03

2.8K 237 4
                                    


Sarah dan Andin sudah dari tadi sampai di Plaza Indonesia, mereka bahkan sudah selesai mengambil tas pesanan Sarah.

La Moda, by Hyatt

"Ndin, kamu udah punya pacar belom sih? Kok kamu udah ga pernah cerita apa apa sama mama?" tanya mama Sarah

Andin seketika batuk, tersedak minuman yang baru saja ia seruput.

"Apasih ma, enggalah. Ga ada pacar, Andin juga belom mikir kesana" jawab Andin

"Tapi mama sama papa pengen punya cucu, Ndin"

Mata Andin pun terbelak, ia terkejut mendengar ucapan mamanya barusan.

"Hah? Cucu?"

Mama Sarah mengangguk.

"Ya Ndin ya.. mama mohon. Kan ga mungkin adik mu"

Andin hanya terdiam.

"Kamu kenapa ga pernah cerita sama mama, Ndin?"

"Cerita apa, ma?" tanya Andin

"Mama udah tau Ndin, kamu ke psikiater karna kamu di khianatin mantan, dan sahabat kamu disana" ucap mama Sarah

Andin membuang mukanya dari mama Sarah. Menahan air mata yang sudah hampir keluar.

"Ndin, mama sama papa, sama Elsa itu sangat sayang sama kamu. Mama mohon, jangan kamu sembunyikan masalah ini dari mama sama papa" ucap mama Sarah

Air mata yang Andin tahan akhirnya jatuh juga.

"Maafin Andin ya ma, Andin gamau mama sama papa khawatir disini" ucap Andin

"Oh sayang" ucap mama Sarah yang akhirnya memeluk putrinya itu

"Terus gimana? Apa yang terjadi, Ndin?" tanya mama Sarah

"Dia menikah mah, sama sahabat aku. Olivia, yang pernah jadi roommate aku" ucap Andin

Mama Sarah terdiam.

"Olivia itu orang yang paling aku percaya ma, tempat aku curhat soal Nino saat itu. Tapi ternyata, di belakang aku, mereka-"

Andin tak kuat, mulutnya kelu membicarakan hal ini.

"Olivia hamil, anak Nino"

"Must be hard ya sayang buat kamu.. Andin.. kenapa kamu ga cerita sih sama Mama... atau Elsa. Dia kan waktu itu di sana juga"

"Engga mah, aku gamau buat Elsa kepikiran soal aku" ucap Andin

"Im a big girl i can handle myself"

"Mama minta, kamu jangan begini lagi ya Ndin, kalo ada apa-apa, langsung bilang sama mama atau Elsa. Jangan sendiri, Ndin. Please, mama mohon"

Andin langsung memeluk mamanya, yang ada di sebelahnya.

"Maafin Andin ya ma" ucap Andin

"Sarah, Andin"

"Ros"

Tante Rossa.

CINTA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang