten melihat jeno hanya terkekeh.

“apa kabar lo?”tanya ten.

“baik”jawab jeno seadanya.

jeno mengerutkan dahi bingung,ten jarang-jarang nyapa dia paling kalau ada maunya nyapa kayak ‘pagi jeno’, atau sekedar kayak tadi manggil.

“oh iya,bang ten ada apa tumbenan nyapa jeno”

ten menggaruk tengkuknya,jeno masih stay menunggu jawaban ten.

“gw mau bolos,tapi bosen bolos di rooftop mulu”jelas ten.

jeno mengangguk,dia juga niat bolos tadi hampir juga ketahuan guru bk,ga seru juga kalau dia diam di lapangan.

“gw ada referensi,mau ikut?”tanya jeno yang diangguki ten.

mereka berdua mengendap-endap untuk pergi dari sekolah,mereka lewat jalan rahasia yang ada di gudang di balik tumpukan kardus bekas ada sebuah jalan rahasia yang tidak di ketahui orang lain,anak pcl yang buat.

“untung aja bang tae pinter,jadi ga perlu ribet manjat-manjat pagar belakang sekolah”ujar jeno ten menganggukkan kepalanya.

emang bener sih,taeyong pinternya tentang kekaburan dari sekolah atau ga tentang cinta.
ten dan jeno kemudian berlari keluar dan menutup pintu tersebut.

“emang mau kemana?jangan ke bar ya jing”ujar ten,jeno menggeleng.

“mana ada bar jam segini”

ten hanya diam dan mengikuti langkah jeno yang ia juga tidak ketahui ingin kemana,jeno hanya berjalan santai dengan tak memakai tas.

dipastikan ia kabur tanpa tas,ga kayak ten dia bawa semua peralatan juga tasnya.

PCL;pejuang cinta lalisa[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang