02

3.1K 281 11
                                    

Mentera Residence,

Pagi ini rumah terasa sibuk, Andin sudah berkutat di dapur daritadi.

"Papa, jangan lupa ya, kita entar malam ada dinner sama Rossa" ucap mama Sarah

"Iya ma. Papa pagi ini mau ke tpu xxx, mau ziarah ke makam Hartawan. Mama mau ikut?"

"Mau pah. Yaudah, habis sarapan, mama ganti baju ya"

"Ndin.. Andin"

"Kenapa ma?" teriak Andin dari dapur

"Mama sama papa habis ini mau ke makam Om Hartawan, ayo sini sarapan dulu" ucap Mama Sarah

"Entar aja ma, Andin sarapan sama Elsa" ucapnya

Elsa akhirnya turun dari kamarnya yang berada di lantai 2.

"Mbak. Lo rajin amat? Kemaren masak, sekarang bikin kue. Lo ga capek apa? Gue aja yang ngeliatnya capek" ucap Elsa

Andin terkekeh,

"Engga. Mba ga capek kok, udah sana sarapan duluan"

"Mama sama Papa mana?" tanya Elsa

"Mama sama Papa ke makam temennya, Sa"

"Oh, i see. Terus, plan lo apa hari ini? Jalan sama gue yuk"

"Mama belom kasih tau?"

Elsa menggelengkan kepalanya, dia bingung.

"Kenapa?" tanyanya

"Temen mama kemaren ngundang kita sekeluarga makan malam, Sa" ucap Andin

"Ah. Males, mending gue pergi sama Ricky"ucapnya

"Ricky? Si playboy itu? Hah? Sumpah ga sih lo masih sama Ricky, Sa?"

"Apasih mbaakk. Yang penting gue punya pacar ah, dari pada lo"

Andin terdiam.

*Flashback ON*

Udara dingin itu menusuk masuk ke tubuh.
Andin seakan sudah tidak berdaya mendapat kabar yang baru ia terima.

Pacarnya, yang sangat ia cintai akan menikahi sahabatnya sendiri.

Hancur hati Andin.

"Gue pikir lo cinta terakhir gue, No"

Andin yang kala itu baru saja lulus dari gelar mastersnya seakan kehilangan semangat hidup.

Bahkan Andin sempat menghilang dari keluarganya, untuk menenangkan dirinya.

Obat anti depresan yang di berikan dokternya seakan tidak mempan.

*Flashback OFF*

"Mba Andin!" teriak Elsa

"Apasih lo mbak? Apa yang lagi lo pikirin? Lo ga liat itu telunjuk lo, lo iris?"

Andin yang tadi sedang melamun langsung buyar.

CINTA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang